Sunday, September 16, 2012

Jendral koq begitu ya?!!

sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita kelainan kaki pada balita arrow
Ads orthoshop info
sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita kelainan kaki pada balita arrow
Ads orthoshop info
Sebenarnya aq enggan membuat posting ini, dan lagian aq nggak ada urusan sama sekali dengan hajatan pilgub DKI. Tapi sepak terjang Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli benar2 mengusik nuraniku. Sadar apa enggak pasangan ini telah menelanjangi dirinya-sendiri dan menyuguhkan tontonan buruk bagi masyarakat!!!. Aq bukan simpatisan Jokowi-Ahok, karena aq yakin pasangan 'muda' ini bisa diandalkan, bijak dan pola berpikir serta bicaranya logis, intelek, sistematis dan terstruktur. Lalu bagaimana dengan Foke-Nara?. 
Aq nggak ingin bahas kehebohan (dalam arti negatif) yg dibuat Foke-Nara yang udah banyak diekspose berbagai Media dan udah diketahui banyak orang. Kalo Foke dan Nara pernah berkoar (dalam acara silaturahmi warga betawi) akan mencoret KTP dan menyuruh pergi warga Betawi yg tidak memilih pasangan ini...harusnya dua orang ini juga konsekuen kalo ampe kalah ya harus minggat dari tanah betawi karena udah bikin malu orang Betawi di kandang sendiri!. Gitu harusnya. Tapi apa mereka mau dan konsekuen????. Tidak adil bagi warga Betawi dunk....yg telah 'digencet' kalo nggak memilih pasangan ini disuruh keluar dari Betawi, sedang mereka nggak ada konsekuensi sosial apapun dari warga Betawi kalo kalah dalam pilgub DKI. Kalo ucapannya kemarin dimaksudkan hanya 'guyonan', sungguh cara bercanda yg kurang cerdas!!.
Hari ini kenikmatanku sangat terganggu dalam menyaksikan pengajian akbar yg rutin diadakan oleh TV One tiap jam 3 sore. Knapa?...ya ada Fokelah kalo begitcu...yg ikut hadir di acara itu dan cara bawa si Ustadnya yg lain dari biasanya sehingga nuansanya jadi pengajian politik. Tentu saja Fokelah kalo begitcu yg diberi kesempatan untuk ngomong tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Menyebalkan!! Pengajian umum yg ditayangkan untuk nasional jadi pengajian politiknya dia dunk.
Setelah itu menyaksikan debat kandidat gubernur dan wakil gubernur DKI di Metro TV, sungguh menyaksikan debat yang memalukan!!. Pasangan muda (Jokowi-Ahok) tampak berpikir dan berbicara secara logis, sistematis dan santun. Sedang pasangan manula itu tampak begitu emosional. Tidak ada ide segar dari Foke-Nara dan bicaranya pun terlalu normatif, umum, tidak spesific dan nggak ada point2 penting yg digelontorkan, malah cenderung berkali-kali menyerang (scr langsung) pasangan Jokowi-Ahok secara pribadi (padahal ini sesi adu program). Mereka terlihat emosional banget ketika Ahok mampu mematahkan argument2 Foke-Nara. 

Ketika debat kandidat memasuki sesi saling bertanya langsung, aq pamit sama Ibu tuk masuk kamar mau rebahan dulu, sedang Ibu terus menyaksikan acara itu. Bagiku tontonan tersebut nggak lagi menarik karena Foke-Nara nggak mampu berdebat secara intelek dan elegant.
Ketika ibu melintas di depan pintu kamarku dan pamit mau tidur, sempat aku tanya bagaimana akhir debatnya. Jawabanya begitu mengagetkan; si Nachrowi 'mendadak' berbicara bergaya tionghoa...Haiya..Ahok..haiyahh...kita kan sodala ya..sodala... Kata ibu mungkin dia jengkel karena di-skakmat terus sama si Ahok. Wah ini dah nggak bener....dah pelanggaran ini!. Kalo 'candaan' itu diucapkan pelawak/komedian di atas panggung Sri Mulat atau Opera van Java...bisa jadi mengundang gelak tawa. Melecehkan suatu golongan dalam forum debat di tv public? jelas nggak lucu!!!!. Kemana jiwa prajuritnya?. Seorang prajurit sejati seharusnya mampu mengontrol dirinya-sendiri, karena prajurit itu harus mampu mengayomi semua golongan dan etnis serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Bukan malah men-diskreditkan etnis tertentu sekalipun dia itu lawan politiknya. Ketika kita lahir kan nggak bisa milih lahir sebagai orang Jawa, China, Yahudi, Bali, Papua, Suku Anak Dalam, Arab dsb. Juga ketika lahir kita pun nggak ada tawaran apapun sebelumnya, apakah kita bisa memilih untuk dilahirkan di tengah-tengah keluarga Islam, Nasrani, Atheis, keluarga artis-pengusaha-kaya-miskin-PNS, lahir di sebuah keluarga di Pondok Indah atau di tengah keluarga petani transmigran di daerah pedalaman Kalimantan.  Kan Allah menciptakan kita.....ya tahu2 kitanya nongol gitu aja di tengah2 keluarga kita masing2 sejak dulu ampe sekarang ini.
Risih banget saya kalo ada calon pemimpin yg meledek golongan tertentu demi kepentingan politiknya yg ujung2nya nanti paling juga kepentingan pribadi dan keluarganya.  Jendral macam apa itu?...Dan rugilah bagi pengusaha2 dan simpatisan Tionghoa yg telah memberikan duitnya untuk mendanai kampanye pasangan ini. Karena belum apa2 dah ngeledekin.

Suara rakyat adalah suara Tuhan, begitu kata orang (asal jangan ada kecurangan dan manipulasi suara lho), jadi siapapun yg terpilih nanti sudah jadi pilihan masyarakat dan garis kehendak Tuhan. Smoga warga DKI mendapat pemimpin yang terbaik. Baik bagi Jakarta dan baik pula untuk Indonesia.

best regards,

Sahabat diperkenankan me-repost | copas artikel di blog ini tanpa harus mencantumkan admin / author / blog ini sebagai sumbernya. Tetapi bila ada referensi | daftar pustaka | bibliography yang saya pakai dalam menyusun sebuah artikel, mohon untuk tidak dihapus, karena menyangkut etika dalam membuat suatu karya tulis. Terima kasih ^_^
sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita kelainan kaki pada balita arrow
Ads orthoshop info

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.