Hikayat dan Riwayat Y.M. Tianshang Shengmu (天上聖母)
Ivan Taniputera
30 November 2012
Saya baru saja mendapatkan buku yang sangat bagus mengenai hikayat dan riwayat Y.M. Tianshang Shengmu. Buku dikeluarkan oleh Tempat Ibadah Seng Bo Kiong, Bitung. Hanya saja tanpa nama pengarang dan juga tanpa angka tahun. Meskipun demikian, pada halaman 7, disebutkan bahwa penyuntingnya bernama Liu Bing, yang dilakukan di ruang baca Haishan, Oktober, 1999. Buku ini berjumlah 162 halaman.
SILSILAH Y.M. TIANSHANG SHENGMU Pada halaman 3 dituturkan mengenai silsilah Y.M. Tianshang Shengmu yang memiliki nama kecil Lin Mo. Leluhur Beliau adalah seorang tokoh bernama Lin Yun, yang lulus ujian negara pada tahun Zhenyuan ke-4 (788), yakni semasa pemerintahan Dinasti Tang. Lin Yun pertama kali menjabat sebagai juru tulis dan kemudian dipindah-tugaskan ke departemen Libu yang mengurusi masalah ritual, pendidikan, dan kebudayaan). Beliau kemudian diserahi jabatan sebagai Cishi (kepala daerah tingkat 1). Putera ketiga Lin Yun bernama Lin Yuan, menjabat sebagai jijiu (direktur protokoler), yang dinaungi oleh Guozijian (lembaga pendidikan sekolah). Putera ketiga Lin Yuan bernama Lin Yu, hidup pada masa Lima Kerajaan (907-960), dan menjabat sebagai walilkota di Fujian. Lin Yu memiliki putera bernama Baoji, yang menjabat sebagai komandan tentara kerajaan pada tahun Xiande ke-1 (954). Lin Fu, putera Baoji menjabat sebagai zongguan (sekretaris daerah) di Fujian. Lin Weique, putera Linfu menjawab sebagai xunjian, hingga awal dinasti Song. Lin Weique menikah dengan seorang wanita bermarga Wang dan melahirkan Lin Mo, pada tanggal 23 bulan 3, tahun 960. Dengan demikian silsilah Beliau dapat diringkaskan sebagai berikut:
(1)Lin Yun==>(2)Lin Yuan==>L(3)Lin Yu==>(4)Baoji==>(5)Lin Fu==>(6)Lin Weique==>(7)Lin Mo.
Dengan demikian, Lin Mo merupakan generasi ketujuh dari Lin Yun.
KELAHIRAN MAZU TIANSHANG SHENGMU Dituturkan di halaman 1-4.
Beliau dilahirkan dalam nuansa yang penuh keajaiban pada tanggal 23 bulan 3 (penanggalan lunar), tahun Jian long pertama (960), semasa pemerintahan dinasti Song. Ayah Beliau, Lin Weique, merupakan petugas patroli laut. Karena semenjak dilahirkan hingga genap satu bulan tidak pernah menangis, maka Beliau lalu dinamai Mo, yang berarti "diam." Nama kecil Beliau adalah Moniang atau Mozhi.
Konon, sebelum Beliau dilahirkan, terdapat siluman-siluman laut yang mengganas di bawah pimpinan Yangong. Dua orang anak buah siluman itu yang terutama adalah Mata Seribu Li dan Telinga Seribu Li. Siluman-siluman ini menyengsarakan penduduk di sekitar Teluk Meizhou. Para penduduk tidak dapat berbuat apa-apa, selain berdoa minta pertolongan Langit. Dewa Gunung Jinguishan melaporkan perihal keganasan siluman itu pada Kaisar Pualam melalui perantaraan Dewa Bumi (Tudigong). Guanyin (觀音) Busa lantas menitahkan agar siswanya bernama Putri Naga (龍女 Longnu) agar turun ke dunia menertibkan keadaan.
Lin Weique ketika itu telah berhenti menjadi tentara dan memilih profesi sebagai nelayan. Pasangan suami isteri Lin ini gemar berbuat amal. Mereka sebenarnya telah mempunyai satu putera dan lima puteri. Sebagai nelayan, mereka kerap menghadapi bencana di laut. Oleh karena itu, agar silsilah keluarga mereka tidak terputus, pasangan suami isteri Lin ini secara teratur memanjatkan doa pada Guanyin, agar dikaruniai seorang putera lagi. Suatu malam, isteri Lin bermimpi menyaksikan Guanyin yang dapat membawa pil kristal agar diminum oleh Nyonya Lin. Guanyin mengatakan bahwa keluarga mereka akan menjadi mulia karena banyak beramal. Tak berama lama Nyonya Lin mengandung.
Di hari yang ditentukan para dewa bersiap mengamankan kelahiran Puteri Naga ke dunia. formasi altar konstelasi tujuh bintang nampak di langit. Para dewa pengawal telah siap berbaris. Pada tanggal 23 bulan 3 terjadilah kelahiran yang ajaib itu. Pada jam You (酉), yakni antara pukul 17.00-19.00). Langit berubah warna menjadi keunguan, bumi bergetar, dan gunung bergoncang. Nampak seberkas sinar merah menyorot masuk ke kamar tempat Lin Mo dilahirkan dari arah barat laut. Keharuman merebak di mana-mana.
MASA MUDA Halaman 5-13
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.