sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Yen sira kasinungan ngelmu kang marakake akeh wong seneng, aja sira malah rumangsa pinter, jalaran menawa Gusti mundhut bali ngelmu kang marakake sira kaloka iku, sira uga banjur kaya wong sejene, malah bisa aji godhong jati aking.(Bila anda mendapat anugrah ilmu yang membuat banyak orang senang, janganlah kamu merasa pintar, sebab apabila Tuhan mengambil lagi ilmu yang menyebabkan anda terkenal itu, anda akan menjadi orang biasa lagi, malah lebih bermanfaat daun yang kering)
Monday, February 6, 2012
Alam Suwung dan Rasa Kasmaran
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Memasuki alam suwung (kosong) adalah sebuah kenikmatan tersendiri yang akan berlanjut dengan rasa kasmaran untuk pencarian jati diri. Di alam suwung itu tidak ada suara, tidak ada siapa-siapa, tidak ada arah. Yang ada hanyalah keheningan yang mendalam. Boleh dikatakan dari alam suwung itulah kita semua berasal. Dan dari alam suwung itulah, seorang salik memulai sebuah pencarian. Pencarian untuk memahami dirinya sendiri sehingga nantinya akan dapat berjumpa dengan GUSTI KANG MURBEHING DUMADI.
Untuk bisa memasuki alam suwung tersebut, seorang salik harus mencapai kondisi nol terlebih dulu. Seperti sudah dibahas sebelumnya, kondisi nol merupakan salah satu syarat untuk mendekatkan diri pada GUSTI ALLAH (baca tulisan Agustus 2010). Mustahil seorang salik bisa mencapai alam suwung tanpa melewati kondisi nol.
Dalam kondisi nol, maka seseorang sudah dalam keadaan konsentrasi penuh. Dari situlah ia berangkat mendaki untuk mencari siapa sebenarnya jati dirinya. Sebelum memahami jati dirinya, seseorang akan terlebih dulu memasuki sebuah alam yang disebut alam suwung.
Untuk menuju ke kondisi nol dan melanjutkan perjalanan ke alam suwung, banyak sekali godaan yang dihadapi. Godaan tersebut bermacam-macam seperti bau yang tidak tahu dari mana sumbernya, suara yang tidak tahu dari mana asalnya dan siapa yang ngomong. Hal itu sesuai dengan wejangan yang diberikan oleh KGPAA Mangkunegoro IV yang berbunyi:
Rasa nala kang sira sedya,
Semang-semang tan gawa padhang,
Piwulang tama ginulang,
Sinung nupiksi werdi kang nyata,
Tan bakal sisip susup ing surup.
Rupa-rupa rerupan kang kasat nètra,
Ana ganda tan tinanpa ing grana,
Ana swara tan tinampa ing karna,
Kekeranè alam suwung asepi,
Pirang-pirang wadi kang tan kawedènan,
Karana kasengker ing Widhi.
Wikanana kang anyata,
Anulada kang utama,
Makarti tami nugraha katampi,
Piwulang aji tinemu mesthi.
Jika semua godaan itu bisa teratasi, maka seseorang sudah bisa dikatakan dalam kondisi nol. Nah, dalam kondisi nol tersebut seorang salik akan merasakan kenikmatan dan ketentraman tersendiri. Rasa kasmaran akan timbul dalam benaknya dan ia harus mendaki lagi memasuki alam suwung sehingga bisa memahami jati diri dan hanya bisa pasrah serta mengharapkan anugerah dan tuntunan GUSTI ALLAH semata.
Untuk bisa memasuki alam suwung tersebut, seorang salik harus mencapai kondisi nol terlebih dulu. Seperti sudah dibahas sebelumnya, kondisi nol merupakan salah satu syarat untuk mendekatkan diri pada GUSTI ALLAH (baca tulisan Agustus 2010). Mustahil seorang salik bisa mencapai alam suwung tanpa melewati kondisi nol.
Dalam kondisi nol, maka seseorang sudah dalam keadaan konsentrasi penuh. Dari situlah ia berangkat mendaki untuk mencari siapa sebenarnya jati dirinya. Sebelum memahami jati dirinya, seseorang akan terlebih dulu memasuki sebuah alam yang disebut alam suwung.
Untuk menuju ke kondisi nol dan melanjutkan perjalanan ke alam suwung, banyak sekali godaan yang dihadapi. Godaan tersebut bermacam-macam seperti bau yang tidak tahu dari mana sumbernya, suara yang tidak tahu dari mana asalnya dan siapa yang ngomong. Hal itu sesuai dengan wejangan yang diberikan oleh KGPAA Mangkunegoro IV yang berbunyi:
Rasa nala kang sira sedya,
Semang-semang tan gawa padhang,
Piwulang tama ginulang,
Sinung nupiksi werdi kang nyata,
Tan bakal sisip susup ing surup.
Rupa-rupa rerupan kang kasat nètra,
Ana ganda tan tinanpa ing grana,
Ana swara tan tinampa ing karna,
Kekeranè alam suwung asepi,
Pirang-pirang wadi kang tan kawedènan,
Karana kasengker ing Widhi.
Wikanana kang anyata,
Anulada kang utama,
Makarti tami nugraha katampi,
Piwulang aji tinemu mesthi.
Jika semua godaan itu bisa teratasi, maka seseorang sudah bisa dikatakan dalam kondisi nol. Nah, dalam kondisi nol tersebut seorang salik akan merasakan kenikmatan dan ketentraman tersendiri. Rasa kasmaran akan timbul dalam benaknya dan ia harus mendaki lagi memasuki alam suwung sehingga bisa memahami jati diri dan hanya bisa pasrah serta mengharapkan anugerah dan tuntunan GUSTI ALLAH semata.
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.