sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Yen sira kasinungan ngelmu kang marakake akeh wong seneng, aja sira malah rumangsa pinter, jalaran menawa Gusti mundhut bali ngelmu kang marakake sira kaloka iku, sira uga banjur kaya wong sejene, malah bisa aji godhong jati aking.(Bila anda mendapat anugrah ilmu yang membuat banyak orang senang, janganlah kamu merasa pintar, sebab apabila Tuhan mengambil lagi ilmu yang menyebabkan anda terkenal itu, anda akan menjadi orang biasa lagi, malah lebih bermanfaat daun yang kering)
Wednesday, October 13, 2010
Helena: Duta Bahasa Indonesia Sulawesi Tenggara
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
KENDARINEWS: Halena Wulan Karlina adala salah seorang yang mewakili Sulawesi Tenggara dalam pertukaran pemuda antar Negara Indonesia dengan Australia tahun 2009-2010.
Wanita kelahiran Kendari, 28 September 1987 ini, sebelumnya meraih beberapa penghargaan dari kompetisi, diantaranya juara satu lomba pidato bahasa inggris tingkat Sekolah menengah pertama (SMP) tahun 1999 dan Sekolah menengah atas (SMA) se Kota Kendari tahun 2002. selain itu ia juga pernah juara satu dalam lomba bahasa inggris se-Kota Kendari tingkat mahasiswa dan skrip teater sekolah tahun 2004.
Anak dari Halim Pagala, S.Sos dan Nurhaena Abdullah merupakan tipe wanita yang tidak memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap sesuatu yang dilakoninya. Dari berbagai event dan festival yang diikutinya, salah satu alasannya hanya ingin mencari pengalaman, mengasah mental, dan menambah wawasan.
Namun tak bisa dipungkiri wanita bersuku bugis ini dianugrahi intelegensi dan kemampuan yang cukup tinggi, terbukti dari tahapan tes yang dilewatinya dari 100 peserta Australian Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) se-Sultra, ia berhasil menduduki posisi pertama sekaligus perwakilan Sultra dalam pertukaran pemuda tahun lalu itu.
Setelah lolos seleksi ia langsung dikirim ke Jakarta untuk bersama-sama mengikuti pelatihan dengan 18 putra-putri perwakilan masing-masing provinsi di Indonesia. Kemudian mereka tersebut langsung diberangkatkan ke Australia, kurang lebih selama dua bulan mereka menetap di Australia di Kota Perth dan Margaret.
Di Margaret, ia magang di Montesssory Primary School dengan mengajar Bahasa Indonesia. Selain magang mereka juga menampilkan pertunjukan kebudayaan, 18 orang pemuda Indonesia membawakan tari Saman dan Rapai Geleng dihadapan 18 pumuda Australia yang nantinya akan bertandang ke Indonesia selama dua bulan dan aktivitas yang mereka lakoni sama dengan pemuda Indonesia.
Anak pertama dari empat bersaudara Helmin, Hasrat dan Hutaman ini, kembali mendulang prestasi pada 7 Oktober 2010. Ia lolos dalam ajang pemilihan duta bahasa Indonesia perwakilan Sultra setelah melewati serangkain pelatihan dan tes yang diselenggarakan Kantor Bahasa Kendari. Dan akhirnya ia bersama rekannya Precelly Aljancarios Atiri yang juga juara satu putra asal Kabupaten Muna akan berangkat ke Jakarta 22 oktober 2010 mendatang.
Helena mengakui dalam mengikuti pemilihan duta bahasa dirinya tidak mempunyai persiapan khusus, semuanya serba mendadak, terlebih untuk membuat makalah tentang “Pergeseran Bahasa Indonesia di Era Globalisasi” yang hanya membutuhkan waktu semalam untuk dapat menyelesaikannya.
Pengalaman yang didapatnya ketika menjadi pertukaran pemuda dengan duta bahasa Sultra menurutnya tidak jauh berbeda, keduanya memiliki sejuta pengetahuan dan pengalaman namun menjadi duta Bahasa Indonesia Sultra jauh lebih menantang suasana berkompetisinya, terlebih jika ditingkat Nasional yang waktunya tinggal sebentar lagi.
Tak banyak harapan yang ucapkannya diakhiri wawancara, ia hanya mengatakan akan memberikan yang terbaik untuk Sulawesi Tenggara, menang dengan tidak nanti tergantung yang Kuasa. Maju terus Helena, moga sukses membawa nama Sultra melaju di tingkat nasional.
Sumber : Kendari News, 11 Oktober 2010
Wanita kelahiran Kendari, 28 September 1987 ini, sebelumnya meraih beberapa penghargaan dari kompetisi, diantaranya juara satu lomba pidato bahasa inggris tingkat Sekolah menengah pertama (SMP) tahun 1999 dan Sekolah menengah atas (SMA) se Kota Kendari tahun 2002. selain itu ia juga pernah juara satu dalam lomba bahasa inggris se-Kota Kendari tingkat mahasiswa dan skrip teater sekolah tahun 2004.
Anak dari Halim Pagala, S.Sos dan Nurhaena Abdullah merupakan tipe wanita yang tidak memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap sesuatu yang dilakoninya. Dari berbagai event dan festival yang diikutinya, salah satu alasannya hanya ingin mencari pengalaman, mengasah mental, dan menambah wawasan.
Namun tak bisa dipungkiri wanita bersuku bugis ini dianugrahi intelegensi dan kemampuan yang cukup tinggi, terbukti dari tahapan tes yang dilewatinya dari 100 peserta Australian Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) se-Sultra, ia berhasil menduduki posisi pertama sekaligus perwakilan Sultra dalam pertukaran pemuda tahun lalu itu.
Setelah lolos seleksi ia langsung dikirim ke Jakarta untuk bersama-sama mengikuti pelatihan dengan 18 putra-putri perwakilan masing-masing provinsi di Indonesia. Kemudian mereka tersebut langsung diberangkatkan ke Australia, kurang lebih selama dua bulan mereka menetap di Australia di Kota Perth dan Margaret.
Di Margaret, ia magang di Montesssory Primary School dengan mengajar Bahasa Indonesia. Selain magang mereka juga menampilkan pertunjukan kebudayaan, 18 orang pemuda Indonesia membawakan tari Saman dan Rapai Geleng dihadapan 18 pumuda Australia yang nantinya akan bertandang ke Indonesia selama dua bulan dan aktivitas yang mereka lakoni sama dengan pemuda Indonesia.
Anak pertama dari empat bersaudara Helmin, Hasrat dan Hutaman ini, kembali mendulang prestasi pada 7 Oktober 2010. Ia lolos dalam ajang pemilihan duta bahasa Indonesia perwakilan Sultra setelah melewati serangkain pelatihan dan tes yang diselenggarakan Kantor Bahasa Kendari. Dan akhirnya ia bersama rekannya Precelly Aljancarios Atiri yang juga juara satu putra asal Kabupaten Muna akan berangkat ke Jakarta 22 oktober 2010 mendatang.
Helena mengakui dalam mengikuti pemilihan duta bahasa dirinya tidak mempunyai persiapan khusus, semuanya serba mendadak, terlebih untuk membuat makalah tentang “Pergeseran Bahasa Indonesia di Era Globalisasi” yang hanya membutuhkan waktu semalam untuk dapat menyelesaikannya.
Pengalaman yang didapatnya ketika menjadi pertukaran pemuda dengan duta bahasa Sultra menurutnya tidak jauh berbeda, keduanya memiliki sejuta pengetahuan dan pengalaman namun menjadi duta Bahasa Indonesia Sultra jauh lebih menantang suasana berkompetisinya, terlebih jika ditingkat Nasional yang waktunya tinggal sebentar lagi.
Tak banyak harapan yang ucapkannya diakhiri wawancara, ia hanya mengatakan akan memberikan yang terbaik untuk Sulawesi Tenggara, menang dengan tidak nanti tergantung yang Kuasa. Maju terus Helena, moga sukses membawa nama Sultra melaju di tingkat nasional.
Sumber : Kendari News, 11 Oktober 2010
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.