sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Yen sira kasinungan ngelmu kang marakake akeh wong seneng, aja sira malah rumangsa pinter, jalaran menawa Gusti mundhut bali ngelmu kang marakake sira kaloka iku, sira uga banjur kaya wong sejene, malah bisa aji godhong jati aking.(Bila anda mendapat anugrah ilmu yang membuat banyak orang senang, janganlah kamu merasa pintar, sebab apabila Tuhan mengambil lagi ilmu yang menyebabkan anda terkenal itu, anda akan menjadi orang biasa lagi, malah lebih bermanfaat daun yang kering)
Wednesday, August 10, 2011
> Salut buat Setan
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Sebuah kata, tak pernah netral.
Makna kata, diisi, dibangun. Sesuai cakwrala pandang manusia. Sesuai paradigma berpikir manusia. Sesuai kepekaan akan citra bahasa. Meski kata yang terucap sama, tapi maknanya bisa berbeda dalam imajinasi manusia.
Begitulah riwayat bahasa, tempat tinggal manusia yang paling hakiki.
Tanpa bahasa, manusia tak lebih dari seenggok batu.
Bahasa, membuat manusia terbang melampaui dirinya,
Melayang-layang hingga menjelajah alam semesta,
Tembus, hingga menukik ke jantung hati,
Jauh, hingga terbang ke langit ketujuh.
Setan,
Adalah metafor keburukan atas kemenangan malaikat dalam kosa kata manusia.
Setan adalah hantu terkutuk dalam do’a orang-orang beriman.
Hingga proyek abadi keimanan adalah mengusir setan dari sajadah Tuhan
Tapi sayang ….
Setan tinggal nama. Tinggal simbol. Jejaring semiotik yang kalah hegemoni.
Manusia membunuh setan dengan ayat-ayat suci
Tapi sayang, yang diserang hanya kata-kata.
Yang dibunuh hanya kata-kata.
Sebuah upaya peminggiran sosok yang tertindas. Sosok minoritas dalam mayoritas.
Kata setan …
Sudah terukir dalam kamus hitam kaum beriman
Tapi sayang, kata setan ditulis dengan hati yang juga hitam.
Tapi sayang, yang mengutuk setan lebih setan dari setan.
Itu sebabnya saya memlih untuk menjadi setan
Saya ingin menebus kematian setan dalam wajah munafik kaum beriman.
Makna kata, diisi, dibangun. Sesuai cakwrala pandang manusia. Sesuai paradigma berpikir manusia. Sesuai kepekaan akan citra bahasa. Meski kata yang terucap sama, tapi maknanya bisa berbeda dalam imajinasi manusia.
Begitulah riwayat bahasa, tempat tinggal manusia yang paling hakiki.
Tanpa bahasa, manusia tak lebih dari seenggok batu.
Bahasa, membuat manusia terbang melampaui dirinya,
Melayang-layang hingga menjelajah alam semesta,
Tembus, hingga menukik ke jantung hati,
Jauh, hingga terbang ke langit ketujuh.
Setan,
Adalah metafor keburukan atas kemenangan malaikat dalam kosa kata manusia.
Setan adalah hantu terkutuk dalam do’a orang-orang beriman.
Hingga proyek abadi keimanan adalah mengusir setan dari sajadah Tuhan
Tapi sayang ….
Setan tinggal nama. Tinggal simbol. Jejaring semiotik yang kalah hegemoni.
Manusia membunuh setan dengan ayat-ayat suci
Tapi sayang, yang diserang hanya kata-kata.
Yang dibunuh hanya kata-kata.
Sebuah upaya peminggiran sosok yang tertindas. Sosok minoritas dalam mayoritas.
Kata setan …
Sudah terukir dalam kamus hitam kaum beriman
Tapi sayang, kata setan ditulis dengan hati yang juga hitam.
Tapi sayang, yang mengutuk setan lebih setan dari setan.
Itu sebabnya saya memlih untuk menjadi setan
Saya ingin menebus kematian setan dalam wajah munafik kaum beriman.
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.