sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Yen sira kasinungan ngelmu kang marakake akeh wong seneng, aja sira malah rumangsa pinter, jalaran menawa Gusti mundhut bali ngelmu kang marakake sira kaloka iku, sira uga banjur kaya wong sejene, malah bisa aji godhong jati aking.(Bila anda mendapat anugrah ilmu yang membuat banyak orang senang, janganlah kamu merasa pintar, sebab apabila Tuhan mengambil lagi ilmu yang menyebabkan anda terkenal itu, anda akan menjadi orang biasa lagi, malah lebih bermanfaat daun yang kering)
Thursday, November 28, 2013
BUKU SEJARAH RINGKAS CHINA
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
BUKU SEJARAH RINGKAS CHINA
Ivan Taniputera
27 November 2013
Judul buku: A Short History of China 1840-1919
Pengarang: Lin Yi
Penerbit: Foreign Languages Press, Peking, 1963
Jumlah halaman: 106
Bahasa: Inggris
Buku ini meriwayatkan sejarah China secara ringkas mulai dari Perang Candu hingga Gerakan 4 Mei pada tahun 1919. Berikut ini adalah beberapa kutipan dari buku tersebut.
Pada halaman 3 disebutkan mengenai kondisi China sebelum berawalnya Perang Candu:
"On the eve of the Opium War, China was still a feudal state. Britain was already the world's foremost colonial power, and her capitalists had been trying for some time to force open China's doors in order to secure markets for the manufactured goods and gain access to her raw materials. The Ching government, however, closed its doors to such trade. The Chinese people had no use for the cotton and wollen goods which the British merchants wer trying to foist on them, their own society being based on self-sufficient small-peasant economy..."
"On the eve of the Opium War, China was still a feudal state. Britain was already the world's foremost colonial power, and her capitalists had been trying for some time to force open China's doors in order to secure markets for the manufactured goods and gain access to her raw materials. The Ching government, however, closed its doors to such trade. The Chinese people had no use for the cotton and wollen goods which the British merchants wer trying to foist on them, their own society being based on self-sufficient small-peasant economy..."
Terjemahannya adalah:
"Menjelang Perang Candu, China masih merupakan negara feodal. Inggris telah menjadi kekuatan terkemuka dunia, dan para pemodalnya mencoba membuka pintu China dengan tujuan mengamankan pangsa pasar bagi barang produksi mereka serta memperoleh jalan mendapatkan bahan mentah. Kendati demikian, pemerintah dinasti Ching menutup pintu bagi perdagangan semacam itu. Bangsa China tidak menggunakan katun dan barang-barang wol yang para pedagang Inggris coba gunakan sebagai sarana menipu mereka. Masyarakat mereka didasari oleh ekonomi petani yang berswa-sembada...."
Di halaman 5 disebutkan mengenai Lin yang melarang perdagangan candu:
"Lin arrived in Canton in the spring of 1839 and forthwith ordered the foreign merchants to surrender their stocks of opium and sign a bond pledging that they would not ship any more opium to China on pain of capital punishment and confiscation of their cargoes."
"Lin arrived in Canton in the spring of 1839 and forthwith ordered the foreign merchants to surrender their stocks of opium and sign a bond pledging that they would not ship any more opium to China on pain of capital punishment and confiscation of their cargoes."
Terjemahan:
"Lin tiba di Kanton pada musim semi tahun 1839 dan memerintahkan para pedagang asing menyerahkan sediaan candu mereka serta menanda-tangani perjanjian bahwa mereka tidak lagi mengapalkan candu ke China dan bila melanggarnya akan dijatuhi hukum denda beserta penyitaan muatan mereka."
"Lin tiba di Kanton pada musim semi tahun 1839 dan memerintahkan para pedagang asing menyerahkan sediaan candu mereka serta menanda-tangani perjanjian bahwa mereka tidak lagi mengapalkan candu ke China dan bila melanggarnya akan dijatuhi hukum denda beserta penyitaan muatan mereka."
Berikut ini adalah uraian mengenai Pemberontakan Taiping (halaman 16-17):
"Hung Hsiu-chuan, a village schoolmaster of middle peasant origin who later distinguished himself as leader of the movement, was one of the earliest of China's progressives to seek to learn the truth about Western countries. He keenly resented the bitter lot of Chinese peasants following the Opium War. Indignation at the corruption of the Ching government fired him with the idea of rebellion, and together with a fellow-believer, Feng Yun-shan, he founded the Pai Shang Ti Hui (Society for the Worship of God), and actively prepared for insurrection. Many people, chiefly peasants and charcoal burners, joined this society, with Yang Hsiu-ching, Hsiao Chao-kuei, Wei Chang-hui and Shih Ta-kai also in the leadership."
Terjemahan:
"Hung Hsiu-chuan, seorang guru desa yang berasal dari kalangan petani kelas menengah, belakangan mengangkat dirinya sebagai pemimpin pergerakan. Ia merupakan salah seorang China paling awal yang berpikiran maju, yakni berupaya mencari kebenaran mengenai negara-negara Barat. Ia dengan tajam menyesalkan kepahitan hidup para petani China setelah berlangsungnya Perang Candu. Kebenciannya terhadap korupsi di kalangan pemerintahan Ching membangkitkan dalam dirinya gagasan mengenai pemberontakan, dan bersama dengan sesama penganut kepercayaan, Feng Yun-shan, ia mendirikan Pai Shang Ti Hui (Kelompok Pemuja Tuhan), lantas secara aktif mempersiapkan pemberontakan. Banyak orang, sebagian besar terdiri dari para petani serta pembakar arang, bergabung dengan kelompok mereka, bersama Yang Hsiu-ching, Hsiao Chao-kue, Wei Chang-hu, dan Shih Ta-kai, dimana mereka juga memegang kepemimpinan."
Bagi yang berminat foto kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Labels:
Sejarah China
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.