Monday, October 28, 2013

BUKU PIDATO PRESIDEN EISENHOWER MENGENAI TAIWAN

sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita kelainan kaki pada balita arrow
Ads orthoshop info
sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita kelainan kaki pada balita arrow
Ads orthoshop info
BUKU PIDATO PRESIDEN EISENHOWER MENGENAI TAIWAN

Ivan Taniputera
28 Oktober 2013



Judul: Pidato Presiden Eisenhower Mengenai Taiwan
Penerbit: USIS, Djakarta
Jumlah halaman: 16

Ini merupakan naskah pidato Presiden Eisenhower pada tanggal 11 September 1958 yang ditujukan kepada bangsa Amerika melalui radio dan televisi mengenai keadaan di Taiwan. Pidato tersebut diawali sebagai berikut:

"Kawan2 setanahair:

Malam ini saja ingin membitjarakan dengan saudara2 keadaan jang berbahaja bagi perdamaian jang telah berkembang di Selat Taiwan, di Timur Djauh. Maksud saja adalah untuk mendjelaskan fakta2 pokoknja dan lalu memberikan kesimpulan saja mengenai tindakan jang selajaknja diambil bangsa kita.

Pertama2 marilah kita mengingat bahwa setjara tradisionil negara ini serta pemerintahnja telah senantiasa berbakti setjara chusjuk kepada perdamaian jang terhormat, sebagaimana jang mereka lakukan sekarang ini. Kita takkan membiasakan diri kita mempergunakan kekerasan untuk menjelesaikan perselisihan ketjuali kalau keadaan memaksa guna mempertahankan diri dan untuk membela kepentingan2 kita jang vital...."

Presiden Eisenhower juga mengajak agar mengambil pelajaran dari Perang Dunia II:

"Dalam menghadapi segala serangan para diktaktor ini terhadap kemerdekaan, negara2 demokrasi jang kuat tinggal berdiri menonton sadja. Ethiopia nampaknja terlalu djauh dan samasekali tak penting untuk dipertengkarkan. Di Eropah sifat menjerah kepada nafsu serakah para diktaktor dianggap suatu djalan untuk mentjapai perdamaian. Negara2 demokrasi merasa bahwa apabila mereka mentjoba menghentikan apa jang sedang terdjadi, hal itu akan berarti peperangan. Akan tetapi djustru oleh karena langkah2 mundur jang berulangkali ini peperangan petjah djuga...." (halaman 6).

Pada saat menjelang Perang Duna II negara-negara demokrasi Barat berdiam diri saja saat Italia menduduki Ethiopia atau Jerman mencaplok Cekoslovakia, namun akibatnya justru pecah perang yang lebih dashyat. Naskah pidato ini merupakan dokumen berharga bagi mereka yang ingin mengetahui mengenai krisis antara Taiwan dan RRC atau Perang Dingin.

Berminat foto kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.
sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita kelainan kaki pada balita arrow
Ads orthoshop info

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.