sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Yen sira kasinungan ngelmu kang marakake akeh wong seneng, aja sira malah rumangsa pinter, jalaran menawa Gusti mundhut bali ngelmu kang marakake sira kaloka iku, sira uga banjur kaya wong sejene, malah bisa aji godhong jati aking.(Bila anda mendapat anugrah ilmu yang membuat banyak orang senang, janganlah kamu merasa pintar, sebab apabila Tuhan mengambil lagi ilmu yang menyebabkan anda terkenal itu, anda akan menjadi orang biasa lagi, malah lebih bermanfaat daun yang kering)
Wednesday, February 3, 2016
Batasan tentang kesusastraan Jawa
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Pada abad ketujuh di Nusantara ada kerajaan besar yang sedang berasda pada puncak kejayaan yaitu kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan kerajaanMataram di Jawa Tengah. Kebesaran Sriwijaya dapat dilihat dari adanya piagam-piagam yang terdapat dan dari berita-berita orang Tionghoa, sedang kebesaran Mataram dapat dilihat dari berkas-berkasnya misalnya Borobudur, Kalasan dan Mendut. Kesusastraan Sumatra dan sekitarnya termasuk pula Semenanjung Malaka hanya dapat dipelajari hingga permulaan abad ketujuh belas dan itupun sangat sukar, karena kurangnya kitab-kitab yang dapat dipelajari. Dalam bagian tentang sejarah politik dalam kitab ini telah diketahui, bahwa pusat kerajaan berpindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Dengan berpindahnya keraton, berpindah pula pusat perkembangan kesusastraan, karena harus diingat, bahwa keratonlah yang pada waktu itu memelihara kaum pujangga. Kebiasaan itu masih dapat dilihat hingga akhir abad 19 di keraton Sunan Solo. Pujangga-keraton daerah istimewa kesunanan yang terakhir yaitu Ronggowarsito.
Sejarah studi sastra mencatat bahwa pengertian sastra tidak pernah berlaku universal sepanjang zaman. Di Indonesia, di Eropa, juga di belahan bumi lain penegertian sastra selalu berubah-ubah sejalan dengan perkembangan sastra itu sendiri. Dalam sastra Jawa zaman dahulu berkembang sastra Jawa Kuno, kemudian sastra Jawa Tengahan, sastra Jawa Baru, dan berkembang sastra Jawa Moderen.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa sastra Jawa Kuno terpisah dengan sastra Jawa Moderen, dengan perkiraan batas waktunya adalah akhir abad XIX dan awal abad XX. Sastra Jawa Klasik yang berkembang akhir abad XIX memiliki bermacam-macam bentuk, seperti kakawin, kidung, babad, dan sebagainya. Isinya pun beragam pula, misalnya tentag ajaran agama, budi pekerti, hukum, sejarah,epos, fabel, legenda, sage, mite, dan lain-lain (ingat: kitab Pararaton, Mahabharata, Ramayana, Arjuna Wiwaha,Wulangreh, Babad Tanah Jawi, Wedhatama, Serat Kalatidha, Serat Panji, Pandhawa Jaya, Sutasoma, Negarakertagama, dan sebagainya.
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Labels:
tugas
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.