Monday, August 13, 2012

KURELAKAN CINTAKU UNTUK SAHABATKU

sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita kelainan kaki pada balita arrow
Ads orthoshop info
sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita kelainan kaki pada balita arrow
Ads orthoshop info









Pada suatu hari ada sepasang sahabat mereka adalah Charil dan Cansy, mereka bersahabat sudah sejak kecil dan mereka saling mengerti satu sama lain. Kini mereka sekolah di SMA Favoritorit di Bandung.

Suatu pagi saat istirahat mereka lewat di depan lapangan basket, tak sengaja mereka melihat seorang cowok tampan, manis, bersih, tinggi, oh…… cewek mana sich yang ga’ tertarik di tambah lagi dia itu pintar dan jago main basket. Tak lama cowok itupun melihat mereka. Hati mereka pun bagai melayang di angkasa. Dan cowok itupun menghampiri Charil dan Cansy.
“Misi mbak, ada apa yak ok dari tadi liatin kok gak kedip?” Tanya cowok itu dengan halus.
“Oh, gak kok mas, cuman kagum aja liat mas main” Jawab Cansy
“Oe gitu, oh ya namanya siapa?” Tanya Cowok itu. Charil langsung menjulurkan tangannya.
“Gue Charil” ujar Charil.
“Oh, lho Charil kalo’ kamu?” Tanya Cowok itu sambil tersenyum.
“Gue (sambil menjulurkan tangan)…” ucap Cansy yang terpotong oleh Charil.
“Dia cansy kak, kalau kakak siapa?” Tanya Charil.
“Gue Anka Saputra anak XII” Jawab Cowok itu.

Cansy hanya terdiam sedangkan Charil terus bertanya pada Anka. Namun Anka sadar dengan kediaman Cansy.
“Lho kok diam aja sich” Tanya Anka.
“Sory gue mesti pergi” jawab Cansy dan bergegas pergi.
“Hey…. Tunggu.. !!! “teriak Anka.

Cansy pun tak menghiraukan teriakan Anka iapu langsung pergi ke kelas. Sedangkan Charil masih bersama Anka.
“Gue bingung kenapa dia pergi?” Tanya Anka sambil memegang kepalanya.
“Udah dia memang gitu, paling dia pergi keperpus” Jawab Charil.
“Oe, emang kelas dia dimana?” Tanya Anka.
“Dia dikelas X A“ Jawab Charil.
“Oe…. Ya udah y gue duluan”  Ucap Anka.

Anka pun langsung pergi meninggalkan Charil. Dan Charil pun juga pergi menuju kelas. Dikelas dia melihat Cansy duduk merenung sendiri.
“Hay, sy….” Sapa Charil.
“Hay juga” Jawab Cansy sambil merengut.
“Lho kenapa?” Tanya Charil gue baik – baik aja kok cha” Jawab Cansy.
“Kok cha sich” tegur Charil
“Udah bagus itu kok” Jawab Cansy.
“Oh yea..???” Tanya Charil dengan lebay.

Tak lama Pak Ali datang dan memulai pelajaran setelah pukul 14.00 bel pulang berbunyi semua siswa mengemas ngemas buku dan bersiap pulang. Setelah pak Ali keluar kelas anak – anak mengikuti dari belakang.
“Gue duluan ya Sy, soalnya ada acara” ujar Charil yang tampak buru – buru
“Iya, lho duluan aja” jawab Cansy.

Setelah selesai mengemas buku yang berceceran di meja Cansy langsung keluar, dan betapa terkejutnya setelah ia tau ternyata dari tadi ia ditunggu Anka.
“Lho keluarnya lama banget sich“ Ujar Anka.
“Anka… lho ngapain disini??” Tanya Cansy.
“Motong rumput…..., yea nunggu lho lach” Jawab Anka.
“Ha..ha.. lagian ngapain nunggu gue?” Tanya Cansy dengan senyum kecil.
“Lho manis juga yea kalok lagi senyum” ucap Anka sambil melirik Cansy.
“Apaan sich lho” Jawab Cansy.
“Oy, Lho mau langsung pulang “ Tanya Anka.
“Eg, entar gue mau ke took buku, mau beli buku buat dibaca” Jawab Cansy.
“Oh, sama donk, yaudah bareng yea” Ajak Anka.
“Oh ya sudah” Jawab Cansy.

Merekapun pergi dan naik mobil, setelah sampai di took buku mereka segera mencari buku
“Gue Bantu lho cari buku yea, ntar gentian” Ujar Anka.
“Oh, yea udah, tapi kalok lama ga’ papa yea” Jawab Cansy.

Ankapun hanya membalas senyuman, Cansypun langsung pergi menuju rak buku yang bertuliskan “Novel” ia pun mencari – cari buku yang dia sukai.
“Nah ketemu” Ujar Cansy.
“Udah ketemu bukunya?” Tanya Anka.
“Udah, Nie Novel yang aku cari” Jawab Cansy.
“Oe.lho suka baca Novel yea” Tanya Anka.
“Ea, oy, lho mau cari buku apa?” Tanya Cansy.
“Kimia, “Jawab Anka dengan singkat Cansy langsung menggelandang Anka ke suatu rak buku.
“Nah, nie tempat kalo’ mau cari buku kimia” Kata Cansy
“Oh, jadi di sini” Jawab Anka.

Ankapun memilih – milih buku dan tak lama ia menumukan buku yang ia cari
“Dapet juga bukunya” Ucap Anka.
“Coba liat (mengambil nuku ditangan Anka)” Kata Cansy.
“Oh, kalo’ kaya’ gini gue pinter” ujar Cansy.

Mereka langsung pulang, dan Anka mengantarkan Cansy pulang. Malam telah tiba Cansypun duduk di jendela sambil melihat keindahan malam
“Malam yang indah Q ga’ nyangka ketemu orang kayak “Anka” malam yang indah gue lagi seneng banget……” curhat Cansy pada malam yang Indah.
Tanpa Cansy bayangkan ternyata Charly dan Anka juga merasa senang.
“Duh kenapa yea kepikiran Anka terus guekan jadi ga’ bias belajar.” Ujar Charly
“Tapi dia ganteng banget “ Lanjut Charli di tempat lain Anka berangan – angan.
“Dia Cantik, putih, lumayan tinggi, rambunya panjang, matanya sangat lentik, apalagi kalo senyum oh….. hatiku bagaikan melayang dilangit” Ujar Anka sambil senyum – senyum sendiri.

Malampun berlalu sangat cepat, sang mentari mulai menyinari hari, Cansy pun mulai siap – siap dating sekolah, jam dinding yang dipasang di kamar Cansy menunjukan pukul 06.30 Cansypun langsung keluar dari kamar, di  meja makan terdapat Ayah, Ibu, dan Kakak Cansy, Eza itulah nama kakak Cansy yang kuliah di salah satu Universitas ternama di bandung.
“Kak, ayo buruan ntar telat lho” Ajak Cansy.
“Kamu ga’ sarapan dulu?” Tanya kak Eza.

Cansypun mengambil sepotong roti dan pergi ke mobil.
“Kak Eza buruaan….!!!!“ Teriak Cansy. Ezapun langsung berlari dan menyalakan mesin mobil, tak lama Cansypun sampai disekolah, ia langsung pergi ke kelasnya. Tiba – tiba Anka datang menghampiri Cansy sambil membawa setumpukan buku.
“Cansy….” Sapa Anka.
“Hey. Ada apa kak, panggil Anka aja,” Ujar Anka.
“Ea dech,” Jawab Cansy.
“Oy, lho kemaren bilang lho pinter kimiakan” ujar Anka sambil duduk didekat Cansy.
“Trus kenapa?” Tanya Cansy.
“Lho ajarin goe yea” Pinta Anka.
“Ok….” Jawab Cansy.

Cansypun mengajari Anka, tak lama kemudian bel pertama berbunyi tanda pelajaran dimulai, dan taklama dari itu bel berbunyi lagi tanda istirahat, semua siswa pergi keluar, dan tiba – tiba dating segerombolan cewek gaul. Dan so pasti brandal, semua siswa cewek ga’ ada yang berani dengannya, merekapun masuk ke kelas X A dan menghampiri Cansy.
“Lho yang namanya Cansy?” Tanya salah satu cewek itu sambil memukul meja
“Iya,gue Cansy, ada apa? “Tanya Cansy.
“Eh, lho itu masih anak kelas satu, lho ga’ usah ngimpi terlalu tinggi dech” Ujar cewek itu.
“Masud kalian apaan sich?” Tanya Cansy.
“(Menarik rambut Cansy) eh lho ga’ usah belaga’ bago’, lho itu ga’ usah dekat, ama cowok yang namanya Anka“ Ujar cewek itu.

Gerombolan cewk itu langsung pergi meninggalkan Cansy. Semua siswa hanya terdiam melihat Cansy dan tak lama Charil datang.
“Sy, lho ada masalah ama mereka ?“ Tanya Charil.
“Eg, emang mereka itu siapa ?“ Tanya Chansy.
“Mereka itu anak kelas XII yang selalu gue critain lho itu” Jawab Charil
“Apa????? Jadi mereka itu yes!, Vanessa, Fanda, dan Marsela?” Tanya Cansy.

Charli hanya menganggukan kepala, dan Cansy sangat shock setelah tau siapa mereka, mulai saat itu Cansy mulai menjauhi Anka. Namun semalan Cansy menjahui, Anka terus mendekati Cansy. Hingga pada suatu hari saat pulang sekolah Anka menunggu Cansy di depan pintu kelas Cansy. Tak lama kemudian Cansy keluar dari kelas, sebenernya Cansy melihat Anka tapi dia tak acuh, Ankapun langsung memegang tangan Cansy.
“Sy, lho kenapa sich sekarang berubah?” Tanya Anka.
“Sory gue baru – baru,“ Jawab Cansy.

Tiba – tiba ada seorang teman Cansy yang bernama Mey, May mendekati mereka.
“Sy bukannya lho udah diperingatin ama Yessy sebulan yang lalu?” Tanya May yang langsung pergi begitu saja.
“Apa?? Yessy meringatin lho ?? meringatin apa?? Supaya jangan dekat – dekat am ague?” Tanya Anka Cansy tak berani berkata ia hanya diam seribu kata.
“Jawab Cansy” Bentak Anka dengan keras.

Cansy kaget dan langsung pergi dengan air mata yang terus keluar dari matanya.
“Astaga…… kenapa gue bentak dia” ujar Anka sambil memukul kepalanya.

Ankapun langsung pergi menemui Yessy dengan keadaan yang eber “emosinya berat” Anka mengetok pintu rumah Yessy.  Taklama seorang gadis berpakaian ketat membuka pintu.
“Nyari siapa den?” Tanya gadis itu
“Lho pembantu?” Tanya Anka
“Iya den, aden cari siapa?” Tanya gadis itu.
“Gila pembantu aja pakaiannya kaya’ gitu udah dandannya menor lagi” Ujar Anka dalam hati sambil melihat pembantu itu.
“Yessy dimana?” Tanya Anka.
“Ada sebentar yea den” Jawab pembantu itu sambil berjalan menuju kamar Yessy. Tak lama keluar menghampiri Anka.
“Hey, ka gue ga’ nyangka lho bakal datang kerumah gue” Ujar Yessy.
“Eh, ga’ Usah ke ‘Pd an dech,” Jawab Anka.
“Trus lho kesini mau ngapain?” Tanya Yessy.
“Lho sebulan yang lalu ngomong apa ama Cansy?” Tanya Anka dengan pelan.
“Maksud kamu apaan sich,Cansy itu siapa?”jawab Yessy?” belaga’ tidak tau.
“Lho ga’ usah bohong, sebenarnya mau lho apa kenapa lho itu harus ngusir semua Cewek yang dekat gue?” Bentak Anka.
“Semua itu gue lakukan karma gue suka ama lho Anka” Jawab Yessy.
“Sorry gue gak ada perasaan apa – apa ama lho, udah ada Cewek lain di hati gue“ Jawab Anka.

Ankapun langsung pergi meninggalkan Yessy yang menangis dia langsung pergi kerumah Cansy.
“Tok…tok…tok…” Suara ketakutan Anka taklama Ezapun membuka pintu.
“Cari siapa?” Tanya Eza.
“Cansy ada kak?” Tanya Anka.
“Cansy lagi nangis di kamar dia gak bisa diganggu” Jawab Eza.
“Tapi ini penting kak, Q mau ngomong bentar aja ama Cansy” Ujar Anka.
“Lho yang buat Adex kesayangan gue nangis ?” Tanya Eza.
“Tapi Q gax bermaksud kak” Jawab Anka.
“Brengsek lho yea“ Ujar Eza dengan memukul Anka.
“Q tau kakak emosi tapi Q ingin ketemu sama Cansy kak“ Ujar Anka.
Eza sudah emosi berat dan ia ingin menonjoknya namun Cansy datang.
“Udah kak “ Ujar Cansy.
“Cansy….” Ujar Anka yang datang menghampiri Cansy.
“Lho mau ngapain kesini ?” Tanya Cansy sambil menangis.

Anka langsung  menggelandang Cansy pergi dan ia  membawa Cansy ke taman.
“Lho mau apa lagi sich ?”Tanya Cansy.
“Sy, gue minta maaf, tapi gue sayang ama lho sy.” Ujar Anka.
“Sebenarnya gue juga suka ama lho ka, tapi Yessy …” Jawab Cansy.
“Lho tenang aja, Yessy urusan gue “ Jawab Anka.

Cassy hanya tersenyum, sambil melihat Anka.
“Jadi kamu mau gak jadi pacar gue ?” Tanya Anka sambil memegang tangan Cansy.
Cansy pun hanya mengangguk, Anka langsung memeluk Cansy.

Hari begitu cepat berubah pagi pun telah datang, seperti biasa pukul 06.30 Cansy keluar dari  kamarnya, semua orang yang ada di ruang makan menatap Cansy.
“ Ada apaan sich ?“ Tanya Cansy heran.
“ Di luar siapa ?“ Tanya Eza.
“ Ya mana gue tau“ Jawab Cansy.
“ Liat dulu donk “ Ujar Mamanya.

Cansypun keluar rumah dan betapa terkejutnya saat ia melihat siapa yang ada di luar.
“ Anka …” Ujar Cansy.
“ Hay… “ Jawab Anka.

Cansypun langhsung lari kedalam rumah.
“ Udah buruan berangkat “ Ujar Ayahnya.
“ Ayah  gax marah ?” Tanya Cansy.
“ Kamu pasti udah bisa bedain “ Jawab  Ayahnya.
.
Cansypun langsung keluar menemui Anka, dan mereka berangkat sekolah. Setelah sampai di sekolah mereka bertemu Yessy.
“ Anka … “ Ujar Yessy.
“ Apa Yes ?” Tanya Anka.
“ Kenapa lho ama Cansy ?” Tanya Yessy.
“ Dia sekarang jadi pacar gue “ Jawab Anka.
“Apa ??? “ Jawab Yessy shock ia pun langsung berlari menuju kelas.
“ Apa ??? Cansy jadian ama Anka ?” Ujar Charil shock.

Tiba – tiba ia pinsan penyakitnyapun kumat. Setelah tak lama ia di bawa kerumah sakit, Cansy, Anka, Eza, dan kedua Orang Tua Charil datang dan cemas akan keadaan Charil.
“ Anka… Anka…“ Ujar Charil tak  sadar.
“ Charil “ Teriak kedua Orang Tua Charil.
“ Anka...Q sayang ama kamu “ Ujar Charil.

Tiba – tiba air mata Cansy  keluar ia tak , menyangka ternyata sahabatnya suka sama orang yang dia cintai. Cansy pun menggelandang Anka keluar.
“ Kamu kenapa nangis ?” Tanya Anka.
“ Ka, lho tau kan tadi Charil ngomong apa “ Ujar Cansy.
“ Iya terus kenapa ?” Tanya Anka.
“ Gue maul ho jadian ama Charil “ Ujar Cansy dengan berat hati.
“ Tapi Q cintanya sama kamu “ Jawab  Anka.
“ Udahklah kebahagiaan Charil adalah kebahagiaan ku “ Ujar Cansy.
“ Tapi yang…” jawab Anka memegang tangan Cansy.
“ I Love U “ Ujar Cansy yang langsung berlari meninggalkan Anka.
“ Jika itu inginmu aku akan lakuin demi kamu Cansy “ Ujar Anka dalam hati.

Anka langsung masuk kedalam kamar tempat Charil di rawat, dan  Ankapun menyatakan cinta pada Charil dan dari luar jendela Cansy menyaksikannya.
“ Ku rela dia untukmu Charil tapi kamu bangun“ Desah Cansy dalam hati.
Tak lama kemudian Charil siuman. Semua orang  tersenyum lega.
“ Charil “ Ujar Anka.
“ Cansy mana ?” Tanya Charil. Anka hanya terdiam.

Hari terus berlalu Anka selalu bersama Charil sampai ia tak ada waktu untuk melihat Cansy. Sampai suatu hari Charil keluar dari Rumah Sakit. Jelang satu hari ia ingin pergi kerumah Cansy. Namun setelah sampai Rumah Cansy ternyata Cansy sudah tidak ada disitu ia sudah pergi ke Jakarta ikut Neneknya dan Cansy hanya menitipkan surat untuk mereka.
“ Untuk sahabatku…
Charil gue minta tentang semua yang gue lakukan ama lho, sorry kalo gue ga’ sempet pamit ama lho …
Say good bay…” Isi surat untuk Cansy.

“Untuk Anka …..
Maaf jika selama ini Q merepotkan kamu, Q selalu sayang kamu, namun Q lebih memilih sahabatku bahagia daripada  Q bahagia tapi sahabatku sakit, Q sekarang di Jakarta, Q mohon kamu jaga Charil untukku …. “ Isi surat untuk Anka.

Charil dan Anka menyimpan surat itu, waktu begitu cepat berlalu tak terasa sudah 3 tahun mereka berpacaran. Saat mereka jalan – jalan di sore hari mereka melihat seorang gadis berambut panjang, tinggi, putih tampak punggungnya, ia sedang menyiram bunga di halaman rumah Cansy. Charil menatap gadis itu dengan harapan itu adalah Cansy. Tak lama kemudian gadis itu menoleh mereka dengan senyum yang sangat manis.
“Cansy …. “Teriak Charil.
“Apa ?? Cansy ?? “Tanya Anka.

Gadis itu langsung lari kedalam rumah, dengan tangisan yang tersedu – sedu. Charil dan Anka mengikutinya, saat didepan pintu mereka bertemu Eza.
“Kak cewek tadi itu Cansy yea? Tanya Charil.
“Oh, ya. Cansy baru pulang tadi pagi “Jawab Eza.
“Cansy sekarang dimana? “Tanya Anka.
“Tadi lari ke kamar” Jawab Eza.

Charil dan Anka langsung berlari ke kamar Cansy. Dan mereka mengetuk pintu, setelah dipersilahkan masuk oleh Cansy mereka masuk.
“Charil, Anka “Ujar Cansy.

 Dikamar Cansy terdapat banyak foto Cansy dengan Charil dan juga Anka.
 “Sy, lho punya banyak banget foto Anka” Ucap Charil.
“Oh ia ya, sebenarnya mau gue kasih ama lho” Jawab Cansy sambil tersenyum.
“Aduh …. Gue kebelet banget nich, gue ke toilet dulu yea” kata Charil yang berlari tergesa – gesa

Ankapun mendekati Cansy.
“Cansy, apa rasa itu udah pergi ? ”Tanya Anka, Tiba – tiba air mata Cansy keluar.
“Iya udahlah gue gak mamu liat Charil sakit” Jawab Cansy.
“Tapi rasa itu masih ada kan … “Tanya Anka.

Cansy hanya terdiam ia tak sanggup mengatakannya.
“Perasaan itu masih ada dan takkan hilang, tapi gue ama lho juga sahabat gue “Jawab Cansy.
“Tapi apa itu pantas untukmu ? “Tanya Anka.
“Ya, “Jawab Cansy dengan singkat.
“Tapi Q tidak, gimana Q bisa liat orang yang gue sayangi menderita “Ujar Anka.
“Biarkan Q hidup tanpamu Anka, sekarang kamu milik sahabat gue “Ujar Cansy.

Cansypun datang, Cansy mulai menghapus air matanya.
“Sayang, kita pulang yuk “Ujar Charil.
“Ya udah ayo, “Jawab Anka.

Charilpun menggelandang Anka, tanpa Charil sadari Anka memegang tangan Cansy. Ankapun terus menatap Cansy sampai depan pintu. Cansy hanya membalas senyuman.

Hari berlalu begitu cepat. Pagi – pagi sekali Cansy berangkat ke Jakarta. Dan tak lupa ia menitipkan surat pada kakaknya. Tak lama setelah Cansy pergi Charil datang bersama Anka. Lalu mereka di beri surat.
“Untuk sahabatku ….
Charil kamu baik – baik ya disitu, Q selalu berdoa agar hubungan lho ama Anka langgeng terus, kabarin gue kalo lho mau meried…” surat untuk Charil.

“Untuk orang yang Q sayangi …..
Anka gue tau berat unntuk lho terima semua ini tapi gue harus relain lho untuk sobat gue, jaga dia yea, jangan pernah sakiti dia. “Isi surat untuk Anka.

Sambil mengambil surat itu, iapun membacanya.
“Apa ?? Jadi sebenarnya lho itu sukanya ama Cansy ? Tanya Charil shock …
“Iya … dan Cansy nyuruh gue buat suka ama lho karma dia tau kalo lho suka ama gue. “Jawab Anka.
“Cansy gue gak nyangka lho sebaik ini”
Ujar Charil



Karya : Rini Wulandari
sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita kelainan kaki pada balita arrow
Ads orthoshop info

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.