Tuesday, May 29, 2012

Biologi Terumbu Karang

sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita kelainan kaki pada balita arrow
Ads orthoshop info
sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita kelainan kaki pada balita arrow
Ads orthoshop info
Terumbu Karang dan Karang
Terumbu karang adalah struktur di dasar laut berupa deposit kalsium karbonat di laut yang dihasilkan terutama oleh hewan karang. Karang adalah hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam Filum Coelenterata (hewan berrongga) atau Cnidaria. Karang (coral) mencakup karang dari Ordo Scleractinia (karang sejati) dan Sub kelas Octocorallia (kelas Anthozoa) maupun kelas Hydrozoa.
satu individu karang atau disebut polip karang memilikiukuran yang bervariasi mulai dari yang sangat kecil 1 mm hingga yang sangat besar yaitu lebih dari 50 cm. Namun pada umumnya polip karang berukuran kecil. polip dengan ukuran besar dijumpai pada karang yang soliter.

Anatomi Karang
Karang atau disebut polip memiliki bagian-bagian tubuh yang terdiri dari:
  1. mulut dikelilingi oleh tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa dari perairan serta sebagai alat pertahanan diri.
  2. rongga tubuh (coelenteron) yang juga merupakan saluran pencernaan (gastrovascular)
  3. dua lapisan tubuh yaitu ektodermis dan endodermis yang lebih umum disebut gastrodermis karena berbatasan dengan saluran pencernaan. Dia antara kedua lapisan terdapat jaringan pengikat tipis yang disebut mesoglea. Jaringan ini terdiri dari sel-sel, serta kolagen dan mukopolisakarida. Pada sebagian besar karang, epidermis akan menghasilkan material guna membentuk rangka luar karang. Material tersebut berupa kalsium karbonat (kapur).
Di dalam gastrodermis terdapat zooxanthellae, yaitu alga uniseluler dari kelompok Dinoflagelata, dengan warna coklat atau coklat kekuning-kuningan.
Karang dapat menarik dan menjulurkan tentakelnya. Tentakel tersebut aktif dijulurkan pada malam hari saat karang mencari mangsa, sementara di siang hari tentakel ditarik masuk ke dalam rangka.
Bagaimana karang dapat menangkap mangsanya? Di bagian ektodermis tentakel terdapat sel penyengat (knidoblas), yang merupakan ciri khas semua hewan Cnidaria. Knidoblas dilengkapi alat penyengat (nematosita) beserta racun di dalamnya. Sel penyengat bila sedang tidak digunakan akan berada dalam kondisi tidak aktif, dan alat sengat berada di dalam sel. Bila ada zooplankton atau hewan lain yang akan ditangkap, maka alat penyengat dan racun akan dikeluarkan.

Cara Makan
Karang memiliki dua cara untuk mendapatkan makanan, yaitu:
  1. menangkap zooplankton yang melayang di air.
  2. menerima hasil fotosintesis zooxanthellae.
Ada pendapat para ahli yang mengatakan bahwa hasil fotosintesis zooxanthellae yang dimanfaatkan oleh karang, jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan proses respirasi karang tersebut (Muller-Parker & D'Elia, 2001). Sebagian ahli lagi mengatakan sumber makanan karang 75-99% berasal dari zooxanthellae (Tucket & Tucket, 2002).
Berikut ini adalah dua mekanisme bagaimana mangsa yang ditangkap karang dapat mencapai mulut:
  1. mangsa ditangkap lalu tentakel membawa mangsa ke mulut 
  2. mangsa ditangkap lalu terbawa ke mulut oleh gerakan silia di sepanjang tentakel
Reproduksi dan Pertumbuhan Karang
Seperti halnya hewan lain, karang memiliki kemampuan reproduksi secara aseksual dan seksual.
  • reproduksi aseksual adalah reproduksi yang tidak melibatkan peleburan gamet jantan (sperma) dan gamet betina (ovum). Pada reproduksi ini, polip/ koloni karang membentuk polip/ koloni baru melalui pemisahan potongan-potongan tubuh atau rangka. Ada pertumbuhan koloni dan ada pembentukan koloni baru.
  • reproduksi seksual adalah reproduksi yang melibatkan peleburan sperma dan ovum (fertilisasi). Sifat reproduksi ini lebih kompleks karena selain trjadi fertilisasi, juga melalui sejumlah tahap lanjutan (pembentukan larva, penempelan baru kemudian pertumbuhan dan pematangan)
Organisme di Terumbu Karang
Tumbuhan:
  1. Alga
  2. Lamun
Hewan, dapat berasal dari kelompok:
  • Invertebrata
  1. Protozoa
  2. Porifera
  3. Cnidaria lain
  4. Platyhelminthes & Annelida
  5. Moluska
  6. Krustasea
  7. Echinodermata
  • Vertebrata
  1. Ikan
  2. Reptil
  3. Mamalia
Asosiasi
Organisme yang tinggal atau beraktivitas di terumbu karang memiliki interaksi baik antara spesies satu dengan spesies lain, bahkan dalam satu spesies.
Asosiasi organisme berbeda spesies
Simbiosis adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis. Hubungan itu terdapat dalam kategori:
1. Mutualisme, yaitu simbiosis dengan kedua simbion mendapat keuntungan, contoh: 
  • Ikan dokter (Labridae) dan penyu. Ikan memakan parasit yang menempel pada punggung penyu.
  • Shrimp goby (Amblyeleotris gymnocephala) dengan udang (Alpheus sp) yang obligat mutualisme.
2. Komensalisme, yaitu simbiosis yang apabila salah satu simbion mendapat keuntungan sedangkan yang lainnya tidak untung dan tidak rugi, contoh:
  • Krustasea, moluska, cacing yang tinggal pada gorgonian dan crinoid. Ketiga kelompok hewan disebut sebelumnya mendapat tempat tinggal dan perlindungan dari musuh, sementara gorgonian tidak mendapatkan apapun, juga tidak kehilangan.
  • Kuda laut dengan lamun
3. Parasit, yaitu simbiosis dengan satu pihak mendapat untung, sementara pihak lain mendapat kerugian, sebagai contoh:
  • Hewan pembor karang dengan karang sebagai inang
  • Copepoda (krustasea) parasit pada ikan gobi (Pleurosicya boldninghi)
sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita kelainan kaki pada balita arrow
Ads orthoshop info

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.