sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Yen sira kasinungan ngelmu kang marakake akeh wong seneng, aja sira malah rumangsa pinter, jalaran menawa Gusti mundhut bali ngelmu kang marakake sira kaloka iku, sira uga banjur kaya wong sejene, malah bisa aji godhong jati aking.(Bila anda mendapat anugrah ilmu yang membuat banyak orang senang, janganlah kamu merasa pintar, sebab apabila Tuhan mengambil lagi ilmu yang menyebabkan anda terkenal itu, anda akan menjadi orang biasa lagi, malah lebih bermanfaat daun yang kering)
Tuesday, February 18, 2014
APAKAH DI DUNIA INI YANG TIDAK MUNGKIN MATI?
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
APAKAH DI DUNIA INI YANG TIDAK MUNGKIN MATI?
Ivan Taniputera
18 Februari 2014
Jikalau mendapatkan pertanyaan ini, maka mungkin kebanyakan orang akan menjawab "tidak ada." Namun sesungguhnya di dunia ini ada sesuatu yang tidak mungkin mati. Apakah itu? Jawabannya adalah aksara Jawa:
- Ha
- Ra
- Nga
Ketiga aksara tersebut sudah memiliki bentuk aksara matinya sendiri, sehingga tidak boleh "dipangku" atau dimatikan dengan tanda "pangkon."
Aksara ha tidak boleh "dipangku" lagi karena jika kita ingin menuliskan huruf mati "h," maka ada aksaranya sendiri atau sandhangannya yang disebut "gajah."
Aksara ra tidak boleh "dipangku" lagi karena jika ingin menuliskan huruf mati "r," maka ada aksaranya sendiri atau sandhangannya yang disebut "layar."
Aksara nga tidak boleh "dipangku" lagi karena jika ingin menuliskan huruf mati "ng," maka ada aksaranya sendiri atau sandhangannya yang disebut "cecak."
Jadi aksara "ha, ra, dan nga" dalam aksara Jawa mutlak tidak bisa mati.
Bagaimana dengan aksara-aksara lainnya. Secara umum tidak ada aturan yang melarang pemberian pangkon pada aksara selain ketiga aksara di atas. Meskipun demikian, ada juga aksara-aksara lain yang tidak mungkin diberi pangkon, karena tidak ada kata dalam bahasa Jawa yang berakhiran dengan huruf tersebut.
Contohnya adalah aksara ca. Tidak ada kata dalam bahasa Jawa yang berakhiran dengan huruf c.
Aksara nya juga tidak mungkin diberi pangkon, karena tidak ada kata dalam bahasa Jawa yang berakhiran dengan ny.
Aksara-aksara jenis ini bukan tidak dapat mati, melainkan tidak ada kesempatan untuk mematikannya.
Sementara itu, aksara yang umum dipangku misalnya adalah na, ka, dan sa karena banyak kata dalam bahasa Jawa yang berakhiran dengan n dan k. Contohnya adalah dolanan (mainan), katok (celana), dalan (jalan), alas (hutan), dan lain-lain.
Jadi kita boleh menyebutkan bahwa aksara ini bisa mati dan kadang-kadang ada kesempatan untuk mematikannya.
Demikianlah ternyata dalam aksara Jawa terdapat banyak hal menarik.
Aksara ha tidak boleh "dipangku" lagi karena jika kita ingin menuliskan huruf mati "h," maka ada aksaranya sendiri atau sandhangannya yang disebut "gajah."
Aksara ra tidak boleh "dipangku" lagi karena jika ingin menuliskan huruf mati "r," maka ada aksaranya sendiri atau sandhangannya yang disebut "layar."
Aksara nga tidak boleh "dipangku" lagi karena jika ingin menuliskan huruf mati "ng," maka ada aksaranya sendiri atau sandhangannya yang disebut "cecak."
Jadi aksara "ha, ra, dan nga" dalam aksara Jawa mutlak tidak bisa mati.
Bagaimana dengan aksara-aksara lainnya. Secara umum tidak ada aturan yang melarang pemberian pangkon pada aksara selain ketiga aksara di atas. Meskipun demikian, ada juga aksara-aksara lain yang tidak mungkin diberi pangkon, karena tidak ada kata dalam bahasa Jawa yang berakhiran dengan huruf tersebut.
Contohnya adalah aksara ca. Tidak ada kata dalam bahasa Jawa yang berakhiran dengan huruf c.
Aksara nya juga tidak mungkin diberi pangkon, karena tidak ada kata dalam bahasa Jawa yang berakhiran dengan ny.
Aksara-aksara jenis ini bukan tidak dapat mati, melainkan tidak ada kesempatan untuk mematikannya.
Sementara itu, aksara yang umum dipangku misalnya adalah na, ka, dan sa karena banyak kata dalam bahasa Jawa yang berakhiran dengan n dan k. Contohnya adalah dolanan (mainan), katok (celana), dalan (jalan), alas (hutan), dan lain-lain.
Jadi kita boleh menyebutkan bahwa aksara ini bisa mati dan kadang-kadang ada kesempatan untuk mematikannya.
Demikianlah ternyata dalam aksara Jawa terdapat banyak hal menarik.
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Labels:
Aksara Jawa,
Jawa,
kebudayaan Jawa
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.