Yen sira kasinungan ngelmu kang marakake akeh wong seneng, aja sira malah rumangsa pinter, jalaran menawa Gusti mundhut bali ngelmu kang marakake sira kaloka iku, sira uga banjur kaya wong sejene, malah bisa aji godhong jati aking.(Bila anda mendapat anugrah ilmu yang membuat banyak orang senang, janganlah kamu merasa pintar, sebab apabila Tuhan mengambil lagi ilmu yang menyebabkan anda terkenal itu, anda akan menjadi orang biasa lagi, malah lebih bermanfaat daun yang kering)
Friday, January 9, 2009
Setapak menuju sufi Al Quran menurut Al Quran oleh sayyid Muh. Raffie Ananda
oleh Ravie Ananda
Bagaimanakah sebenarnya proses turunnya Al Quran dari Allah Yang Maha Kuasa kepada Nabi Muhammad Saw menurut Al Quran itu sendiri?
38. Aku bersumpah dengan ( mahluk ) yang kamu lihat,
39. dan yang tidak kamu lihat,
40. Bahwa sesungguhnya ( Quran ) adalah perkataan rosul yang mulia
41. dan bukanlah ia perkataan penyair, tetapi sedikit diantara kamu yang beriman.
42. dan bukan pula perkataan tukang tenung, tetapi sedikit diantara kamu yang menerima peringatan.
43. Ia turun daripada Tuhan semesta alam.
Al Muzzammil
1.Hai orang yang berselimut ( Muhammad )
2. Sembahyanglah pada malam hari, kecuali sedikit ( daripadanya ),
3. ( yaitu ) separuh malam atau kurangkanlah sedikit daripadanya,
4. Atau lebih daripadanya dan bacalah Quran dengan perlahan – lahan,
5. Sesungguhnya Kami akan menurunkan pada engkau perkataan yang hebat ( Quran )
Ayat – ayat ini menerangkan bahwa nabi Muhammad diperintah untuk sembahyang pada malam hari dan dengan khusuk menghayatinya, karena dengan demikian Tuhan akan menurunkan Perkataan yang hebat ( Quran ) pada Beliau.
16. Janganlah engkau ( Muhammad ) menggerakkan lidah engkau dengan Quran supaya engkau bersegera membacanya ( ketika dibacakan Jibril kepada engkau)
17. Sesungguhnya Kami akan menghimpunkannya ( dalam dadamu ) dan ( menetapkan ) bacaannya ( dilidahmu )
18. Maka apabila Kami bacakan dia ( dengan perantara Jibril ) maka ikutilah bacaannya.
19. kemudian Kami menerangkannya sehingga engkau mengerti.
Ayat – ayat ini menjelaskan bahwa Al Quran diturunkan bukan dengan ayat tulisan yang secara harfiah berbentuk huruf dan dapat di baca ( banyak kisah – kisah yang menerangkan bahwa Quran turun di batu dll ),melainkan perintah membaca Al Quran itu bermakna Kias yang artinya pemahaman dan pencerahan Ruhani Nabi Muhammad sehingga terbukalah Hijab Alam Malakutnya yang kemudian dengan rahmat Allah Swt, Beliau bisa merangkumnya dalam bahasa yang bisa dipahami oleh manusia.bukan seperti kisah –kisah yang mengatakan bahwa nabi tidak bisa membaca tulisan / huruf. Ini menjelaskan bahwa memang Al Quran turun bukan dalam bentuk Tulisan atau huruf yang bisa dibaca tetapi Nabi tidak bisa membaca / buta huruf, melainkan Al Quran adalah Firman berupa hikmah sehingga untuk membaca dan mengumpulkan menjadi sesuatu kalimat yang bisa dipahami oleh manusia sangat sukar, maka pada awal turunnya Al Quran, Nabi berkali – kali mengatakan bahwa ia tidak bisa membaca dan Jibril Menuntunnya. Ini maksudnya bahwa Nabi Mengalami Puncak Spiritual tertinggi pada pertama kali yaitu terbuka hijab alam malakutnya dan Beliau tidak bisa menterjemahkan Rahmat berupa hikmah Ketuhanan /Ketauhidan ( Al Quran ) itu kedalam bahasa manusia Beliau karena Beliau memang manusia. Hingga Akhirnya Jibril / kesadaran Malakutnya menuntunnya untuk merangkainya dalam ayat – ayat atau kalimat yang mudah dipahami oleh manusia. Dan hasilnya adalah Ayat – Ayat Al Quran yang ada sekarang ini. Di mana ayat – ayat tersebut setelah diucapkan Beliau Nabi kemudian dituliskan oleh para sahabatnya dalam lempeng – lempeng batu, kulit binatang, tulang, pelepah korma dll.
Assyu’ araak
193. Diturunkan oleh Ruh suci ( Jibril ),
194. Kedalam hati Engkau ( ya Muhammad )supaya engkau memberi peringatan,
195. Dengan bahasa Arab yang terang,
Jibril juga bermakna hakikat bahwa ia adalah kesadaran Ruh Muhammad yang tertinggi setelah Nabi terbuka hijab alam Malakutnya.
19. Sesungguhnya Quran perkataan pesuruh yang Mulia ( Jibril )
Al Baqarah
Adapun Jibril sebagai malaikat pembawa wahyu Al Quran untuk nabi Muhammad Saw, diterangkan oleh Al Quran sebagai berikut.
1. Demi bintang bila ia telah terbenam,
2. Tiadalah sesat temanmu ( Muhammad )dan tiada pula salah ( kepercayaannya ),
3. Tiadalah ia berbicara menurut hawa nafsunya,
4. Ia ( Quran ) tidak lain hanya wahyu yang diwahyukan kepadanya,
5. Yang mengajarkan ialah yang sangat kuat ( Jibril ),
6. Yang mempunyai akal yang benar, lalu ia berdiri ( seperti rupa aslinya ),
7. Sedangkan dia di ufuk yang tertinggi
8. Kemudian ia hampir, lalu bertambah hampir ( kepada nabi )
9. Maka adalah ( jaraknya dari nabi )sekedar dua buah panah atau lebih ( daripada itu )
10. Kemudian ia mewahyukan kepada hambaNya ( Muhammad ) apa – apa yang diwahyukannya,
11. Tiadalah hatinya mendustakan ( mengingkari ) apa – apa yang dilihat ( matanya ),
12. Adakah kamu membantahnya tentang apa –apa yang dilihatnya,
13. Sesungguhnya dia telah melihatnya ( malaikat itu ) pada kali yang lain,
14. ( yaitu ) di sisi Sidratul Muntaha,
15. Di dekatnya surga tempat diam ( orang – orang yang taqwa ),
16. Ketika sidrah itu tertutup oleh apa – apa yang menutupinya,
17. Tiadalah miring ( salah ) pemandangan ( Muhammad ) dan tidak pula melampauinya
18. Sesungguhnya dia telah melihat beberapa ayat Tuhannya ( Tanda Kekuasaan Nya ) yang terbesar.
( Asy Syuuraa 51 )
Tiadalah bagi manusia, bahwa Allah bercakap-cakap dengan dia, kecuali dengan wahyu atau dari balik dinding, atau Dia utus seorang utusan ( malaikat ) lalu utusan itu mewahyukan dengan izinNya apa- apa yang dikehendakiNya. Sungguh Dia Maha Tinggi Lagi Maha Bijaksana.
52. Demikianlah Kami wahyukan kepada engkau suatu Ruh ( Quran yang mengidupkan hati ) dari perintah Kami. Engkau belum tahu, apakah kitab dan apakah iman? Tapi Kami jadikan dia ( Quran ) jadi Nur ( cahaya penerang ). Kami tunjuki dengan dia, siapa yang Kami kehendaki diantara hamba- hamba Kami. Sesungguhnya engkau menunjuki ke jalan yang lurus.
Wassalam
Ravie Ananda
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.