sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Yen sira kasinungan ngelmu kang marakake akeh wong seneng, aja sira malah rumangsa pinter, jalaran menawa Gusti mundhut bali ngelmu kang marakake sira kaloka iku, sira uga banjur kaya wong sejene, malah bisa aji godhong jati aking.(Bila anda mendapat anugrah ilmu yang membuat banyak orang senang, janganlah kamu merasa pintar, sebab apabila Tuhan mengambil lagi ilmu yang menyebabkan anda terkenal itu, anda akan menjadi orang biasa lagi, malah lebih bermanfaat daun yang kering)
Saturday, September 8, 2012
SEJARAH PERMAINAN TRADISIONAL : KETAPEL
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Ketapel (umban) sering disebutkan dalam Perjanjian Lama. Kita mengenal benda ini terutama dalam kisah Daud dan Goliat (1 Sam. 17:40; 49). Barang ini merupakan salah satu senjata yang sangat mematikan di dunia kuno. Suku Benyamin memiliki 700 orang kidal yang mahir mengumban dengan tidak meleset sehelai rambut pun (Hak. 20:16; 1 Taw.12:2). Bahkan orang-orang Israel menggunakan batu dan umban untuk berperang (2 Raj. 3:25).
Dalam penggalian di situs hirbet el-Maqatir, sekitar 16 km sebelah utara Yerusalem, batu-batu umban diketemukan hampir di semua tempat. Dr. Bryan Wood, kepala tim penggalian, melaporkan, “Pada penggalian ketiga, kami menemukan hampir tiga lusin batu umban. Betuknya kasar, berdiameter2 inci lebih besar daripada bola tenis, dan beratnya sekitar sembilan ons.” Batu-batu itu dibentuk dengan alat. Bentuk dan ukurannya menunjukkan periode tertentu dalam sejarah Palestina. Batu umban berukuran besar digunakan hingga masa Yunani (akhir 4 BC). Pasukan Romawi dan Yunani menggunakan batu umban seukuran bola golf.
Ketapel zaman dahulu dibuat dari kulit atau juga dari anyaman wol, dengan sebuah kantung di tengahnya untuk meletakkan batu. Semakin panjang tali katapelnya semakin jauh pula lemparannya. Ketapel jarak jauh panjangnya sekitar 3 kaki.
Pasukan ringan (peltast) terdiri dari para pemanah, ketapel tangan, dan pelempar tombak. Mereka bertugas membuka serangan dengan menghujani musuh. Ketapel untuk jarak jauh, panah untuk jarak menengah, sedangkan tombak untuk jarak yang sudah agak dekat. Mereka juga bertugas melindungi pasukan berpedang (hoplite) saat melarikan diri.
Menurut sebuah dokumen perang, pasukan panah dilatih untuk membidik target sejauh 175 meter sedangkan pasukan ketapel 375 meter. Pasukan ketapel bahkan mampu membidik muka musuh secara akurat dengan kecepatan lemparan mencapai 90 km/jam. Seorang penulis Romawi mengatakan bahwa prajurit yang mengenakan baju pelindung berlapis kulit lebih takut pada serangan umban daripada anak panah. Sebuah dokumen kesehatan Roma yang ditulis oleh Celcus menunjukkan cara-cara pengambilan batu ketapel dari dalam tubuh seseorang. Ini berarti bahwa batu ketapel mampu menembus tubuh seseorang, walau dengan pelindung tubuh dari kulit.
sumber
Dalam penggalian di situs hirbet el-Maqatir, sekitar 16 km sebelah utara Yerusalem, batu-batu umban diketemukan hampir di semua tempat. Dr. Bryan Wood, kepala tim penggalian, melaporkan, “Pada penggalian ketiga, kami menemukan hampir tiga lusin batu umban. Betuknya kasar, berdiameter2 inci lebih besar daripada bola tenis, dan beratnya sekitar sembilan ons.” Batu-batu itu dibentuk dengan alat. Bentuk dan ukurannya menunjukkan periode tertentu dalam sejarah Palestina. Batu umban berukuran besar digunakan hingga masa Yunani (akhir 4 BC). Pasukan Romawi dan Yunani menggunakan batu umban seukuran bola golf.
Ketapel zaman dahulu dibuat dari kulit atau juga dari anyaman wol, dengan sebuah kantung di tengahnya untuk meletakkan batu. Semakin panjang tali katapelnya semakin jauh pula lemparannya. Ketapel jarak jauh panjangnya sekitar 3 kaki.
Pasukan ringan (peltast) terdiri dari para pemanah, ketapel tangan, dan pelempar tombak. Mereka bertugas membuka serangan dengan menghujani musuh. Ketapel untuk jarak jauh, panah untuk jarak menengah, sedangkan tombak untuk jarak yang sudah agak dekat. Mereka juga bertugas melindungi pasukan berpedang (hoplite) saat melarikan diri.
Menurut sebuah dokumen perang, pasukan panah dilatih untuk membidik target sejauh 175 meter sedangkan pasukan ketapel 375 meter. Pasukan ketapel bahkan mampu membidik muka musuh secara akurat dengan kecepatan lemparan mencapai 90 km/jam. Seorang penulis Romawi mengatakan bahwa prajurit yang mengenakan baju pelindung berlapis kulit lebih takut pada serangan umban daripada anak panah. Sebuah dokumen kesehatan Roma yang ditulis oleh Celcus menunjukkan cara-cara pengambilan batu ketapel dari dalam tubuh seseorang. Ini berarti bahwa batu ketapel mampu menembus tubuh seseorang, walau dengan pelindung tubuh dari kulit.
sumber
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.