sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Yen sira kasinungan ngelmu kang marakake akeh wong seneng, aja sira malah rumangsa pinter, jalaran menawa Gusti mundhut bali ngelmu kang marakake sira kaloka iku, sira uga banjur kaya wong sejene, malah bisa aji godhong jati aking.(Bila anda mendapat anugrah ilmu yang membuat banyak orang senang, janganlah kamu merasa pintar, sebab apabila Tuhan mengambil lagi ilmu yang menyebabkan anda terkenal itu, anda akan menjadi orang biasa lagi, malah lebih bermanfaat daun yang kering)
Friday, September 14, 2012
Siapa yang Ditemui saat Stres Menyerang?
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
BANYAK orang yang mengeluhkan stres pada teman atau keluarganya. Namun banyak pula yang mendatangi dokter maupun psikolog saat stres menyerang.
Biasanya, stres terjadi karena diliputi depresi dan kecemasan. Dua hal tersebut biasanya membuat tubuh gemetar dan jantung berdebar. Ada pula yang mengeluhkan mulas, sakit perut, dan sakit kepala. Sehingga, respon fisik itu kerap disebut sebagai sakit.
Bila mengalami hal tersebut, Dokter Surjo Dharmono menyarankan penderita keluhan itu mendatangi dokter, psikolog, atau psikiater. "Dari ketiganya yang akan menentukan apakah seseorang perlu dirujuk ke ahli lainnya. Tentu setelah dilakukan pemeriksaan,” kata Surjo.
Stres lebih sering melanda kalangan lanjut usia atau lansia. Kelompok tersebut paling sering mengalami gangguan psikosomatis karena ekspresi bahasanya dibatasi lingkungan sosial.
“Lansia sering kali dikondisikan tidak boleh terlalu banyak mengeluh oleh lingkungan. Akibatnya jika keluhan-keluhan batin makin menumpuk, maka lansia akan melampiaskannya pada ahlinya, dalam hal ini dokter,” ujarnya.
Sejumlah keluhan fisik yang ditengarai sebagai gejala stres antara lain gemetar, jantung berdebar, kepala melayang, berkeringat, pusing, otot tegang, nyeri perut dan dada, tidak nyaman di lambung, rasa tercekik/sesak napas, mati rasa, kesemutan, mulut kering hingga hot flushes (semburan hawa panas).
Biasanya, stres terjadi karena diliputi depresi dan kecemasan. Dua hal tersebut biasanya membuat tubuh gemetar dan jantung berdebar. Ada pula yang mengeluhkan mulas, sakit perut, dan sakit kepala. Sehingga, respon fisik itu kerap disebut sebagai sakit.
Bila mengalami hal tersebut, Dokter Surjo Dharmono menyarankan penderita keluhan itu mendatangi dokter, psikolog, atau psikiater. "Dari ketiganya yang akan menentukan apakah seseorang perlu dirujuk ke ahli lainnya. Tentu setelah dilakukan pemeriksaan,” kata Surjo.
Stres lebih sering melanda kalangan lanjut usia atau lansia. Kelompok tersebut paling sering mengalami gangguan psikosomatis karena ekspresi bahasanya dibatasi lingkungan sosial.
“Lansia sering kali dikondisikan tidak boleh terlalu banyak mengeluh oleh lingkungan. Akibatnya jika keluhan-keluhan batin makin menumpuk, maka lansia akan melampiaskannya pada ahlinya, dalam hal ini dokter,” ujarnya.
Sejumlah keluhan fisik yang ditengarai sebagai gejala stres antara lain gemetar, jantung berdebar, kepala melayang, berkeringat, pusing, otot tegang, nyeri perut dan dada, tidak nyaman di lambung, rasa tercekik/sesak napas, mati rasa, kesemutan, mulut kering hingga hot flushes (semburan hawa panas).
Sumber: metrotvnews.com
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Labels:
Motivasi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.