sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Yen sira kasinungan ngelmu kang marakake akeh wong seneng, aja sira malah rumangsa pinter, jalaran menawa Gusti mundhut bali ngelmu kang marakake sira kaloka iku, sira uga banjur kaya wong sejene, malah bisa aji godhong jati aking.(Bila anda mendapat anugrah ilmu yang membuat banyak orang senang, janganlah kamu merasa pintar, sebab apabila Tuhan mengambil lagi ilmu yang menyebabkan anda terkenal itu, anda akan menjadi orang biasa lagi, malah lebih bermanfaat daun yang kering)
Showing posts with label Umum. Show all posts
Showing posts with label Umum. Show all posts
Wednesday, January 30, 2019
Tentukan Arahmu?
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
“Wahai pemuda, beramallah kalian saat kalian masih muda karena aku tidak melihat amal kecuali pada saat masih muda.” (Hafshah binti Sirin Rahimahallah)
Anak muda merupakan tulang punggung bangsa. Merekalah yang akan menjadi penerus bangsa ini. Jadi, bisa diprediksi dari sekarang tentang masa depan suatu bangsa. Yupz, benar sekali. Masa depan bangsa bisa dilihat dari moral anak mudanya. Jika anak muda pada saat ini baik maka bisa diprediksi masa depan bangsa tersebut juga baik. Sebaliknya, jika anak muda pada saat ini bermoral buruk maka bisa diprediksi bangsa ini tidak memiiki masa depan yang baik. Jadi, masa depan bangsa kita saat ini berada di tangan kita. Okelah, kita jangan bahas bangsa mungkin terlalu besar. Atau bisa lebih diperkecil lingkupnya yaitu desa mungkin atau masa depan organisasi apa yang lebih kecil lagi yaitu masa depan kita sendiri. Nah, kalau bukan kita yang menentukan masa depan kita? Lalu siapa lagi? Orang tua? Keluarga? Teman? Atau malah pacar? Ehm, ehm yang senyum-senyum udah punya tuh... Yang sudah lulus hayo mau kemana? Pilihan kamu saat ini menentukan masa depanmu lho?
Yang pasti untuk menentukan pilihan adalah dengan menentukan besok kalian mau jadi alias cita-cita kalian apa? Janganlah kita mengikuti arus! Kebanyakan dari kita masih berpikir jalani hidup itu seperti air yang mengalir. Kalau kita bisa menciptakan arus sendiri, bisa menentukan arus sendiri kenapa harus mengikuti arus yang ada? Bahkan arus yang sudah ada kita tidak tahu akan menuju kemana? Kalau kita yang menentukan dan menemukannya, kita bisa mengarahkan arus tersebut menuju tempat yang kita kehendaki.
Selama ini, kita masih mengikuti arus-arus yang sudah ada. Kita tak tahu siapa yang menciptakan arus tersebut. Kita juga tak tahu kemana arus itu akan bermuara. Arus-arus ini hanya memberikan kebahagian sehingga kita terus terseret kedalam arus tersebut. Hingga merelakan waktu, harta bahkan kehormatan.
Coba jika suruh pilih, kalian pilih mendengarkan lagu-lagu pop atau mendengarkan murotal? Pilih membaca al Quran atau baca SMS? Sering mana buka buku bacaan atau buka FB? Gelisah saat ketinggalan shalat atau ditinggal teman? Betah di masjid apa di warnet? Pilih menghadiri tausyah atau konser? Dan masih banyak lain, silakan teman-teman pikir .
Kebanyak dari kita masih banyak mendengarkan lagu-lagu pop apalagi Ki-Pop gak da bosennya dah, tapi kalo mendengarkan murotal atau lagu-lagu islami? Kita jarang membaca Al Quran tapi kita sering membaca SMS. Sering membuka buku tapi kita jarang membacanya (siapa tuh? Pura-pura membuka buku tp malah OL). Saat akan pergi dengan teman dan belum shalat, kita sering mengatakan, “Bentar dulu ya, saya shalat dulu. Gak lama kok!” (shalat kok kaya pengiriman kilat). Kita betah di depan compy berselancar di dunia maya daripada di masjid untuk menunggu datangnya Iqomat. Banyak yang memilih datang ke konser tapi tak banyak yang menghadiri pengajian. Tapi, didaerah anda saya rasa tidak begitu ya. Saya pikir akan banyak yang memilih tausyah dan sedikit yang memilih konser untuk ditinggalkan. Bingung? Silahkan dipahami dengan sepaham-pahamnya...
Beberapa bulan yang lalu, artis BoyBand dan GirlBand asal korea mengadakan konser di Jakarta. Tak hayal, hal ini membuat girang para fan-fans mereka di Indonesia (kebanyakan para kaum muda). Sebagai bukti kecintaannya kepada idola mereka sangat antusias untuk mengantri membeli tiket yag harganya mencapai 1jt rupiah dan yang paling murah 250rb rupiah. Atau saat ada konser dangdut didesa tetangga, yang nonton pun bisa samapai jalanan. Seakan-akan berdiri berjam-jam, berdesak-desakan bahkan khalwat lawan jenis tak mengapa. Beda ceritanya jika diadakan tausyah. Pengumumannya sudah diumumkan jauh-jauh hari, masih ditambah embel-embel fassilitas snack, tempat nyaman, dijamin dapat tempat duduk dan gratis. Apakah yang datang akan sama seperti konser Ki-Pop ataupun konser dangdut? Saya rasa bagaikan langit dan bumi.
Inilah moralitas anak muda sekarang. Mereka masih mudah terseret arus, bahkan dengan arus yang kecil sekalipun. Mereka mengikuti apa yang lagi tren saat ini apa yang lagi bouming dan yang sedang cetar membahana. Mereka tak pedulikan hal buruk apa yang akan menimpanya. Mereka juga tak mempedulikan ancaman masa depan mereka. Yang mereka tahu hanyalah kebahagian dan kesenangan. Mereka tidak tahu bahwa kebahagianan dan kesenangan itu hanyalah sebuah bungkus yang diciptakan setan untuk mengelabuhi mangsanya. Setan berhasil membungkus rapi tipu dayanya dengan kebahagian yang semu, kesenangan yang sesaat.
Apakah sahabat muslim tidak mengetahui apa yang dikatakan iblis ketika diperintahkan Allah untuk turun dari surga? Allah menceritakannya dalam al Qur’an surat al A’raf:
“Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, Maka keluarlah, Sesungguhnya kamu Termasuk orang-orang yang hina". Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan". Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu Termasuk mereka yang diberi tangguh." (QS. Al A’rqf: 13-15)
Allah SWT menunjukan kekuasaannya, yakni memerintahkan iblis untuk turun dari surga karena kedurhakaan dan pembangkangannya yang menyimpang dari jalan yang ditetapkan Allah SWT. Iblis diturunkan dalam keadaan hina sebagai balasan terhadap pengakuannya. Lalu iblis meminta agar usianya ditangguhkan hingga sampai hari kiamat. Allah mengabulkan permintaan iblis untuk menangguhkan usianya hingga manusia dibangkitkan. Maka setelah dikabulkan permintaannya, iblis besumpah akan menggoda bani adam, menghalangi - halangi manusia dari jalan-Nya yang lurus.
“Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (QS. Al A’raf: 16-17)
Dalam tafsirnya, Ibnu Katsir menjelaskan
“Yakni sebagaimana Engkau telah menyesatkan aku. Menurut Ibnu Abbas, sebagaimana Engkau telah menghukumi saya tersesat. Sedangkan menurut lainnya, sebagaimana Engkau telah binasakan saya, maka sesungguhnya saya benar - benar akan menghalang - halangi hamba - hambaMu yang Engkau ciptakan dari keturunan orang ini (Adam) yang menjadi penyebab Engkau jauhkan diriku dari rahmatMu, agar mereka tidak menempuh jalanMu yang lurus, yaitu jalan yang hak dan jalan keselamatan. Sesungguhnya saya benar - benar akan menyesatkan mereka dari jalan tersebut agar mereka tidak menyembahMu dan tidak pula mentauhidkan-Mu, karena Engkau telah memutuskan kesesatan terhadap diriku.”
Sejak diturunkan dari surga, iblis telah mengangkat bendera perang kepada manusia. Mereka berjanji akan menghalang-halangi manusia dari jalan yang lurus dan jalan keselamatan. Iblis akan menggunakan berbagai cara agar manusia tidak menyembah dan tidak lagi mentauhidkan Allah SWT. Seperti sesatnya iblis yang telah disesaatkan Allah SWT.
Sahabat muslim, sebelum kita terseret arus kesesatan yang lebih jauh marilah bersama-sama kita ciptakan arus yang aman. Arus yang akan membawa kita kedalam kebahagian didunia dan akhirat. Arus yang akan mengarahkan kita ke jalan haq. Arus yang akan membawa kita ke jalan keselamatan. Arus yang akan membawa kita ke pada Allah ta’ala. Yaitu arus di jalan kebenaran dan keselamatan yang ditunjukan al Qur’an dan sunnah. Yang akan membawa kita kearah yang sebenarnya yaitu menuju surgaNya Allah. Tidak ada lagi tempat tujuan akhir yang paling indah selainnya. Disanalah kita akan bahagia selama-lamanya. Tidak ada lagi perkataan dan perbuatan sia-sia. Semua akan tampak indah dipandang. Menyediakan apa yang kita inginkan. Itulah tujuan yang sesungguhnya bagi setiap manusia. Sebagaimana asal nenek moyang manusia yaitu Nabi Adam as dan Hawa.
Anak muda merupakan tulang punggung bangsa. Merekalah yang akan menjadi penerus bangsa ini. Jadi, bisa diprediksi dari sekarang tentang masa depan suatu bangsa. Yupz, benar sekali. Masa depan bangsa bisa dilihat dari moral anak mudanya. Jika anak muda pada saat ini baik maka bisa diprediksi masa depan bangsa tersebut juga baik. Sebaliknya, jika anak muda pada saat ini bermoral buruk maka bisa diprediksi bangsa ini tidak memiiki masa depan yang baik. Jadi, masa depan bangsa kita saat ini berada di tangan kita. Okelah, kita jangan bahas bangsa mungkin terlalu besar. Atau bisa lebih diperkecil lingkupnya yaitu desa mungkin atau masa depan organisasi apa yang lebih kecil lagi yaitu masa depan kita sendiri. Nah, kalau bukan kita yang menentukan masa depan kita? Lalu siapa lagi? Orang tua? Keluarga? Teman? Atau malah pacar? Ehm, ehm yang senyum-senyum udah punya tuh... Yang sudah lulus hayo mau kemana? Pilihan kamu saat ini menentukan masa depanmu lho?
Yang pasti untuk menentukan pilihan adalah dengan menentukan besok kalian mau jadi alias cita-cita kalian apa? Janganlah kita mengikuti arus! Kebanyakan dari kita masih berpikir jalani hidup itu seperti air yang mengalir. Kalau kita bisa menciptakan arus sendiri, bisa menentukan arus sendiri kenapa harus mengikuti arus yang ada? Bahkan arus yang sudah ada kita tidak tahu akan menuju kemana? Kalau kita yang menentukan dan menemukannya, kita bisa mengarahkan arus tersebut menuju tempat yang kita kehendaki.
Selama ini, kita masih mengikuti arus-arus yang sudah ada. Kita tak tahu siapa yang menciptakan arus tersebut. Kita juga tak tahu kemana arus itu akan bermuara. Arus-arus ini hanya memberikan kebahagian sehingga kita terus terseret kedalam arus tersebut. Hingga merelakan waktu, harta bahkan kehormatan.
Coba jika suruh pilih, kalian pilih mendengarkan lagu-lagu pop atau mendengarkan murotal? Pilih membaca al Quran atau baca SMS? Sering mana buka buku bacaan atau buka FB? Gelisah saat ketinggalan shalat atau ditinggal teman? Betah di masjid apa di warnet? Pilih menghadiri tausyah atau konser? Dan masih banyak lain, silakan teman-teman pikir .
Kebanyak dari kita masih banyak mendengarkan lagu-lagu pop apalagi Ki-Pop gak da bosennya dah, tapi kalo mendengarkan murotal atau lagu-lagu islami? Kita jarang membaca Al Quran tapi kita sering membaca SMS. Sering membuka buku tapi kita jarang membacanya (siapa tuh? Pura-pura membuka buku tp malah OL). Saat akan pergi dengan teman dan belum shalat, kita sering mengatakan, “Bentar dulu ya, saya shalat dulu. Gak lama kok!” (shalat kok kaya pengiriman kilat). Kita betah di depan compy berselancar di dunia maya daripada di masjid untuk menunggu datangnya Iqomat. Banyak yang memilih datang ke konser tapi tak banyak yang menghadiri pengajian. Tapi, didaerah anda saya rasa tidak begitu ya. Saya pikir akan banyak yang memilih tausyah dan sedikit yang memilih konser untuk ditinggalkan. Bingung? Silahkan dipahami dengan sepaham-pahamnya...
Beberapa bulan yang lalu, artis BoyBand dan GirlBand asal korea mengadakan konser di Jakarta. Tak hayal, hal ini membuat girang para fan-fans mereka di Indonesia (kebanyakan para kaum muda). Sebagai bukti kecintaannya kepada idola mereka sangat antusias untuk mengantri membeli tiket yag harganya mencapai 1jt rupiah dan yang paling murah 250rb rupiah. Atau saat ada konser dangdut didesa tetangga, yang nonton pun bisa samapai jalanan. Seakan-akan berdiri berjam-jam, berdesak-desakan bahkan khalwat lawan jenis tak mengapa. Beda ceritanya jika diadakan tausyah. Pengumumannya sudah diumumkan jauh-jauh hari, masih ditambah embel-embel fassilitas snack, tempat nyaman, dijamin dapat tempat duduk dan gratis. Apakah yang datang akan sama seperti konser Ki-Pop ataupun konser dangdut? Saya rasa bagaikan langit dan bumi.
Inilah moralitas anak muda sekarang. Mereka masih mudah terseret arus, bahkan dengan arus yang kecil sekalipun. Mereka mengikuti apa yang lagi tren saat ini apa yang lagi bouming dan yang sedang cetar membahana. Mereka tak pedulikan hal buruk apa yang akan menimpanya. Mereka juga tak mempedulikan ancaman masa depan mereka. Yang mereka tahu hanyalah kebahagian dan kesenangan. Mereka tidak tahu bahwa kebahagianan dan kesenangan itu hanyalah sebuah bungkus yang diciptakan setan untuk mengelabuhi mangsanya. Setan berhasil membungkus rapi tipu dayanya dengan kebahagian yang semu, kesenangan yang sesaat.
Apakah sahabat muslim tidak mengetahui apa yang dikatakan iblis ketika diperintahkan Allah untuk turun dari surga? Allah menceritakannya dalam al Qur’an surat al A’raf:
“Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, Maka keluarlah, Sesungguhnya kamu Termasuk orang-orang yang hina". Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan". Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu Termasuk mereka yang diberi tangguh." (QS. Al A’rqf: 13-15)
Allah SWT menunjukan kekuasaannya, yakni memerintahkan iblis untuk turun dari surga karena kedurhakaan dan pembangkangannya yang menyimpang dari jalan yang ditetapkan Allah SWT. Iblis diturunkan dalam keadaan hina sebagai balasan terhadap pengakuannya. Lalu iblis meminta agar usianya ditangguhkan hingga sampai hari kiamat. Allah mengabulkan permintaan iblis untuk menangguhkan usianya hingga manusia dibangkitkan. Maka setelah dikabulkan permintaannya, iblis besumpah akan menggoda bani adam, menghalangi - halangi manusia dari jalan-Nya yang lurus.
“Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (QS. Al A’raf: 16-17)
Dalam tafsirnya, Ibnu Katsir menjelaskan
“Yakni sebagaimana Engkau telah menyesatkan aku. Menurut Ibnu Abbas, sebagaimana Engkau telah menghukumi saya tersesat. Sedangkan menurut lainnya, sebagaimana Engkau telah binasakan saya, maka sesungguhnya saya benar - benar akan menghalang - halangi hamba - hambaMu yang Engkau ciptakan dari keturunan orang ini (Adam) yang menjadi penyebab Engkau jauhkan diriku dari rahmatMu, agar mereka tidak menempuh jalanMu yang lurus, yaitu jalan yang hak dan jalan keselamatan. Sesungguhnya saya benar - benar akan menyesatkan mereka dari jalan tersebut agar mereka tidak menyembahMu dan tidak pula mentauhidkan-Mu, karena Engkau telah memutuskan kesesatan terhadap diriku.”
Sejak diturunkan dari surga, iblis telah mengangkat bendera perang kepada manusia. Mereka berjanji akan menghalang-halangi manusia dari jalan yang lurus dan jalan keselamatan. Iblis akan menggunakan berbagai cara agar manusia tidak menyembah dan tidak lagi mentauhidkan Allah SWT. Seperti sesatnya iblis yang telah disesaatkan Allah SWT.
Sahabat muslim, sebelum kita terseret arus kesesatan yang lebih jauh marilah bersama-sama kita ciptakan arus yang aman. Arus yang akan membawa kita kedalam kebahagian didunia dan akhirat. Arus yang akan mengarahkan kita ke jalan haq. Arus yang akan membawa kita ke jalan keselamatan. Arus yang akan membawa kita ke pada Allah ta’ala. Yaitu arus di jalan kebenaran dan keselamatan yang ditunjukan al Qur’an dan sunnah. Yang akan membawa kita kearah yang sebenarnya yaitu menuju surgaNya Allah. Tidak ada lagi tempat tujuan akhir yang paling indah selainnya. Disanalah kita akan bahagia selama-lamanya. Tidak ada lagi perkataan dan perbuatan sia-sia. Semua akan tampak indah dipandang. Menyediakan apa yang kita inginkan. Itulah tujuan yang sesungguhnya bagi setiap manusia. Sebagaimana asal nenek moyang manusia yaitu Nabi Adam as dan Hawa.
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Saturday, January 26, 2019
Singkirkan penghalang jalanmu!
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
“Apabila Allah menganjurkan sesuatu kepada para hamba-Nya, iblis pasti merintanginya dengan dua perkara. Ia tidak peduli akan berhasil dengan tipu daya yang mana, berlebih-lebihan atau menyempelekan.” (Makhlad bin Husain)
Tibalah kita dalam pembahasan menyingkirkan penghalang jalan yang akan kita lalui. Sangat banyak penghalang-penghalang yang mepersulit dalam perjalanan kita. Terkadang ditengah jalan, tak sengaja kita menginjak duri, tersanduG batu kecil, ban sepeda motor bocor, mogok ditengah jalan dan masih banyak yang lain. Kalau kita tidak mengetahui ilmunya, kita akan kesulitan mengatasinya.
Begitu juga dengan jalan yang telah kita pilih. Kalau kita tidak tahu ilmunya kita juda akan kesulitan menghadapi rintangan dan cobaan yang menjadi penghalang jalan kita. Untuk itu mari kita kenali penghalang apa yang akan kita jumpai dalam perjalanan yang lurus ini.
1. Hawa Nafsu
Ibnu Abbas ra. berpendapat, Allah ta’ala tidak menyebutkan hawa nafsu didalam al-Qur’an kecuali Dia mencelanya, “Dan ia mengikuti hawa nafsunya, maka perumpamaannnya seperti perumpamaan seekor anjing.” Dan firmanya yang lain, “Dan ia mengikuti akan hawa nafsunya
Tak ada ukuran, takaran dan batasan keinginan sebuah nafsu. Jika sesorang menuruti setiap keinginan nafsunya maka ia telah masuk dalam jurang kehancuran. Jika keinginan yang satu telah terpenuhi maka nafsu akan meminta keinginannya yang lain. Sehingga tidak ada lagi bentuk keinginan kecuali nafsu yang memintanya. Sesungguhnya nafsu selalu menyuruh kepada kemaksiatan.
Dr. Abdullah Nashih Ulwan dalam bukunya, menyebutkan ada tiga nafsu menurut al Qur’an, yaitu:
a. Nafsu Amarah Bissu’ (selalu menyuruh kepada kemaksiatan)
“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (QS. Yusuf: 53)
Pengertiannya bahwa nafsu manusia yang belum dibentengi dengan iman dan belum dibingkai dengan nilai-nilai ketakwaan serta belum terikat dengan agama Tuhan, maka jiwa manusia berpotensi untuk melakukan perbuatan buruk yang didorong oleh syahwat dan nafsu.
b. Nafsu Lawwamah (selalu menggerutu dan menyesal)
“Aku bersumpah demi hari kiamat, Dan aku bersumpah dengan jiwa yang Amat menyesali (dirinya sendiri).” (QS.Al-Qiyammah: 1-2)
Al-Mujahid mendifinisikan nafsu lawwamah adalah nafsu yang selalu mencela dirinya sendiri terhadap tindakan yang telah berlalu, juga selalu menyesal atas kejahatan yang dilakukan, menyesal kenapa tidak memperbanyak melakukan kebaikan, dia selalu mencela sekalipun dia telah melakukan ketaatan.
c. Nafsu Al-Muthamainnah (selalu tenang)
“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, Masuklah ke dalam syurga-Ku.” (QS. Al-Fajr: 27-30)
Nafsu al-muthamainnah adalah nafsu yang stabil dan senantiasa tetap dalam iman, takwa dan islam. Nafsu ini adalah tingkatan dan martabat nafsu yang paling utama, mulia dan kesucinnya paling tinggi.
Sahabat muslim, marilah kita kendalikan hawa nafsu kita. Jangan sampai kita disetir oleh hawa nafsu. Sesungguhnya hawa nafsu akan membawa kedalam jurang keburukan. Jika iblis tidak mampu menggoda dengan nafsu kemaksiatan maka ia akan menggoda kita dengan nafsu berlebih-lebihan dalam beribadah. Sehingga kita melupakan kewajiban kita sebagai seorang ayah yang bertanggung jawab mencari nafkah untuk keluarga. Sehingga kita lupa sebagai seorang ibu yang bertanggung jawab merawat dan mendidik anak-anaknya. Sehingga kita lupa sebagai seorang pemuda bahwa disekitar kita masih banyak kemaksiatan dan kekufuran yang harus kita perangi. Tapi kita malah asyik dengaan ibadah-ibadah yang melampaui batas, yang tidak ada tuntunannya dalam al Qur’an dan sunnah.
Itulah iblis, banyak ranjau yang ia tanam di sepanjang jalan. Yang tanpa kita sadari akan meledakkan dan meruntuhkan amal-amal kita. Jika kita tidak mampu rontoklah kekuatan iman dan takwa kita.
Berikut cara agar kita tidak terjerumus dalam nafsu yang buruk:
a. Tingkatakan keimanan kita.
Cara yang pertama adalah tingkatakan keyakinan kita kepada Allah ta’ala. Kita percaya dan yakin bahwa segala sesuatu dikendalikan oleh-Nya. Begitu juga dengan hasil yang akan kita dapatkan setelah berlelah-lelah berjuang. Allah swt mengetahui apa-apa yang dilakukan setiap hamba-Nya. Begitu juga dengan masalah hati. Meski kita tidak mengucap, tapi allah swt mengetahui apa yang ada dalam hati kita. Yakinlah bahwa Allah swt akan menilai amal kita sesuai dengan niat dan cara yang seusai dengan syariat. Yakinkan dalam hati anda, bahwa Allah swt akan membalas setiap amalan hati dan perbuatan yang kita kerjakan yang baik maupun yang buruk. Malaikat tak akan pernah lalai dan lupa untuk mencatat segala perbuatan kita. Mereka akan bergantian siang malam mengawasi kita.
Dengan meningkatkan keimanan kita kepada Allah swt, kita bisa terhindar dari jebakan hawa nafsu yang dirancang oleh iblis dan bala tentaranya. Dengan iman yang kuat kita merasa selalu dalam pengawasannya. Dengan begitu kita akan bersungguh-sungguh dalam beribadah, berdakwah dan mencari nafkah. Dengan begitu tidak mungkin seorang mukmin untuk menuruti hawa nafsunya. Berlama-lama dalam perbuatan sia-sia. Mengerjakan amalan yang tak ada sumbernya. Berkata yang tak bermakna.
b. Menyibukkan dengan perbuatan yang bermanfaat.
"Sebagian dari kebaikan keislaman seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya."(Tirmidzi no. 2318, Ibnu Majah no. 3976)
Dalam sebuah makalah, peneliti menunjukan bahwa orang yang sibuk lebih bahagia daripada orang yang menganggur. Akan tetapi kebanyakan orang memilih untuk menganggur. Padahal dengan menganggur, orang mudah sekali dimasuki pikiran-pikiran yang kotor. Mereka mudah terkena hasutan iblis. Pada saat itulah nafsu yang menjadi pegendalinya. Bila suatu hari sahabat muslim menganggur, maka bersiaplah galau, resah, cemas dan sedih. Karena pada saat kosong, pikiran anda akan menerawang tak tentu arah. Pikiran anda akan dipenuhi dengan imajinasi, berprasangka terhadap orang lain dan sebagainya. Yang akan membuat akal tak lagi bisa terkontrol.
Nafsu jika tidak disibukkan dengan perbuatan baik maka nafsu akan menyibukkan dengan perbuatan buruk. Karena nafsu cenderung mengajak kita kedalam keburukan. Maka dari itu, sibukkanlah diri anda dengan amalan-amalan yang bermanfaat. Lakukan amalan yang bermanfaat bagi orang lain maupun bagi diri anda. Paling tidak, lakukan amalan yang tidak merugikan orang lain dan diri anda. Dari hadits diatas sangat jelas mengenai anjuran untuk meninggalkan sesuatu yaang tidak berguna. Banyak sekali jenis amalan yang bermanfaat, semisal:
ü Menghadiri maajelis ta’lim
ü Mengaji
ü Membaca al-Qur’an
ü Membaca buku
ü Ikut dalam oraganisasi
ü Berpartisipasi dalam kegiatan sosial
ü Membersihkan rumah, dll
Jangan biarkan waktu kosong anda dengan menganggur, karena sama saja anda memberi kesempatan kepada hawa nafsu untuk menguasai anda. Bunuhlah waktu kosong anda dengan kesibukan yang bermanfaat. Dengan menyibukan diri, secara tidak sadar kita telah membunuh hawa nafsu. Dengan begitu anda akan bahagia sepanjang hidup anda. Aamiin..
c. Ikutilah kata hati bukan nafsu.
Dari Nawwas bin Sam’an dari Rasulullah saw,
“... Beliau bersabda : ‘Mintalah fatwa dari hatimu. Kebajikan itu adalah apa-apa yang menentramkan jiwa dan menenangkan hati dan dosa itu adalah apa-apa yang meragukan jiwa dan meresahkan hati, walaupun orang-orang memberikan fatwa kepadamu dan mereka membenarkannya”. (HR. Imam Ahmad bin Hanbal dan Ad-Darimi, Hadits hasan).
Dalam kitab Syarah Hadits Arba’in An Nawawi, Syaikh Muhaammad Bin Shalih Al-Ustaimin menjelaskan inti sari hadits tersebut adalah boleh merujuk pada hati, dengan syarat orang tersebut haruslah istiqomah dalam beragama. Siapa pun tidak perlu terepangaruh oleh penjelasan orang lain, terlebih jika dalam hatinya merasa bimbang. Karena tidak sedikit orang bertanya kepada seorang alim atau pelajar, kemudian ia diberi penjelasan, namun dalam hatinya merasa bimbang dan ragu. Apakah orang yang merasa ragu dan bimbang ini boleh bertanya kepada orang alim lainnya? Ya, bahkan wajib untuk bertanya pada orang alim lain ketika meragukan jawaban sebelumnya.
Sabda Rasulullah saw, “dosa adalah apa-apa yang dirimu merasa ragu-ragu dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya”
Maksudnya adalah perbuatan yang ditolak oleh hati nurani. Ini merupakan suatu pedoman untuk membedakan antara dosa dan kebaikan. Dosa menimbulkan keraguan dalam hati dan tidak senang jika orang lain mengetahuinya.
Sahabat muslim, jika diibaratkan nafsu seperti anak kecil. Jika ia dibiarkan menetek maka sampai tua ia akan tetap menetek. Tapi jika ia disapih ia pun akan berhenti. Begitu juga dengan nafsu. Jika terus dituruti maka ia akan terus meminta, tapi jika kita melawan dan tidak menurutinya maka ia akan berhenti.
d. Bertemanlah dengan orang baik
“Permisalan teman duduk yang shalih dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Adapun penjual mintak wangi, bisa jadi ia akan memberimu minyak wangi atau kamu akan membeli darinya atau kamu mendapat bau harum darinya. Adapun tukang pandai besi, bisa jadi ia akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapat bau yang tidak sedap darinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Seorang teman yang baik, tak akan menjerumuskan temannya ke jurang kemaksiatan. Maka banyak-banyaklah berteman dengan orang baik, karena berteman dengan mereka akan memberikan kita kebaikan juga. Mereka akan mempengaruhi kita untuk melakukan kebaikan. Jika seseorang berteman dengan ahli ibadah, maka ia akan terpengaruh untuk melakukan ibadah. Jika seseorang berteman dengan orang shalih, maka ia akan terpengaruh dengan perbuatan yang dilakukan orang shalih tersebut.
Begitu juga sebaliknya, jika sesorang berteman dengan orang yang berbuat kemaksiatan, maka ia akan terpengaruh dengan mereka. Sehingga ia termasuk kedalam golongan orang-orang yang merugi.
“Jangan kamu berteman kecuali dengan orang mukmin, dan jangan memakan-makananmu kecuali orang yang takwa.” (HR. At-Turmudzi)
Sahabat muslim, Rasulullah saw telah memberikan petunjuk kepada kita dalam memilih teman. Teman baik akan selalu memberikan nasehat saat kita melakukan tindakan yang ceroboh. Teman yang baik akan mendengarkan curahan hati kita. Teman yang baik akan menjaga rahasia kita. Teman yang baik akan berusaha semampunya membantu kesusahan kita. Teman yang baik akan memberikan solusi setiap masalah yang kita hadapi. Teman yang baik akan memberikan semangat disaat kita dalam kepurukan. Temaan yang baik akan mengingatkan kita dalam ketaatan kepada Allah ta’ala.
Rasulullah bersabda, “Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat temannya.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Pundungrejo
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Ada yang tahu arti dari Pundungrejo?
pundung rayap di merauke |
Rayap adalah binatang kecil seperti semut, dan mereka sangat terampil. Sarang-sarang yang kalian lihat di gambar-gambar yang tampak seperti menara tinggi itu dibangun oleh makhluk-makhluk kecil ini. Tetapi, jangan salah, ini bukanlah sarang biasa. Rayap membangunnya sesuai dengan perencanaan tertentu. Kamar-kamar khusus bagi rayap-rayap muda, tempat penanaman jamur, dan ratu rayap adalah sedikit contoh saja dari bagian dalam sarang rayap. Lebih penting lagi, sarang rayap juga membangun suatu sistem pertukaran udara khusus. Rayap, yang berkulit sangat tipis, membutuhkan udara lembab. Karena itu, mereka harus mempertahankan suhu dan kelembaban sarang pada tingkat tertentu. Kalau tidak, rayap akan mati.
Untuk itu rayap mengupayakan agar udara beredar di sarangnya melalui saluran-saluran khusus dan menggunakan air dari saluran bawah tanah yang telah mereka gali. Dengan cara itulah mereka mengatur suhu dan kelembaban sarangnya. Pernahkah kalian menyadari betapa sulitnya mengerjakan hal ini? Pernahkah kalian menyadari bahwa untuk itu rayap harus melakukan berbagai hal yang harus dipikirkan seksama dan secara bersamaan pula? Selain itu, yang telah kita baca sejauh ini baru sebatas kesimpulan dari berbagai hal yang dilakukan rayap. Keistimewaan rayap lainnya adalah cara mereka mempertahankan sarang, yang tingginya mencapai lebih dari tujuh meter. Rayap tahu bahwa ada lubang di dinding sarangnya. Dengan memukulkan kepala ke dinding sarang, rayap penjaga memberi peringatan pada seluruh anggota koloni (masyarakat) rayap.
Karena mendengar peringatan ini, larva-larva (rayap-rayap yang masih bayi) dipindahkan ke tempat yang lebih aman. Pintu masuk ke kamar raja dan ratu lantas ditutup dengan dinding yang dibangun dengan cepat. Bagian yang rusak dijaga oleh rayap-rayap penjaga, yang diikuti oleh rayap pekerja yang membawa bahan-bahan untuk memperbaiki dinding kembali. Dalam beberapa jam, wilayah yang rusak telah ditutupi dengan timbunan bahan tersebut. Kemudian, bilik-bilik bagian dalam dibangun. Rayap bertindak atas dasar rencana yang telah dibuat sebelumnya. Setiap anggota koloni mengerjakan tugasnya tanpa menyebabkan kekacauan apa pun.
Kemampuan rayap untuk melakukan semua ini dalam waktu yang sangat singkat adalah bukti adanya komunikasi sempurna di antara rayap-rayap. Namun, ada hal yang jauh lebih menakjubkan tentang rayap-rayap yang membangun keteraturan seperti ini, membangun tempat tinggal seperti gedung-gedung pencakar langit, dan melakukan tindakan pengamanan untuk melindungi koloni mereka. Rayap-rayap itu, ternyata, BUTA. Mereka tidak melihat apa pun saat mengerjakan tugas-tugas ini. Bagaimana makhluk-makhluk ini bisa begitu ahli dan mampu membuat perencanaan seperti itu? Jawaban yang diberikan oleh pakar-pakar evolusi adalah bahwa semua itu terjadi “secara kebetulan”. Jawaban ini tidak benar. Mengapa? Karena bahkan satu hal saja dari keteraturan koloni rayap ini, misalnya saluran peredaran udara, sudah cukup untuk membuktikan bahwa sistem ini tidak bisa terjadi secara kebetulan saja. Pastilah rayap-rayap buta ini tidak dapat memastikan keteraturan yang sempurna ini dan tidak mampu melakukan seluruh pekerjaan ini tanpa cela. Pastilah mereka telah diajari untuk melakukannya.
Hai Manusia! Ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; Mengapa kamu berpaling (dari ketauhidan)? (QS Faathir:3)
Jangan remehkan Sarang Rayab (Pundung) apa lagi penghuninya...
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Wednesday, January 23, 2019
Jaman Iseh SMP, "Bayar SPP"
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Iki cerito jaman semono. Jamane aku iseh SMP. Wektu kuwi pas istirahat aku karo konco ku meh bayar SPP. Tekan ruang TU aku karo konco ku clingak-clinguk koyo wong ilang, goleki panggonan Karyawan TU seng bagian pembayaran SPP. Radi sue goleki, e malah eneng seng getak ko buri.
"Hayo, do arep ngopo ki?"
Jebule seng getak kuwi karyawan seng tak goleki.
"Ajeng bayar SPP, pak!" jawabku.
"Oooo, gowo rene kertune!"
"Artone pak?"
"Yo, sisan to yo..! Kalih opo ki?"
"Sampun pak, namung niku"
"Kalih opo?" takon meneh.
"Sampun pak, namung SPP mawon"
"Loro opooo?" takon meneh nganggo anyel sitik.
Karo prengas-prenges, aku jawab "Kalih F, pak"
Iki, Critaku Endi Critamu...?!
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Pengaruh Teknologi Terhadap Pendidikan Islam
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Dunia dewasa ini mengalami kemajuan yang tak terbendung di seluruh sektor kehidupan. Tak terkecuali bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang biasa kita kenal dengan istilah “iptek”.
Iptek merupakan singkatan dari dua materi yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi. Keduanya menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan karena saling mendukung satu sama lain. Teknologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang berkembang secara mandiri, menciptakan dunia tersendiri. Akan tetapi teknologi tidak mungkin berkembang tanpa didasari ilmu pengetahuan yang kokoh. Maka ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi satu kesatuan tak terpisahkan.
Menurut Iskandar Alisyahbana (1980), teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah “teknologi” belum digunakan. Istilah “teknologi” berasal dari “techne“ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara.
Berbagai dampak negatif pun hadir seiring dengan pesatnya perkembangan iptek, diantara dampak negatif yang muncul, yaitu:
a. Meningkatnya aksi terorisme yang memanfaatkan kemudahan akses komunikasi dan perakitan senjata atau bom.
b. Penggunaan informasi dan situs tertentu, seperti kasus penyebaran pornografi yang semakin marak saat ini.
c. Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
d. Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental "instant".
e. Penyalahgunaan pengetahuan.
f. Menyebarkan Keburukan.
Contohnya, menyebarkan gambar atau video porno, menyebarkan kesyirikan, menzalimi orang lain, menybarkan fitnah, dll. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang mengajak pada sesuatu kesesatan, maka dia akan menanggung dosa seperti dosa-dosa yang mengikutinya.”(HR. Muslim)
g. Melakukan Perbuatan yang Sia-sia.
Contohnya, ngegame, mendengarkan musik melalui HP setiap waktu atau hanya sekedar untuk gaya-gayaan.
Allah berfirman,
“Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” (QS. Al Kahfi ; 104)
Namun tak selamanya IPTEK itu berdampak negatif. Kita bisa mengambil manfaat yang besar dari kemajuan IPTEK. Dampak positif tersebut adalah:
a. Mempermudah dalam beraktivitas.
b. HP bisa digunakan untuk menyebarkan kebaikan.
Dengan memanfaatkan teknologi kita bisa menyebarkan kebaikan, bahkan kita juga bisa berdakwah. Caranya yaitu dengan menuliskan kandungan ayat Al Quran atau Hadits lalu kita sebarkan ke nomor yang kita miliki. Dengan syarat bahwa yang kita tulis memang ada dalam Al Quran dan Hadits. Dengan begitu kita, Insya Allah kita bukan termasuk kedalam orang-orang yang merugi sebagaimana disebutkan Allah pada firmannya,
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al Ashr : 1-3)
c. Menyambung silaturahim.
“Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya ia menyambung tali silaturahim.” (HR. Bukhari dam Muslim)
d. Mencari ilmu dan informasi.
Dengan menfaatkan situs pencarian, setiaporang bisa mencari informasi-informasi yang bermanfaat.
e. Mencari penghasilan.
Tak sedikit orang yang memanfaatkan internet sebagai alat untuk memasarkan barang dagagan ataupun jasa.
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
MAKALAH PENDIDIKAN ISLAM DALAM MASYARAKAT MAJEMUK
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk monodualisme, yaitu selain sebagai makhluk individu manusia juga sebagai makhluk sosial. Individu maksudnya adalah yang tak terbagi dari bahasa latin individiu. Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Manusia sebagai makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Sehingga diperlukan pendidikan dan pembinaan terhadap setiap individu mengenai sosiologi sehingga dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya.
Di era globalisasi ini yang semakin maju, masalah yang munculpun semakin kompleks, dari golangan sosial atas maupun golangan sosial yang rendah sekalipun. Berbagai problema selalu muncul seiring semakin banyak tuntutan hidup. Kebiasaan atau adat-istiadatpun semakin luntur tergerus oleh kemajuan zaman. Gotong royong yang sejak dulu ada, kini mulai punah. Tingkat kesadaran sosial untuk membantu sesamapun menurun. Padahal Allah SWT telah berfirman dalam Al Qur’an
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” (Q.S. An-Nisa : 36).
Rasul SAW bersabda “Tidak akan masuk surga orang yang tetangganya tidak merasa aman dari perbuatannya.” (H.R. Muslim).
Dari ayat dan hadist diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa islam memerintahkan kepada umatnya untuk selalu berbuat baik (sosial) kepada dua orang tua ibu bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang dimiliki. Maka diperlukannya pendidikan yang membantu individu agar dalam didalam pergaulan di masyarakat yang majemuk bisa berjalan dengan aman tanpa ada rasa permusuhan ataupun prasangka yang bisa menyebabkan persilisihan pandangan yang dapat mengakibatkan permusuhan. Mengingat negara Indonesia merupakan negara yang majemuk. Walaupun agama mereka sama tapi bisa jadi suku, adat ataupun daerah asal mereka berbeda. Maka pendidikan Islam sangat penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan umat di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat diambil suatu rumusan masalah, diantaranya yaitu :
1. Apakah pendidikan islam itu?
2. Bagaimana kilas balik masyarakat majemuk di Indonesia?
3. Bagaimana pendidikan Islam dalam menyikapi masyarakat majemuk?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendidikan Islam
Pendidikan Islam dalam bahasa Arab disebut tarbiyah Islamiyah merupakan hak dan kewajiban dalam setiap insan yang ingin menyelamatkan dirinya di dunia dan akhirat. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW: “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai akhir hayat.” Maka menuntut ilmu untuk mendidik diri memahami Islam tidak ada istilah berhenti, semaki banyak ilmu yang kita peroleh maka kita bertanggung jawab untuk meneruskan kepada orang lain untuk mendapatkan kenikmatan berilmu, disinilah letak kesinambungan.
Menurut Drs. Ahmad D. Marimba, pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Abdur Rahman Nahlawi mengartikan pendidikan Islam sebagai pengaturan pribadi dan masyrakat yang karenanya dapatlah memeluk Islam secara logis dan sesuai secara keseluruhan baik dalam kehidupan individu maupun kolektif. Sedangkan menurut Musthafa Al-Ghulayani, pendidikan Islam adalah menanamkan akhlak yang mulia didalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannyadan menyiraminya dengan air petunjuk dan nasihat, sehingga akhlak itu menjadi salah stau kemampuan (meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan, kebaikan dan cina bekerja untuk kemanfaatan tanah air. Hasil seminar Pendidikan Islam se-Indonesia tanggal 7-11 Mei 1960 di Cipayung Bogor menyatakan, pendidikan Islam adalah bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.
Dari uraian diatas, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa para ahli didik Islam berbeda pendapat mengenai rumusan pendidikan Islam. Ada yang menitikberatkan pada segi pembentukan akhlak anak ada pula yang menuntut pendidikan teori dan praktek, ada yang menghendaki terwujudnya kepribadian muslim. Namun dari perbedaan pendapat itu bisa diambil kesimpulan adanya titik persamaan yang ringkas dapat dikemukakan sebagai berikut, Pendidikan Islam adalah bimbingan yang dilakukan oleh seorang dewasa kepada terdidik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki kepribadian muslim.
B. Masyarakat Majemuk di Indonesia
Indonesia merupakan negara yang mempunyai penduduk muslim terbanyak di dunia. Hampir 200 juta muslim berada di Negara yang kaya akan budaya ini. Itu artinya jumlah ini sama dengan 9 kali lipat jumlah penduduk negara Malaysia, atau sekitar 90 kali lipat jumlah penduduk Brunai Darussalam. Islam di Indonesia dengan jumlah muslim terbanyak ini sangat menarik untuk dibahas, terutama bentuk keislaman yang bisa dikatakan berbeda dengan bentuk keislaman di negara-negara lain.
Menarik untuk ditelisik bagaimana Indonesia bisa menjadi juara dalam jumlah muslim terbanyak di dunia, mengalahkan Arab Saudi sebagai asal agama Islam sendiri, mengingat posisi geografis wilayah ini berbeda jauh dari pusat-pusat Isma di Timur Tengah. Indonesia memang dikenal sebagai titik pusat rute perdagangan yang dilakukan oleh negara-negara yang sudah berkembang bahkan maju. Kesibukan lalu lintas perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 M membuat pedagang-pedagang muslim (Arab, Persia, dan India), turut ambil bagian dalam perdagangan dari negeri-negeri bagian barat, tenggara dan timur benua Asia.
Lebih lanjut, proses Islamisasi yang terjadi di negara ini tidak memerlukan pedang atau tameng untuk dibawa para tabligh Islam pada masa itu, kondisi yang sama sekali tidak sama dalam hal proses islamisasi yang terjadi di wilayah-wilayah lain. Islamisasi yang dilakukan oleh juru dakwah dan para pedagang yang singgah di Indonesia menggunakan jalur damai. Selain itu, kondisi Timur Tengah saat itu juga berpengaruh dalam penyebaran Islam di Indonesia, dimana mereka yang menyebarkan Islam sebenarnya dalam kondisi yang terseok-seok lelah kalah di medan perang. Para ahli menggambarkan proses damai itu dengan dua cara, pertama masyarakat Indonesia berkenalan dengan agama Islam kemudian menganutnya, kedua orang-orang asing seperti Arab, India, China dan lain-lain, yang telah memeluk agama Islam yang bertempat tinggal disuatu daerah di kepulauan Nusantara, dan melakukan perkawinan dengan penduduk setempat sehingga menghasilkan kelompok-kelompok Muslim.
Islam di Indonesia juga mempunyai corak khas, dimana Islam berkembang seiring dengan kepercayaan dan budaya yang telah ada pada masyarakat Indonesia. Penerimaan Islam di Indonesia dapat dikatakan melalui adhesi, yaitu konversi ke dalam Islam tanpa meniggalkan kepercayaan dan praktik keagamaan yang lama. Pada umumnya orang-orang Melayu-Indonesia menerima Islam karena mereka percaya bahwa Islam akan memuaskan kebutuhan materi dan alamiah mereka. Di kalangan mayoritas penduduk, Islam hanya memberikan satu bentuk tambahan kepercayaan dan praktik yang dapat berubah sesuai dengan tujuan-tujuan tertentu. Adalah sebagian besar juru dakwah Islam di Nusantara seperti halnya Wali Songo di pulau Jawa, yang mengenalkan Islam kepada penduduk lokal justru dalam bentuk kompromi dengan kepercayaan lokal yang banyak diwarnai takhayul atau kepercayaan animistik lainnya, bukan dalam bentuk eksklusivitas profetik. (Aris Munandar, Agus, 2009)
C. Pendidikan Islam Dalam Masyarakat Majemuk
Islam yang relevan bagi masyarakat majumuk Indonesia adalah Islam yang menganut pluralisme dan kultural, yang dibingkai dalam Islam moderat. Watak ini sejalan dengan maksud agama Islam yang menciptakan kehidupan yang damai lintas umat beragama, maupun budaya.
Pluralisme adalah bagian dari watak moderat, yang cocok untuk masyarakat Indonesia yang majemuk. Indoneis dengan penduduk terbanyak ke empat dunia, terdiri dari berbagai latar belakang suku bangsa, agama, kebudayaan, adat istiadat dan lain sebagainya. Perbedaan latar belakang tersebut terkait dalam motto Bhineka Tunggal Ika, yang artinya walaupun berbeda-beda tapi tetap satu jua. Hal ini berdampak pada bentuk keislaman di Indonesia yang cenderung pluralis. Kata pluralis juga berasal dari bahasa inggris, yang berarti jamak atau banyak, sehingga dapat juga diartikan bahwa Islam pluralis menunjukkan paham keberagaman yang didasarkan pada pandangan bahwa agama-agama lain yang ada di dunia ini sebagai yang mengandung kebenaran dan memberikan manfaat serta keselamatan bagi para penganutnya. (Abuddin Nata, 2001)
Paham pluralisme dengan begitu, sangat menghendaki terjadinya dialog antaragama, dan dengan dialog agama memungkinkan antara satu agama terhadap agama lain untuk mencoba memahami cara baru yang mendalam mengenai bagaimana Tuhan mempunyai jalan penyelamatan. Pengakuan terhadap pluralisme agama dalam suatu komunitas umat beragama menjanjikan dikedepankanya prinsip inklusifitas yang bermuara pada tumbuhnya kepekaan terhadap berbagai kemungkinan unik yang bisa memperkaya usaha manusia dalam mencari kesejahteraan spritual dan moral. (Syamsul Ma’arif, 2006)
Bahkan menurut Al-Quran sendiri, pluralitas adalah salah satu kenyataan objektif komunitas umat manusia, sejenis hukum Allah atau Sunnah Allah, dan bahwa hanya Allah yang tahu dan dapat menjelaskan, di hari akhir nanti, mengapa manusia berbeda satu dari yang lain, dan mengapa jalan manusia berbeda-beda dalam beragama. Dalam al-Qura’an disebutkan, yang artinya : “Untuk masing-masing dari kamu (umat manusia) telah kami tetapkan Hukum (Syari’ah) dan jalan hidup (minhaj). Jika Tuhan menghendaki, maka tentulah ia jadikan kamu sekalian umat yang tunggal (monolitk). Namun Ia jadikan kamu sekalian berkenaan dengan hal-hal yang telah dikarunia-Nya kepada kamu. Maka berlombalah kamu sekalian untuk berbagai kebajikan. Kepada Allah-lah tempat kalian semua kembali; maka Ia akan menjelaskan kepadamu sekalian tentang perkara yang pernah kamu perselisihkan.” (QS Al Maidah: 48).
Allah berfirman di surat lain:
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS. Al Hujurat 49: 13)
Jika kita membaca dari ayat tersebut secara kritis dan penuh keterbukaan, maka kita akan menemukan suatu kesimpulan bahwa Allah SWT sendiri sebenarnya secara tegas telah menyatakan bahwa ada kemajemukan di muka bumi ini. Perbedaan laki-laki dan perempuan, perbedaan suku bangsa adalah realitas pluralitas yang harus dipandang secara positif dan optimis. Perbedaan itu, harus diterima sebagai kenyataan dan berbuat sebaik mungkin atas dasar kenyataan itu. Bahkan kita diminta untuk menjadikan pluralitas tersebut sebagai instrumen untuk menggapai kemuliaan di sisi Allah SWT, dengan jalan mengadakan interaksi sosial antara individu, baik dalam konteks pribadi atau bangsa.
Demikianlah beberapa prinsip dasar Alquran yang berkaitan dengan masalah pluralisme dan toleransi. Paling tidak, dalam dataran konseptual, Alquran telah memberi resep atau arahan-arahan yang sangat diperlukan bagi manusia Muslim untuk memecahkan masalah kemanusiaan universal, yaitu realitas pluralitas keberagamaan manusia dan menuntut supaya bersikap toleransi terhadap kenyataan tersebut demi tercapainya perdamaian di muka bumi. Karena Islam menilai bahwa syarat untuk membuat keharmonisan adalah pengakuan terhadap komponen-komponen yang secara alamiah berbeda.
Paham pluralis ini, sangat relevan bagi masyarakat Indonesia yang majemuk, karena terdapat keanekaragaman, tidak hanya agama tapi juga budaya, adat istiadat dan bahasa dalam negara ini. Dengan digunakannya paham ini, diharapkan keadaan yang damai karena setiap orang mempunyai tepo slero, tenggang rasa satu sama lain walaupun terbatasi oleh perbedaan yang ada.
Dengan demikian, melalui watak yang moderat ini Islam di Indonesia dapat menjadi ummat wasathan, ummat yang dapat berlaku adil, bergerak dinamis dan sebagai penengah berkaitan dengan perrgolakan yang terjadi dalam kehidupan sosial beragama.
Allah berfirman:
“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia”. (QS Albaqarah: 143)
Ummatan wasathan adalah umat yang memiliki kebersamaan, kedinamisan dalam gerak, arah dan tujuannya, serta memiliki aturan-aturan kolektif yang berfungsi sebagai penengah atau pembenar. Dengan demikian keseimbangan, kebersamaan, kemodernan merupakan prinsip etis mendasar yang harus diterapkan dalam segala aktivitas. Pada dasarnya ummat Islam adalah merupakan umat yang ideal, karena ia merupakan umat yang disebut oleh Allah dengan ummatan wasathan. Umat 'pertengahan' itu berarti umat yang mengambil sikap tengah, tidak ke kanan atau ke kiri seperti yang banyak berkembang dalam alam pemikiran kontemporer.
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”.( QS Ali Imron: 110)
Konsep ummatan wasathan secara tidak langsung merupakan sebuah konsep Islam yang memberikan jalan untuk memadukan antara agama, ekonomi, dan sosial demi membentuk kesatuan. untuk menegakkan konsep seperti ini, kebersamaan adalah poin penting yang harus benar-benar diupayakan. Setelah dapat menjalankan sesuatu dengan kesepakatan, maka akan didapat sebuah pergerakan (ketetapan dan pelaksanaan) yang dinamis, dan akhirnya tujuan umat dapat tercapai dengan baik.
BAB III
KESIMPULAN
Pendidikan Islam adalah bimbingan yang dilakukan oleh seorang dewasa kepada terdidik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki kepribadian muslim. Jika direnungkan Syariat Islam tidak akan dihayati dan diamalkan orang kalau hanya diajarkan saja, tetapi harus didirikan melalui proses pendidikan. Nabi telah mengajak umat untuk beriman dan beramal serta berakhlak baik sesuai ajaran Islam dengan berbagai metode dan pendekatan. Pendidikan Islam tidak hanya bersifat teoritis tetapi juga praktis. Ajaran Islam tidak memisahkan antara iman dan amal shalih. Oleh karena itu pendidikan Islam adalah sekaligus pendidikan iman dan pendidikan amal.
Ummatan wasathan adalah umat yang memiliki kebersamaan, kedinamisan dalam gerak, arah dan tujuannya, serta memiliki aturan-aturan kolektif yang berfungsi sebagai penengah atau pembenar. Konsep ummatan wasathan secara tidak langsung merupakan sebuah konsep Islam yang memberikan jalan untuk memadukan antara agama, ekonomi, dan sosial demi membentuk kesatuan. untuk menegakkan konsep seperti ini, kebersamaan adalah poin penting yang harus benar-benar diupayakan.
Dengan demikian, Islam yang berwatak moderatlah yang paling relevan dalam masyarakat majemuk di Indonesia. Islam di Indonesia telah mempunyai corak kedaerahannya sendiri-sendiri, karena memang dalam awal sejarahnya Islam berkembang melalui jalur damai tanpa adanya pemaksaan dengan memanfaatkan fenomena budaya yang telah ada. Watak ini kemudian, diharapkan bisa mencapai arti ummah wasathan, umat yang mampu berlaku adil, bergerak dinamis dan sebagai penengah berkaitan dengan pergolakan yang terjadi dalam kehidupan sosial beragama. Sehingga, Islam dari Indonesialah yang dapat menjadi aktor utama dalam mengimplementasikan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin.
DAFTAR PUTAKA
Dra. Hj. Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (IPI),Pustaka Setia, Bandung, 2005.
Zuhairini, Dra. Dkk, Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta 2009.
Aris Munandar, Agus, dkk, Sejarah Kebudayaan Indonesia, Religi dan Falsafah, Rajawali Pers, Jakarta, 2009
Ma’arif, Syamsul,Islam dan Pendidikan Pluralisme, 2006.
Nata, Abuddin, Peta Keragaman Pemikiran Islam di Indonesia, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2001.
Sumber lain dari internet :
http://islamlib.com/id/artikel/islam-pluralisme-dan-kemerdekaan-beragama/
http://fikrifahrul.blogspot.com/2012/03/relevansi-islam-dalam-masyarakat.html
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Subscribe to:
Posts (Atom)