sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Yen sira kasinungan ngelmu kang marakake akeh wong seneng, aja sira malah rumangsa pinter, jalaran menawa Gusti mundhut bali ngelmu kang marakake sira kaloka iku, sira uga banjur kaya wong sejene, malah bisa aji godhong jati aking.(Bila anda mendapat anugrah ilmu yang membuat banyak orang senang, janganlah kamu merasa pintar, sebab apabila Tuhan mengambil lagi ilmu yang menyebabkan anda terkenal itu, anda akan menjadi orang biasa lagi, malah lebih bermanfaat daun yang kering)
Thursday, July 28, 2011
Rahasia Membangun Piramida Firaun
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Sejak lama para ilmuwan
bingung bagaimana cara
sebuah piramida dibangun. Hal
ini karena teknologi
mengangkat batu-batu besar
yang bisa mencapai ribuan
kilogram ke puncak-puncak
bangunan belum ditemukan di
zamannya. Apa rahasia di balik
pembangunan piramida ini?
Dalam edisi tanggal 1 Desember
2006, Koran Amerika Times
menerbitkan berita ilmiah yang
mengkonfirmasi bahwa Firaun
menggunakan tanah liat untuk
membangun piramida! Menurut
penelitian tersebut disebutkan
bahwa batu yang digunakan
untuk membuat piramida
adalah tanah liat yang
dipanaskan hingga membentuk
batu keras yang sulit dibedakan
dengan batu aslinya.
Para ilmuwan mengatakan
bahwa Firaun mahir dalam ilmu
kimia dalam mengelola tanah
liat hingga menjadi batu. Dan
teknik tersebut menjadi hal
yang sangat rahasia jika dilihat
dari kodifikasi nomor di batu
yang mereka tinggalkan.
Profesor Gilles Hug, dan Michel
Profesor Barsoum menegaskan
bahwa Piramida yang paling
besar di Giza, terbuat dari dua
jenis batu: batu alam dan batu-
batu yang dibuat secara manual
alias olahan tanah liat.
Dan dalam penelitian yang
dipublikasikan oleh majalah
“Journal of American Ceramic
Society” menegaskan bahwa
Firaun menggunakan jenis
tanah slurry untuk membangun
monumen yang tinggi, termasuk
piramida. Karena tidak mungkin
bagi seseorang untuk
mengangkat batu berat ribuan
kilogram. Sementara untuk
dasarnya, Firaun menggunakan
batu alam.
Piramida, dan lumpur yang
sudah diolah menurut ukuran
yang diinginkan dibakar untuk
diletakkan di tempat yang
paling tinggi.
Lumpur tersebut merupakan
campuran lumpur kapur di
tungku perapian yang
dipanaskan dengan uap air
garam dan berhasil membuat
uap air sehingga membentuk
campuran tanah liat. Kemudian
olahan itu dituangkan dalam
tempat yang disediakan di
dinding piramida.
Profesor Davidovits telah
mengambil batu piramida yang
terbesar untuk dilakukan
analisis dengan menggunakan
mikroskop elektron terhadap
batu tersebut dan menemukan
jejak reaksi cepat yang
menegaskan bahwa batu
terbuat dari lumpur. Selama ini,
tanpa penggunaan mikroskop
elektron, ahli geologi belum
mampu membedakan antara
batu alam dan batu buatan.
Dengan metode pembuatan
batu besar melalui cara ini,
sang profesor membutuhkan
waktu sepuluh hari hingga mirip
dengan batu aslinya.
Sebelumnya, seorang ilmuwan
Belgia, Guy Demortier, telah
bertahun-tahun mencari
jawaban dari rahasia di balik
pembuatan batu besar di
puncak-puncak piramida. Ia
pun berkata, “Setelah
bertahun-tahun melakukan
riset dan studi, sekarang saya
baru yakin bahwa piramida
yang terletak di Mesir dibuat
dengan menggunakan tanah
liat.”
Selama ini, ilmuwan hanya
mempunyai jawaban yang fiktif
soal cara membangun piramida
Firaun. Bagaimana mengangkat
batu-batu besar yang
jumlahnya mencapai 2,8 juta
batu. Waktu itu, mereka
menyatakan secara fiktif bahwa
orang Mesir kuno memiliki
kemampuan mengangkat
jutaan batu yang beratnya
sekitar lima atau enam ribu
kilogram!
Penemuan oleh Profesor
Prancis Joseph Davidovits soal
batu-batu piramida yang
ternyata terbuat dari olahan
lumpur ini memakan waktu
sekitar dua puluh tahun.
Sebuah penelitian yang luas
tentang piramida Bosnia,
"Piramida Matahari" dan
menjelaskan bahwa batu-
batunya terbuat dari tanah liat!
Ini menegaskan bahwa metode
ini tersebar luas di masa lalu.
(Gambar dari batu piramida).
Sebuah gambar yang
digunakan dalam casting batu-
batu kuno piramida matahari
mengalir di Bosnia, dan
kebenaran ilmiah mengatakan
bahwa sangat jelas bahwa
metode tertentu pada
pengecoran batu berasal dari
tanah liat telah dikenal sejak
ribuan tahun yang lalu dalam
peradaban yang berbeda baik
Rumania atau Firaun!
Alquran Ternyata Lebih Dulu
Punya Jawaban
Jika dipahami lebih dalam,
ternyata Alquran telah
mengungkapkan hal ini dari
beberapa ayat-ayat yang Allah
firmankan. Antara lain:
ﻭَﻗَﺎﻝَ ﻓِﺮْﻋَﻮْﻥُ ﻳَﺎ
ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟْﻤَﻠَﺄُ ﻣَﺎ
ﻋَﻠِﻤْﺖُ ﻟَﻜُﻢْ ﻣِﻦْ
ﺇِﻟَﻪٍ ﻏَﻴْﺮِﻱ ﻓَﺄَﻭْﻗِﺪْ
ﻟِﻲ ﻳَﺎ ﻫَﺎﻣَﺎﻥُ ﻋَﻠَﻰ
ﺍﻟﻄِّﻴﻦِ ﻓَﺎﺟْﻌَﻞْ ﻟِﻲ
ﺻَﺮْﺣًﺎ ﻟَﻌَﻠِّﻲ ﺃَﻃَّﻠِﻊُ
ﺇِﻟَﻰ ﺇِﻟَﻪِ ﻣُﻮﺳَﻰ
ﻭَﺇِﻧِّﻲ ﻟَﺄَﻇُﻨُّﻪُ ﻣِﻦَ
ﺍﻟْﻜَﺎﺫِﺑِﻴﻦَ
“Dan berkata Fir'aun: ‘Hai
pembesar kaumku, aku tidak
mengetahui Tuhan bagimu
selain aku. Maka bakarlah Hai
Haman untukku tanah liat
kemudian buatkanlah untukku
bangunan yang Tinggi supaya
aku dapat naik melihat Tuhan
Musa, dan Sesungguhnya aku
benar-benar yakin bahwa Dia
Termasuk orang-orang
pendusta." (Al-Qashash:38)
Ayat ini menunjukkan rahasia
dari teknologi konstruksi yang
digunakan untuk bangunan
tinggi sebuah monumen seperti
disebutkan “buatkanlah
untukku bangunan yang
Tinggi”. Teknik ini didasarkan
pada lumpur dan panas seperti
dalam ayat: “Maka bakarlah
Hai Haman untukku tanah liat!”
Subhanallah! Ada bukti yang
menunjukkan bahwa patung-
patung raksasa dan tiang-tiang
yang ditemukan dalam
peradaban Rumania dan yang
lainnya juga dibangun dari
tanah liat! Dapat dikatakan:
bahwa keajaiban Al Qur'an
menunjukkan cara untuk
membangun bangunan-
bangunan dari tanah liat dan ini
yang tidak diketahui pada
waktu turunnya Alquran hingga
zaman modern saat ini.
Siapa yang memberitahukan
kepada Nabi saw tentang berita
ini?
Al-Quran adalah kitab pertama
yang mengungkapkan rahasia
bangunan piramida, bukan
para Ilmuwan Amerika dan
Perancis. Pertanyaannya adalah:
Kita tahu bahwa Nabi saw tidak
pergi ke Mesir dan tidak pernah
melihat piramida, bahkan
mungkin tidak pernah
mendengar tentangnya. Kisah
Firaun, terjadi sebelum masa
Nabi saw ribuan tahun yang
lalu, dan tidak ada satupun di
muka bumi ini pada waktu itu
yang mengetahui tentang
rahasia piramida. Sebelum ini,
para ilmuwan tidak yakin
bahwa Firaun menggunakan
tanah liat dan panas untuk
membangun monumen tinggi
kecuali beberapa tahun
belakangan ini.
Bagaimana Nabi saw sebelum
1400 tahun yang lalu
memberitahukan bahwa Firaun
menggunakan tanah liat dan
panas untuk membangun
monumen ...
Ayat ini sangat jelas dan kuat
membuktikan bahwa nabi
Muhammad saw tidaklah
membawa apapun dari
padanya tetapi Allah yang
menciptakan Firaun dan
menenggelamkannya, dan Dia
pula yang menyelamatkan nabi
Musa ... Dan Dia pula yang
memberitahukan kepada Nabi-
Nya akan hakikat ilmiah ini, dan
ayat ini menjadi saksi kebenaran
kenabiannya pada zaman
modern ini!!
bingung bagaimana cara
sebuah piramida dibangun. Hal
ini karena teknologi
mengangkat batu-batu besar
yang bisa mencapai ribuan
kilogram ke puncak-puncak
bangunan belum ditemukan di
zamannya. Apa rahasia di balik
pembangunan piramida ini?
Dalam edisi tanggal 1 Desember
2006, Koran Amerika Times
menerbitkan berita ilmiah yang
mengkonfirmasi bahwa Firaun
menggunakan tanah liat untuk
membangun piramida! Menurut
penelitian tersebut disebutkan
bahwa batu yang digunakan
untuk membuat piramida
adalah tanah liat yang
dipanaskan hingga membentuk
batu keras yang sulit dibedakan
dengan batu aslinya.
Para ilmuwan mengatakan
bahwa Firaun mahir dalam ilmu
kimia dalam mengelola tanah
liat hingga menjadi batu. Dan
teknik tersebut menjadi hal
yang sangat rahasia jika dilihat
dari kodifikasi nomor di batu
yang mereka tinggalkan.
Profesor Gilles Hug, dan Michel
Profesor Barsoum menegaskan
bahwa Piramida yang paling
besar di Giza, terbuat dari dua
jenis batu: batu alam dan batu-
batu yang dibuat secara manual
alias olahan tanah liat.
Dan dalam penelitian yang
dipublikasikan oleh majalah
“Journal of American Ceramic
Society” menegaskan bahwa
Firaun menggunakan jenis
tanah slurry untuk membangun
monumen yang tinggi, termasuk
piramida. Karena tidak mungkin
bagi seseorang untuk
mengangkat batu berat ribuan
kilogram. Sementara untuk
dasarnya, Firaun menggunakan
batu alam.
Piramida, dan lumpur yang
sudah diolah menurut ukuran
yang diinginkan dibakar untuk
diletakkan di tempat yang
paling tinggi.
Lumpur tersebut merupakan
campuran lumpur kapur di
tungku perapian yang
dipanaskan dengan uap air
garam dan berhasil membuat
uap air sehingga membentuk
campuran tanah liat. Kemudian
olahan itu dituangkan dalam
tempat yang disediakan di
dinding piramida.
Profesor Davidovits telah
mengambil batu piramida yang
terbesar untuk dilakukan
analisis dengan menggunakan
mikroskop elektron terhadap
batu tersebut dan menemukan
jejak reaksi cepat yang
menegaskan bahwa batu
terbuat dari lumpur. Selama ini,
tanpa penggunaan mikroskop
elektron, ahli geologi belum
mampu membedakan antara
batu alam dan batu buatan.
Dengan metode pembuatan
batu besar melalui cara ini,
sang profesor membutuhkan
waktu sepuluh hari hingga mirip
dengan batu aslinya.
Sebelumnya, seorang ilmuwan
Belgia, Guy Demortier, telah
bertahun-tahun mencari
jawaban dari rahasia di balik
pembuatan batu besar di
puncak-puncak piramida. Ia
pun berkata, “Setelah
bertahun-tahun melakukan
riset dan studi, sekarang saya
baru yakin bahwa piramida
yang terletak di Mesir dibuat
dengan menggunakan tanah
liat.”
Selama ini, ilmuwan hanya
mempunyai jawaban yang fiktif
soal cara membangun piramida
Firaun. Bagaimana mengangkat
batu-batu besar yang
jumlahnya mencapai 2,8 juta
batu. Waktu itu, mereka
menyatakan secara fiktif bahwa
orang Mesir kuno memiliki
kemampuan mengangkat
jutaan batu yang beratnya
sekitar lima atau enam ribu
kilogram!
Penemuan oleh Profesor
Prancis Joseph Davidovits soal
batu-batu piramida yang
ternyata terbuat dari olahan
lumpur ini memakan waktu
sekitar dua puluh tahun.
Sebuah penelitian yang luas
tentang piramida Bosnia,
"Piramida Matahari" dan
menjelaskan bahwa batu-
batunya terbuat dari tanah liat!
Ini menegaskan bahwa metode
ini tersebar luas di masa lalu.
(Gambar dari batu piramida).
Sebuah gambar yang
digunakan dalam casting batu-
batu kuno piramida matahari
mengalir di Bosnia, dan
kebenaran ilmiah mengatakan
bahwa sangat jelas bahwa
metode tertentu pada
pengecoran batu berasal dari
tanah liat telah dikenal sejak
ribuan tahun yang lalu dalam
peradaban yang berbeda baik
Rumania atau Firaun!
Alquran Ternyata Lebih Dulu
Punya Jawaban
Jika dipahami lebih dalam,
ternyata Alquran telah
mengungkapkan hal ini dari
beberapa ayat-ayat yang Allah
firmankan. Antara lain:
ﻭَﻗَﺎﻝَ ﻓِﺮْﻋَﻮْﻥُ ﻳَﺎ
ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟْﻤَﻠَﺄُ ﻣَﺎ
ﻋَﻠِﻤْﺖُ ﻟَﻜُﻢْ ﻣِﻦْ
ﺇِﻟَﻪٍ ﻏَﻴْﺮِﻱ ﻓَﺄَﻭْﻗِﺪْ
ﻟِﻲ ﻳَﺎ ﻫَﺎﻣَﺎﻥُ ﻋَﻠَﻰ
ﺍﻟﻄِّﻴﻦِ ﻓَﺎﺟْﻌَﻞْ ﻟِﻲ
ﺻَﺮْﺣًﺎ ﻟَﻌَﻠِّﻲ ﺃَﻃَّﻠِﻊُ
ﺇِﻟَﻰ ﺇِﻟَﻪِ ﻣُﻮﺳَﻰ
ﻭَﺇِﻧِّﻲ ﻟَﺄَﻇُﻨُّﻪُ ﻣِﻦَ
ﺍﻟْﻜَﺎﺫِﺑِﻴﻦَ
“Dan berkata Fir'aun: ‘Hai
pembesar kaumku, aku tidak
mengetahui Tuhan bagimu
selain aku. Maka bakarlah Hai
Haman untukku tanah liat
kemudian buatkanlah untukku
bangunan yang Tinggi supaya
aku dapat naik melihat Tuhan
Musa, dan Sesungguhnya aku
benar-benar yakin bahwa Dia
Termasuk orang-orang
pendusta." (Al-Qashash:38)
Ayat ini menunjukkan rahasia
dari teknologi konstruksi yang
digunakan untuk bangunan
tinggi sebuah monumen seperti
disebutkan “buatkanlah
untukku bangunan yang
Tinggi”. Teknik ini didasarkan
pada lumpur dan panas seperti
dalam ayat: “Maka bakarlah
Hai Haman untukku tanah liat!”
Subhanallah! Ada bukti yang
menunjukkan bahwa patung-
patung raksasa dan tiang-tiang
yang ditemukan dalam
peradaban Rumania dan yang
lainnya juga dibangun dari
tanah liat! Dapat dikatakan:
bahwa keajaiban Al Qur'an
menunjukkan cara untuk
membangun bangunan-
bangunan dari tanah liat dan ini
yang tidak diketahui pada
waktu turunnya Alquran hingga
zaman modern saat ini.
Siapa yang memberitahukan
kepada Nabi saw tentang berita
ini?
Al-Quran adalah kitab pertama
yang mengungkapkan rahasia
bangunan piramida, bukan
para Ilmuwan Amerika dan
Perancis. Pertanyaannya adalah:
Kita tahu bahwa Nabi saw tidak
pergi ke Mesir dan tidak pernah
melihat piramida, bahkan
mungkin tidak pernah
mendengar tentangnya. Kisah
Firaun, terjadi sebelum masa
Nabi saw ribuan tahun yang
lalu, dan tidak ada satupun di
muka bumi ini pada waktu itu
yang mengetahui tentang
rahasia piramida. Sebelum ini,
para ilmuwan tidak yakin
bahwa Firaun menggunakan
tanah liat dan panas untuk
membangun monumen tinggi
kecuali beberapa tahun
belakangan ini.
Bagaimana Nabi saw sebelum
1400 tahun yang lalu
memberitahukan bahwa Firaun
menggunakan tanah liat dan
panas untuk membangun
monumen ...
Ayat ini sangat jelas dan kuat
membuktikan bahwa nabi
Muhammad saw tidaklah
membawa apapun dari
padanya tetapi Allah yang
menciptakan Firaun dan
menenggelamkannya, dan Dia
pula yang menyelamatkan nabi
Musa ... Dan Dia pula yang
memberitahukan kepada Nabi-
Nya akan hakikat ilmiah ini, dan
ayat ini menjadi saksi kebenaran
kenabiannya pada zaman
modern ini!!
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.