Lalu terdapat pula semacam panggung yang memiliki empat gerbang. Masing-masing gerbang itu dijaga oleh malaikat kepala sapi dan muka kuda (牛頭馬面). Lalu dibagian tengahnya terdapat semacam sumur dan tangga-tanggaan. Pada dasar sumur terdapat orang-orangan dari kertas, yang juga melambangkan diri kita. Malaikat kepala sapi dan muka kuda yang berdiri di setiap gerbang empat penjuru tersebut dimaksudkan agar tidak ada kejahatan yang dapat menimpa kita. Segenap orang jahat akan menyingkir jauh dan tak dapat melaksanakan niatnya. Selanjutnya, uang-uangan yang digantungkan itu merupakan harapan agar kita hidup makmur.
Setelah berlangsungnya upacara doa dan persujudan, orang-orangan yang ada di dasar sumur pada panggung empat penjuru tadi diambil, dengan sebelumnya menyebutkan nama kita sendiri. Seolah-olah kita kita memanggil diri kita sendiri ke luar dari sumur. Orang-orangan kertas tadi kita ambil dan bawa menapaki anak tangga pada tangga-tanggaan. Lalu didudukkan pada tepi panggung. Artinya kita telah lepas dari segenap permasalahan.
Sesajian yang dipergunakan dalam persembahyangan biasanya adalah kue-kue, buah, dan masakan sayuranis. Sesudah upacara tolak bala selesai, maka segenap perlengkapan ritual tadi dibakar. Ini menandakan bahwa segenap harapan kita telah dikabulkan.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.