Yen sira kasinungan ngelmu kang marakake akeh wong seneng, aja sira malah rumangsa pinter, jalaran menawa Gusti mundhut bali ngelmu kang marakake sira kaloka iku, sira uga banjur kaya wong sejene, malah bisa aji godhong jati aking.(Bila anda mendapat anugrah ilmu yang membuat banyak orang senang, janganlah kamu merasa pintar, sebab apabila Tuhan mengambil lagi ilmu yang menyebabkan anda terkenal itu, anda akan menjadi orang biasa lagi, malah lebih bermanfaat daun yang kering)
Saturday, November 13, 2010
Bahasa Nasional (belum) Milik Kita Bersama
Untuk mengalahkan pengaruh negatif prajurit-prajurit bahasa asing, maka mulai saat ini mari kita bahu-membahu menghimpun kekuatan prajurit bahasa nasional untuk menegakkan kedaulatan bahasa nasional. Hal-hal yang termasuk ke dalam pengupayaan ketegakkan bahasa nasional yaitu:
- semua warga Indonesia wajib untuk menguasai bahasa nasional, terutama bahasa tulis,
- berupaya semampu mungkin untuk menghindari penggunaan istilah asing dalam penggunaan bahasa nasional,
- memupuk kebanggaan terhadap bahasa nasional,
- para pemimpin panutan dalam berbahasa,
- peranan guru dan orang tua, dan
- peranan Pusat Bahasa.
Keempat, pemimpin, dalam konteks ini adalah pemimpin negara, presiden, memiliki tanggung jawab penuh sebagai suri tauladan yang baik. Beliau lah yang sering tampil di muka publik, pemimpin atas sejumlah jiwa, orang nomor satu dalam sebuah negara, wajib baginya untuk menjadi panutan. Terkait dengan rancangan Undang-Undang Kebahasaan, Presiden diwajiban menggunakan bahasa Indonesia dalam acara kenegaraan.
Kelima, menurut teori behavioristik, seorang individu akan dibentuk oleh lingkungan hidupnya, yaitu tempat tinggal. Untuk membangun individu yang mampu memperkokoh kedaulatan bahasa nasional, maka kita harus membelajarkan anak berbahasa nasional yang baik. Lingkungan kedua bagi anak-anak dalam berkomunikasi satu sama lain adalah sekolah. Guru adalah orang tua murid di sekolah. Guru dalam konteks ini khususnya guru bahasa Indonesia, memiliki tanggung jawab penuh untuk mengajarkan keterampilan berbahasa kepada anak didiknya, agar tidak ada lagi kegoyahan daulat bahasa nasional, seperti yang terjadi saat ini. Apalagi saat ini guru-guru bahasa dan sastra dilatih, dibina, dan ditingkatkan kualifikasinya.
Keenam, prestasi Pusat Bahasa saat ini sudah banyak terlihat. Terbitnya Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi ke-empat menjadi bukti kinerja Pusat Bahasa selama ini. Adanya kegiatan Pemilihan Duta Bahasa juga, akan membantu merealisasikan cita-cita bersama, yaitu menegakkan kembali kedaulatan bahasa nasional.
Tidak ada larangan bagi kita untuk menggunakan bahasa asing atau bahasa daerah, bahkan itu diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, tapi gunakanlah dalam konteks yang tepat. Gunakan bahasa-bahasa tersebut apabila dibutuhkan, dan dalam bahasa yang baik yaitu sesuai dengan situasi. Kecintaan terhadap bahasa nasional harus dijadikan nomor wahid, tanpa menyepelekan bahasa daerah atau asing.
Untuk itu, saat ini pihak yang berwenang memiliki tanggung jawab baru untuk merancang dan membentuk ulang struktur pembelajaran bahasa nasional dalam suatu bangsa agar lebih bergengsi, bermartabat, dan berjati diri bangsa. Hal ini harus difokuskan pada kemahiran menggunakan bahasa yang benar, jelas, efektif, dan sesuai dengan fungsi bahasa Indonesia sebagai alat ekspresi diri, alat komunikasi, alat integrasi, dan alat adaptasi serta kontrol sosial.
Referensi
- Alwasilah, A. Chaedar. (2005). Pokoknya Menulis. Bandung. Kiblat
- Alwasilah, A. Chaedar. (2006). Pokoknya Sunda. Bandung. Kiblat.
- Dohiri, Taufiq Rohman, dkk. (2006). Antropologi 2 Sekolah Menengah Atas Kelas XII. Jakarta. Yudhistira.
- Kurniawan, Khaerudin. (2009). “Politik Pengajaran Bahasa Indonesia yang Bermartabat”, Jurnal Bahasa dan Sastra dalam Perspektif Pendidikan. Bandung. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FPBS UPI.
- Ridwan, Effendi & Elly Malihah. (2007) Panduan Kuliah Pendidikan Lingkungan, Sosial, Budaya dan Teknologi. Bandung. CV. Yasindo Multi Aspek.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.