sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Yen sira kasinungan ngelmu kang marakake akeh wong seneng, aja sira malah rumangsa pinter, jalaran menawa Gusti mundhut bali ngelmu kang marakake sira kaloka iku, sira uga banjur kaya wong sejene, malah bisa aji godhong jati aking.(Bila anda mendapat anugrah ilmu yang membuat banyak orang senang, janganlah kamu merasa pintar, sebab apabila Tuhan mengambil lagi ilmu yang menyebabkan anda terkenal itu, anda akan menjadi orang biasa lagi, malah lebih bermanfaat daun yang kering)
Thursday, August 23, 2012
Ingin Lebih Pintar? Hindari Begadang
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Kebiasaan tidur larut alias begadang sebaiknya harus dihindari, terutama oleh para pelajar. Bila ingin memiliki prestasi akademik yang baik, tidur lebih cepat sangat disarankan.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim dari University of California, Los Angeles (UCLA) diketahui para pelajar yang sering tidur larut malam memiliki skor ujian lebih rendah.
Penelitian itu melibatkan 535 pelajar dari sekolah menengah atas di Los Angeles. Selama 14 hari selama masa tiga tahun sekolah, para partisipan studi membuat catatan harian mengenai waktu yang dihabiskan untuk belajar, berapa lama mereka tidur malam, serta apakah mereka mengalami kesulitan belajar esok harinya.
Data penelitian menunjukkan, remaja yang kurang tidur bukan cuma mengalami kesulitan memahami pelajaran di kelas, tapi juga mendapat skor ujian, tes, atau nilai pekerjaan rumah lebih rendah.
Persoalannya adalah kebanyakan para pelajar tidur larut malam gara-gara belajar atau mengerjakan tugas. "Sebaiknya tidak mengorbankan waktu tidur untuk mengerjakan tugas-tugas itu karena tidak efektif, bahkan kontra produktif," kata Andrew J.Fuligni, peneliti dan profesor psikiatri dan ilmu biobehavioral di UCLA.
Dari catatan harian yang dibuat para pelajar tersebut diketahui bahwa rata-rata mereka belajar atau mengerjakan PR satu jam lebih lama setiap malam. Tetapi hal tersebut ternyata mengurangi waktu tidur mereka dan berpengaruh pada kemampuan berpikir keesokan harinya.
"Karena ingin belajar dan mengerjakan tugas di malam hari, jam tidur mereka berkurang dan saat hal itu terjadi lebih sulit bagi mereka untuk belajar di sekolah," kata Fuligni.
Menurut The National Sleep Foundation, remaja sebaiknya tidur 8,5 - 9,25 jam setiap malam bila ingin kemampuan berpikirnya optimal. Namun para remaja umumnya merasa jam tidur yang direkomendasi tersebut terlalu lama.
Fuligni mengatakan bahwa hasil studi ini tidak menyarankan supaya para pelajar mengurangi jam belajarnya tetapi membuat manajemen waktu yang lebih baik.
"Pelajar sebaiknya menyeimbangkan waktu belajar mereka dengan waktu istirahat. Cobalah memiliki waktu belajar rutin setiap hari sehinga tidak perlu begadang untuk mengejar ketinggalan saat akan ujian," katanya.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim dari University of California, Los Angeles (UCLA) diketahui para pelajar yang sering tidur larut malam memiliki skor ujian lebih rendah.
Penelitian itu melibatkan 535 pelajar dari sekolah menengah atas di Los Angeles. Selama 14 hari selama masa tiga tahun sekolah, para partisipan studi membuat catatan harian mengenai waktu yang dihabiskan untuk belajar, berapa lama mereka tidur malam, serta apakah mereka mengalami kesulitan belajar esok harinya.
Data penelitian menunjukkan, remaja yang kurang tidur bukan cuma mengalami kesulitan memahami pelajaran di kelas, tapi juga mendapat skor ujian, tes, atau nilai pekerjaan rumah lebih rendah.
Persoalannya adalah kebanyakan para pelajar tidur larut malam gara-gara belajar atau mengerjakan tugas. "Sebaiknya tidak mengorbankan waktu tidur untuk mengerjakan tugas-tugas itu karena tidak efektif, bahkan kontra produktif," kata Andrew J.Fuligni, peneliti dan profesor psikiatri dan ilmu biobehavioral di UCLA.
Dari catatan harian yang dibuat para pelajar tersebut diketahui bahwa rata-rata mereka belajar atau mengerjakan PR satu jam lebih lama setiap malam. Tetapi hal tersebut ternyata mengurangi waktu tidur mereka dan berpengaruh pada kemampuan berpikir keesokan harinya.
"Karena ingin belajar dan mengerjakan tugas di malam hari, jam tidur mereka berkurang dan saat hal itu terjadi lebih sulit bagi mereka untuk belajar di sekolah," kata Fuligni.
Menurut The National Sleep Foundation, remaja sebaiknya tidur 8,5 - 9,25 jam setiap malam bila ingin kemampuan berpikirnya optimal. Namun para remaja umumnya merasa jam tidur yang direkomendasi tersebut terlalu lama.
Fuligni mengatakan bahwa hasil studi ini tidak menyarankan supaya para pelajar mengurangi jam belajarnya tetapi membuat manajemen waktu yang lebih baik.
"Pelajar sebaiknya menyeimbangkan waktu belajar mereka dengan waktu istirahat. Cobalah memiliki waktu belajar rutin setiap hari sehinga tidak perlu begadang untuk mengejar ketinggalan saat akan ujian," katanya.
Sumber: kompas.com
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Labels:
Motivasi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.