sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Yen sira kasinungan ngelmu kang marakake akeh wong seneng, aja sira malah rumangsa pinter, jalaran menawa Gusti mundhut bali ngelmu kang marakake sira kaloka iku, sira uga banjur kaya wong sejene, malah bisa aji godhong jati aking.(Bila anda mendapat anugrah ilmu yang membuat banyak orang senang, janganlah kamu merasa pintar, sebab apabila Tuhan mengambil lagi ilmu yang menyebabkan anda terkenal itu, anda akan menjadi orang biasa lagi, malah lebih bermanfaat daun yang kering)
Sunday, September 23, 2012
Suami Malas Rentan Risiko Tekanan Psikologis
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
SUAMI yang menghindari mengerjakan pekerjaan dapur dan membersihkan tempat tidur lebih rentan terserang masalah psikologis. Pria yang suka mengelak biasanya lebih sering merasa cemas dan jantungnya selalu berdebar tak tentu. Mereka juga sulit berkonsentrasi ketimbang laki-laki yang mau berbagi pekerjaan rumah tangga dengan pasangannya. Kesimpulan ini didapat dari penelitian yang dilakukan para ilmuwan.
Perempuan yang mendapatkan pasangan pemalas tak hanya merasa lebih lelah karena pekerjaan tambahan, tapi juga menghadapi risiko masalah kesehatan.
Penelitian di Umea University, Swedia, melihat aspek tanggung jawab domestik dan bagaimana pengaruhnya pada pasangan. Peneliti menemukan, tingkat tekanan psikologis akan terjadi lebih tinggi pada mereka yang melakukan kurang dari setengah pekerjaan rumah tangga. Mereka bisanya merasa menempati posisi sosial ekonomi lebih rendah dibanding pasangannya ketika bekerja di rumah. Ini mungkin saja terjadi karena situasi budaya yang bias gender.
"Bagaimanapun, di Swedia, perempuan harus lebih banyak mengerjakan pekerjaan domestik," ujar peneliti, Lisa Harryson.
"Kami melihat, akan lebih baik jika laki-laki mau mengerjakan setengah tanggung jawab domestik," tambahnya.
Lisa menyarankan, setiap pasangan mendiskusikan peran masing-masing di rumah. "Orang-orang harus mencoba untuk melakukan apa yang dia anggap tak harus dilakukan. Terkadang ada baiknya jika pasangan bertukar peran dan menjalankan tanggung jawab yang berbeda," tutupnya.
Perempuan yang mendapatkan pasangan pemalas tak hanya merasa lebih lelah karena pekerjaan tambahan, tapi juga menghadapi risiko masalah kesehatan.
Penelitian di Umea University, Swedia, melihat aspek tanggung jawab domestik dan bagaimana pengaruhnya pada pasangan. Peneliti menemukan, tingkat tekanan psikologis akan terjadi lebih tinggi pada mereka yang melakukan kurang dari setengah pekerjaan rumah tangga. Mereka bisanya merasa menempati posisi sosial ekonomi lebih rendah dibanding pasangannya ketika bekerja di rumah. Ini mungkin saja terjadi karena situasi budaya yang bias gender.
"Bagaimanapun, di Swedia, perempuan harus lebih banyak mengerjakan pekerjaan domestik," ujar peneliti, Lisa Harryson.
"Kami melihat, akan lebih baik jika laki-laki mau mengerjakan setengah tanggung jawab domestik," tambahnya.
Lisa menyarankan, setiap pasangan mendiskusikan peran masing-masing di rumah. "Orang-orang harus mencoba untuk melakukan apa yang dia anggap tak harus dilakukan. Terkadang ada baiknya jika pasangan bertukar peran dan menjalankan tanggung jawab yang berbeda," tutupnya.
Sumber: metrotvnews.com
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Labels:
Psikologi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.