Janganlah jijik, kotoran penting karena bisa memandu Anda untuk menemukan hewan. "Jika kotoran sangat besar, basah, dan beruap, itu berarti seekor gajah besar sedang berada di dekat Anda. Dan, Anda bisa bersiap-siap untuk sebuah foto," kata Latta.
Menurut Latta, cetakan kuku dan tanda-tanda lainnya dari hewan dapat menunjukkan bahwa hewan tersebut berada di sekitar kita. "Wisatawan harus menyadari hal itu," catat Latta.
3. Perhatikan suaraDengarkan apakah Anda mendengar suara mereka. Hewan sering bereaksi dengan suara ketika predator mendekat. Suara menggonggong, pekikan monyet memberikan dan banyak burung merupakan pertanda memberikan panggilan peringatan.
"Suara ini membantu menemukan hewan bila Anda ingin memotret," kata Latta.
4. Jangan terlalu dekatLatta menyarankan fotografer untuk menjaga jarak yang baik dari hewan dan menunggu hingga mereka tenang sebelum mendekati. Perlu diingat berbahaya untuk mendekati seorang ibu dan bayi.
Ibu mungkin akan menyerang untuk melindungi anak-anaknya. Jangan gunakan lampu kilat di alam liar. "Satu, Anda akan mengejutkan hewan dan ia akan melarikan diri," kata Latta. "Dua, ia mungkin menyerang Anda."
5. BersabarSebuah foto satwa liar yang baik membutuhkan waktu, banyak waktu. Latta mengatakan dia telah menunggu berjam-jam agar hewan berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat dalam cahaya yang tepat.
"Aku menunggu tiga minggu sebelum akhirnya melihat harimau pertama saya di alam liar di India," katanya.
Latta menghabiskan 15 tahun untuk menyelesaikan Lennie Leopard, buku dengan 36 halaman bergambar 46 foto macan tutul. Latta juga menunjukkan bahwa pagi dan sore adalah waktu terbaik untuk mengambil gambar di Afrika karena cahaya. Cahaya keemasan dari matahari terbenam tampak menakjubkan, terutama jika itu tercermin dalam mata hewan.
Sumber: metrotvnews.com
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.