sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Yen sira kasinungan ngelmu kang marakake akeh wong seneng, aja sira malah rumangsa pinter, jalaran menawa Gusti mundhut bali ngelmu kang marakake sira kaloka iku, sira uga banjur kaya wong sejene, malah bisa aji godhong jati aking.(Bila anda mendapat anugrah ilmu yang membuat banyak orang senang, janganlah kamu merasa pintar, sebab apabila Tuhan mengambil lagi ilmu yang menyebabkan anda terkenal itu, anda akan menjadi orang biasa lagi, malah lebih bermanfaat daun yang kering)
Thursday, July 11, 2013
DRAMA "BIDJI LADA" KARYA KWEE TEK HOAY YANG DIAMBIL DARI KISAH KEHIDUPAN BUDDHA
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
DRAMA "BIDJI LADA" KARYA KWEE TEK HOAY YANG DIAMBIL DARI KISAH KEHIDUPAN BUDDHA
Ivan Taniputera
11 Juli 2013
Judul : Bidji Lada: Tooneelstuk dari Penghidoepan Buddha Dalem 2 Bagian
Penulis: Kwee Tek Hoaij
Penerbit: Typ. Drukkerij Moestika, Tjitjoeroeg, 1936
Jumlah halaman: VII+18.
Buku ini memuat lakon drama yang diambil dari hikayat Kissa Gotami dalam Agama Buddha. Hikayat tersebut meriwayatkan mengenai seorang wanita bernama Kissa (dalam buku ini disebut Krisha) Gotami yang mengalami kematian anaknya. Krissha Gotami lantas menjumpai Hyang Buddha Gotama dan meminta Beliau menghidupkan anaknya kembali. Buddha lantas memintanya mencari segenggam biji lada. Namun bukan sembarang biji lada, harus berasal dari: "satoe roemah, dan dikasih oleh satoe orang, jang belon perna kamatian." (halaman 9). Maksudnya adalah keluarga yang belum pernah mengalami kematian anggota keluarganya. Dalam hal ini, Hyang Buddha hendak mengajarkan bahwa kematian merupakan sesuatu yang alami bagi semua makhluk.
Drama ini sangat cocok dipergunakan dalam mengajarkan Dharma.
Sebelum memulai dengan dramanya, diberikan dulu berbagai penjelasan, seperti yang ada di halaman V:
"Dari sebab ini tjerita kadjadiannja di Hindustan pada 25 abad laloe, maka dalem hal pakaean orang tida boleh berlakoe sembarangan. Boeat Buddha sendiri, begitoe poen pengikoet-pengikoetnja, haroes digoenaken djoebah koening sederhana seperti jang biasa dipake oleh satoe Bhikkhu, zonder ada perhiasan apa-apa. Orang jang pegang itoe rol dari Buddha, Ananda dan laen-laen pengiringnja, tida perloe tjoekoer ramboet sampe litjin betoel sebab-seperti bisa diliat dari dari patoeng-patoeng Buddha jang kadapetan-sabetoelnja Buddha poenja kepala tida goendoel, hanja toemboe ramboet pendek jang gomplok."....
Berikut ini adalah kutipan dari halaman 1:
BIDJI LADA
Tooneelstuk dalem doea bagian oleh K.T.H.
(Diperlindoengin oleh Hak Pengarang)
ORANG-ORANG DALEM LELAKON.
GAUTAMA BUDDHA.................................Oesia 40
KRISHA GAUTAMI....................................Oesia 20
ANANDA, moerid jang paling rapet pada Buddha...Oesia 25
Beberapa moerid dan pengikoetnja BUDDHA, lelaki dan prampoean, toe dan moeda.
TEMPAT KEDJADIAN: DI BENGAL OETARA INDIA.
TEMPO KEDJADIAN: TAON 535 DI MOEKA KRISTUS (Maksudnya Sebelum Masehi).....
Bagi yang berminat fotokopi silakan hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.
Penulis: Kwee Tek Hoaij
Penerbit: Typ. Drukkerij Moestika, Tjitjoeroeg, 1936
Jumlah halaman: VII+18.
Buku ini memuat lakon drama yang diambil dari hikayat Kissa Gotami dalam Agama Buddha. Hikayat tersebut meriwayatkan mengenai seorang wanita bernama Kissa (dalam buku ini disebut Krisha) Gotami yang mengalami kematian anaknya. Krissha Gotami lantas menjumpai Hyang Buddha Gotama dan meminta Beliau menghidupkan anaknya kembali. Buddha lantas memintanya mencari segenggam biji lada. Namun bukan sembarang biji lada, harus berasal dari: "satoe roemah, dan dikasih oleh satoe orang, jang belon perna kamatian." (halaman 9). Maksudnya adalah keluarga yang belum pernah mengalami kematian anggota keluarganya. Dalam hal ini, Hyang Buddha hendak mengajarkan bahwa kematian merupakan sesuatu yang alami bagi semua makhluk.
Drama ini sangat cocok dipergunakan dalam mengajarkan Dharma.
Sebelum memulai dengan dramanya, diberikan dulu berbagai penjelasan, seperti yang ada di halaman V:
"Dari sebab ini tjerita kadjadiannja di Hindustan pada 25 abad laloe, maka dalem hal pakaean orang tida boleh berlakoe sembarangan. Boeat Buddha sendiri, begitoe poen pengikoet-pengikoetnja, haroes digoenaken djoebah koening sederhana seperti jang biasa dipake oleh satoe Bhikkhu, zonder ada perhiasan apa-apa. Orang jang pegang itoe rol dari Buddha, Ananda dan laen-laen pengiringnja, tida perloe tjoekoer ramboet sampe litjin betoel sebab-seperti bisa diliat dari dari patoeng-patoeng Buddha jang kadapetan-sabetoelnja Buddha poenja kepala tida goendoel, hanja toemboe ramboet pendek jang gomplok."....
Berikut ini adalah kutipan dari halaman 1:
BIDJI LADA
Tooneelstuk dalem doea bagian oleh K.T.H.
(Diperlindoengin oleh Hak Pengarang)
ORANG-ORANG DALEM LELAKON.
GAUTAMA BUDDHA.................................Oesia 40
KRISHA GAUTAMI....................................Oesia 20
ANANDA, moerid jang paling rapet pada Buddha...Oesia 25
Beberapa moerid dan pengikoetnja BUDDHA, lelaki dan prampoean, toe dan moeda.
TEMPAT KEDJADIAN: DI BENGAL OETARA INDIA.
TEMPO KEDJADIAN: TAON 535 DI MOEKA KRISTUS (Maksudnya Sebelum Masehi).....
Bagi yang berminat fotokopi silakan hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.