sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Yen sira kasinungan ngelmu kang marakake akeh wong seneng, aja sira malah rumangsa pinter, jalaran menawa Gusti mundhut bali ngelmu kang marakake sira kaloka iku, sira uga banjur kaya wong sejene, malah bisa aji godhong jati aking.(Bila anda mendapat anugrah ilmu yang membuat banyak orang senang, janganlah kamu merasa pintar, sebab apabila Tuhan mengambil lagi ilmu yang menyebabkan anda terkenal itu, anda akan menjadi orang biasa lagi, malah lebih bermanfaat daun yang kering)
Sunday, September 25, 2011
> Ibadah Haji Bukan Ajaran Islam
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Maaf jika anda sangat kaget membaca judul tulisan ini. Saya pun menulisnya juga dengan perasaan berdebar-debar. Takut akan anda marahi. Takut anda akan mengamuk kesetanan.
Tapi ceritanya begini.
Jauh sebelum Islam muncul, bangsa Arab sudah terbiasa berdatangan ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji setiap tahun. Dan waktunya juga pada bulan Dzulhijjah.
Ritual-ritual haji yang mereka lakukan saat itu sama dengan apa yang dilakukan umat Islam hingga hari ini. Mulai dari ihram, membawa hewan kurban, wukuf di Arafah, menuju Muzdalifah, bertolak ke Mina, tawaf, mencium Hajar Aswad sampai dengan Sa’i.
Nah, begitu Islam datang, kebiasaan ibadah Haji bangsa Arab ini langsung diwarisi oleh umat Islam. Persis dengan segala tata cara dan persitilahannya. Hanya saja ada sedikit revisi misalnya Islam tidak melakukan thawaf dengan telanjang. Walaupun alasan bangsa Arab melakukannya dengan telanjang bukan karena kebejatan moral mereka. Tapi dalam persepsi mereka, mereka malu untuk mengelilingi Ka’bah dan mencium Hajar Aswad dengan memakai baju yang mereka pakai pernah digunakan untuk berbuat dosa.
Jadi haji itu bukanlah ibadah umat Islam. Tapi adalah ibadah warisan dari bangsa Arab pra Islam, atau yang dikenal dengan sebutan masyarakat Arab Jahiliyah.
Nah, apakah anda terkejut?
Jika jawab anda iya berarti kita sama. Saya juga terkejut pertama kali membaca hasil kajian sejarah Islam ini oleh Kalil Abdul Karim, dalam bukunya yang berjudul Syariah: Sejarah Perkelahian Pemaknaan (terjemahan Bahasa Indonesia). Dia adalah seorang Pemikir Islam Kontemporer asal Mesir.
Meskipun sempat terkaget-kaget, saya tidak sanggup untuk membantahnya. Karena saya belum hidup saat peristiwa itu terjadi. Dan saya pun juga belum pernah melakukan penelitian akan hal itu. Nah, sekarang tinggal giliran anda untuk menyikapinya. Silahkan. Tapi hati-hati, jangan sampai ngawur.
Tapi ceritanya begini.
Jauh sebelum Islam muncul, bangsa Arab sudah terbiasa berdatangan ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji setiap tahun. Dan waktunya juga pada bulan Dzulhijjah.
Ritual-ritual haji yang mereka lakukan saat itu sama dengan apa yang dilakukan umat Islam hingga hari ini. Mulai dari ihram, membawa hewan kurban, wukuf di Arafah, menuju Muzdalifah, bertolak ke Mina, tawaf, mencium Hajar Aswad sampai dengan Sa’i.
Nah, begitu Islam datang, kebiasaan ibadah Haji bangsa Arab ini langsung diwarisi oleh umat Islam. Persis dengan segala tata cara dan persitilahannya. Hanya saja ada sedikit revisi misalnya Islam tidak melakukan thawaf dengan telanjang. Walaupun alasan bangsa Arab melakukannya dengan telanjang bukan karena kebejatan moral mereka. Tapi dalam persepsi mereka, mereka malu untuk mengelilingi Ka’bah dan mencium Hajar Aswad dengan memakai baju yang mereka pakai pernah digunakan untuk berbuat dosa.
Jadi haji itu bukanlah ibadah umat Islam. Tapi adalah ibadah warisan dari bangsa Arab pra Islam, atau yang dikenal dengan sebutan masyarakat Arab Jahiliyah.
Nah, apakah anda terkejut?
Jika jawab anda iya berarti kita sama. Saya juga terkejut pertama kali membaca hasil kajian sejarah Islam ini oleh Kalil Abdul Karim, dalam bukunya yang berjudul Syariah: Sejarah Perkelahian Pemaknaan (terjemahan Bahasa Indonesia). Dia adalah seorang Pemikir Islam Kontemporer asal Mesir.
Meskipun sempat terkaget-kaget, saya tidak sanggup untuk membantahnya. Karena saya belum hidup saat peristiwa itu terjadi. Dan saya pun juga belum pernah melakukan penelitian akan hal itu. Nah, sekarang tinggal giliran anda untuk menyikapinya. Silahkan. Tapi hati-hati, jangan sampai ngawur.
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.