sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Yen sira kasinungan ngelmu kang marakake akeh wong seneng, aja sira malah rumangsa pinter, jalaran menawa Gusti mundhut bali ngelmu kang marakake sira kaloka iku, sira uga banjur kaya wong sejene, malah bisa aji godhong jati aking.(Bila anda mendapat anugrah ilmu yang membuat banyak orang senang, janganlah kamu merasa pintar, sebab apabila Tuhan mengambil lagi ilmu yang menyebabkan anda terkenal itu, anda akan menjadi orang biasa lagi, malah lebih bermanfaat daun yang kering)
Saturday, January 7, 2017
Sperma (Pengertian, Struktur, Pembentukan, Kelainan)
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog Artikel & Materi . Senang sekali rasanya kali ini dapat kami bagikan artikel materi Biologi tentang Sperma meliputi Pengertian sperma, struktur sperma, kriteria sperma yang sehat, gangguan pada sperma dan cara menjaga agar sperma tetap sehat.
A. Pengertian Sperma
Sperma adalah sel reproduktif jantan pada vertebrata yang mengandung setengah set kromosom.
Sel sperma manusia sifatnya haploid, 23 kromosom laki-laki dapat bergabung dengan 23 kromosom dari sel telur perempuan untuk membentuk sel diploid.
Sel sperma yang bergerak disebut spermatozoa sedangkan yang tidak bergerak disebut spermatium. Sel sperma manusia dibawa oleh cairan yang dikenal sebagai semen (air mani). Secara umum, istilah sperma ini sering dipakai bergantian dengan kata ‘air mani’ oleh orang awam.
Sel sperma yang bergerak disebut spermatozoa sedangkan yang tidak bergerak disebut spermatium. Sel sperma manusia dibawa oleh cairan yang dikenal sebagai semen (air mani). Secara umum, istilah sperma ini sering dipakai bergantian dengan kata ‘air mani’ oleh orang awam.
Sel sperma berbentuk seperti kecebong yang berukuran 5 x 3 µm dan ekornya mempunyai panjang 50 µm, yang tersusun atas tiga bagian, yaitu kepala, leher dan ekor, dan sel ini akan bergerak untuk mencapai ovum. Sel sperma terdiri atas beberapa enzim untuk dapat bertahan dan menembus ovum, dan juga terdapat mitokondria pada yang berfungsi sebagai energi agar ekor dapat menggerakkan sperma untuk maju.
Sperma ini dibawa bersama cairan semen (mani) ketika dikeluarkan (diejakulasikan) melalui lubang urethra pada penis, yang selanjutnya akan menuju ke vagina untuk melakukan fungsi utamanya, yaitu sebagai fungsi reproduksi juga berkembang biaknya manusia dan juga hewan, dengan kemampuan sperma untuk menembus lapisan terluar dari ovum sehingga terjadi fertilisasi (pembuahan).
Sperma ini dibawa bersama cairan semen (mani) ketika dikeluarkan (diejakulasikan) melalui lubang urethra pada penis, yang selanjutnya akan menuju ke vagina untuk melakukan fungsi utamanya, yaitu sebagai fungsi reproduksi juga berkembang biaknya manusia dan juga hewan, dengan kemampuan sperma untuk menembus lapisan terluar dari ovum sehingga terjadi fertilisasi (pembuahan).
B. Struktur Sperma
Sel-sel sperma memiliki struktur yang khusus. Struktur spermatozoa tersebut terlihat mempunyai bentuk mirip seperti kecebong (anak katak yang baru menetas), terdapat bagian kepala dan ekor, dapat terlihat bahwa sel-sel sperma memiliki struktur sebagai berikut.
1) Kepala
Pada bagian ini terdapat inti sel. Bagian kepala dilengkapi dengan suatu bagian yang disebut dengan akrosom, yaitu bagian ujung kepala sperma yang berbentuk agak runcing dan menghasilkan enzim hialuronidase yang berfungsi untuk menembus dinding sel telur. Di bagian kepala ini terdapat 22 kromosom tubuh dan 1 kromosom kelamin yaitu kromosom Xatau Y, kromosom X untuk membentuk bayi berkelamin perempuan, sedangkan kromosom Y untuk membentuk bayi berkelamin laki-laki. Kromosom kelamin laki-laki inilah nantinya yang akan menentukan jenis kelamin pada seorang bayi.
2) Bagian tengah / Middle Piece
Bagian tengah mengandung mitokondria yang berfungsi untuk pembentukan energi. Energi tersebut berfungsi untuk pergerakan dan kehidupan sel sperma. Bahan bakar dalam pembentukan energi ini adalah fruktosa.
3) Ekor
Bagian ekor lebih panjang, bersifat motil atau banyak bergerak. Fungsinya adalah untuk alat pergerakan sperma sehingga dapat mencapai sel telur. Pergerakan sel ini maju didorong oleh bagian ekor dengan pergerakan menyerupai sirip belakang ikan.
Materi pendukung : Proses Pembentukan Sperma (Spermatogenesis)
C. Kriteria Sperma Yang Sehat
Menurut penelitian yang dilansir dari netdoctor.co.uk dan medicalnews.com pada medio 2010 ini dikatakan bahwa tanda seorang pria memiliki jumlah dan kualitas sperma yang nomal apabila :
- Air sperma pria yang sehat dan berkualiatas adalah berwarna putih atau abu-abu, acapkali berwarna kekuningan dan ini masih normal. Apabila semen atau cairan sperma berwarna merah muda atau merah itu tandanya ada masalah yang tidak beres dengan alat reproduksi semen tersebut dan harus sesegera mungkin dibawa kedokter ahli kandungan.
- Saat Anda berejakulasi, maka air mani atau sperma harus terasa lengket seperti jelly. Apabila kurang lengket bahkan cenderung encer, maka kemungkinan juga menjadi salah satu dari penyebab kesuburan pria.
- Cairan sperma pria dewasa volume normalnya saat ejakulasi adalah 2-5 ml atau sekitar 1, 1-2 sendok makan. Apabila cairan sperma laki-laki kurang dari 1,5 ml maka inilah yang disebut hypospermia yang membuat ejakulasi menjadi kering. Namun apabila cairan semen sperma lebih dari 6 ml secara terus-menerus maka kondisinya disebut hyperspermia.
- Dengan menggunakan mikroskop khusus, maka dapat diketahui bila kondisi sperma laki-laki dalam keadaan bagus dalam setiap 1 ml air mani seharusnya ditemukan 20 juta sperma .
- Daeri total yang diketahui jumlah sperma tersebut, 25 persennya harus bisa berenang dengan cepat menuju sel telur. Serta 30 persen serma yang ada harus berbentuk normal.
Cara membuat sperma tetap sehat
Banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kesehatan sperma Anda, seperti;
- Menghindari adanya paparan bahan-bahan yang mengandung racun, contohnya cairan berbahan logam berat atau pestisida.
- Menghindari kebiasaan merokok serta penggunaan obat-obatan terlarang, misalnya mengkonsumsi steroid anabolik.
- Mengkonsumsi makanan yang kaya akan gizi serta menjaga berat badan ideal yang sehat.
- Membatasi minum minuman yang mengandung alkohol.
- Selalu menjaga skrotum dan sekiranya tetap dingin, karena suhu yang panas pada area tersebut dapat memperlambat proses produksi sperma. Contohnya dengan menghindari sesering mungkin mandi dengan air panas atau berendam di kolam air panas, atau dengan menghindari pemakaian celana terasa ketat.
D. Kelainan / Gangguan pada Sperma
Berikut ini beberapa kelainan sperma yang biasanya dialami oleh para pria yang dianggap menjadi pemicu infertilitas atau kemandulan seorang pria.
1. Sperma Kosong Atau Azoospermia
Azoospermia dapat diartikan sebagai tidak adanya benih dalam cairan sperma sehingga sering disebut sebagai sperma kosong. Pada normalnya seorang pria akan memproduksi cairan semen (air mani) dan sel sperma sebagai benih untuk pembuahan sel telur tetapi pada penderita Azoospermia tidak ditemukan sel sperma tersebut.
Kelainan ini biasanya diketahui ketika seseorang sulit mendapatkan keturunan. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan tes laboratorium.
Penyebab kelainan ini bisa berasal dari sumbatan pada saluran sperma (Vas deferens) ataupun karena kelainan bawaan. Jika penyebabnya adal sumbatan pada saluran sperma maka masih bisa diatasi dengan jalan operasi untuk membersilkan sumbatan tersebut dan kemungkinan kehamilan masih bisa terjadi. Terkecuali jika disebabkan oleh kelainan bawaan yang menyebabkan testis tidak dapat memproduksi sel sperma penanganannya akan lebih sulit.
2. Oligospermia Atau Sperma Sedikit
Oligospermia adalah masalah kesuburan pria didefinisikan sebagai konsentrasi sperma rendah ketika ejakulasi . Konsentrasi sperma rendah adalah jumlah sperma dalam ejakulasi biasanya mililiter atau mL. Seperti yang didefinisikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) pada tahun 1999 , jumlah sperma rendah adalah kurang dari 20 juta sperma / mL .
Faktor pemicu kasus oligospermia mencakup paparan panas seperti mandi dengan air sangat panas, sauna, bekerja di suhu tinggi, demam, pakaian sangat ketat (pakaian dalam), merokok, minum alkohol, paparan logam, dll. Beberapa peneliti juga percaya bahwa kelebihan penggunaan laptop (di pangkuan) juga dapat menyebabkan testis panas yang pada akhirnya mengurangi jumlah sperma dan juga menurunkan kualitas sperma.
3. Asthenospermia
Nama lain dari penyakit ini ialah Asthenozoospermia yang diartikan sebagai mobilitas sperma yang lambat. Terdapat ratusan juta sel sperma ketika seorang pria ejakulasi dan hanya sejumlah sperma saja yang memiliki kecepatan berenang yang normal dan pada akhirnya hanya satu sel sperma saja yang akan membuahi sel telur wanita.
Gerakan sel sperma sendiri sebenarnya bermacam-macam tergantung pada strukturnya. Beberapa mungkin ada yang mengalami kelainan seperti bentuk ekor yang lebih pendek sehingga menyebabkan gerakannya tidak lincah ketika menuju rahim. Selain itu masalah kelainan hormon, varikokel atau pembesaran abnormal pembuluh darah vena di kantung testis, stress, hingga kebiasaan begadang merupakan penyebab lain yang juga ikut mempengaruhi kualitas sperma. Jika jumlah sperma yang lambat 70 % dapat dikategorikan sebagai Asthenospermia kronis dan harus segera ditangani.
4. Teratospermia
Teratospermia atau Teratozoospermia didefinisikan sebagai jumlah sperma normal lebih sedikit daripada sperma abnormal. Sperma dikatakan normal ketika memiliki struktur yang baik seperti kepala oval serta leher dan ekor yang panjang. Abnormal disini berarti ada kelainan pada bentuk dan struktur sperma yang berpengaruh pada pergerakannya.
Belum ditemukan secara pasti kenapa jumlah sperma normal kurang dari 30 %. Namun beberapa sering juga dikaitkan dengan berbagai kondisi seperti kelainan hormon, cedera testis, serta infeksi dan tumor.
1. Sperma Kosong Atau Azoospermia
Azoospermia dapat diartikan sebagai tidak adanya benih dalam cairan sperma sehingga sering disebut sebagai sperma kosong. Pada normalnya seorang pria akan memproduksi cairan semen (air mani) dan sel sperma sebagai benih untuk pembuahan sel telur tetapi pada penderita Azoospermia tidak ditemukan sel sperma tersebut.
Kelainan ini biasanya diketahui ketika seseorang sulit mendapatkan keturunan. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan tes laboratorium.
Penyebab kelainan ini bisa berasal dari sumbatan pada saluran sperma (Vas deferens) ataupun karena kelainan bawaan. Jika penyebabnya adal sumbatan pada saluran sperma maka masih bisa diatasi dengan jalan operasi untuk membersilkan sumbatan tersebut dan kemungkinan kehamilan masih bisa terjadi. Terkecuali jika disebabkan oleh kelainan bawaan yang menyebabkan testis tidak dapat memproduksi sel sperma penanganannya akan lebih sulit.
2. Oligospermia Atau Sperma Sedikit
Oligospermia adalah masalah kesuburan pria didefinisikan sebagai konsentrasi sperma rendah ketika ejakulasi . Konsentrasi sperma rendah adalah jumlah sperma dalam ejakulasi biasanya mililiter atau mL. Seperti yang didefinisikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) pada tahun 1999 , jumlah sperma rendah adalah kurang dari 20 juta sperma / mL .
Faktor pemicu kasus oligospermia mencakup paparan panas seperti mandi dengan air sangat panas, sauna, bekerja di suhu tinggi, demam, pakaian sangat ketat (pakaian dalam), merokok, minum alkohol, paparan logam, dll. Beberapa peneliti juga percaya bahwa kelebihan penggunaan laptop (di pangkuan) juga dapat menyebabkan testis panas yang pada akhirnya mengurangi jumlah sperma dan juga menurunkan kualitas sperma.
3. Asthenospermia
Nama lain dari penyakit ini ialah Asthenozoospermia yang diartikan sebagai mobilitas sperma yang lambat. Terdapat ratusan juta sel sperma ketika seorang pria ejakulasi dan hanya sejumlah sperma saja yang memiliki kecepatan berenang yang normal dan pada akhirnya hanya satu sel sperma saja yang akan membuahi sel telur wanita.
Gerakan sel sperma sendiri sebenarnya bermacam-macam tergantung pada strukturnya. Beberapa mungkin ada yang mengalami kelainan seperti bentuk ekor yang lebih pendek sehingga menyebabkan gerakannya tidak lincah ketika menuju rahim. Selain itu masalah kelainan hormon, varikokel atau pembesaran abnormal pembuluh darah vena di kantung testis, stress, hingga kebiasaan begadang merupakan penyebab lain yang juga ikut mempengaruhi kualitas sperma. Jika jumlah sperma yang lambat 70 % dapat dikategorikan sebagai Asthenospermia kronis dan harus segera ditangani.
4. Teratospermia
Teratospermia atau Teratozoospermia didefinisikan sebagai jumlah sperma normal lebih sedikit daripada sperma abnormal. Sperma dikatakan normal ketika memiliki struktur yang baik seperti kepala oval serta leher dan ekor yang panjang. Abnormal disini berarti ada kelainan pada bentuk dan struktur sperma yang berpengaruh pada pergerakannya.
Belum ditemukan secara pasti kenapa jumlah sperma normal kurang dari 30 %. Namun beberapa sering juga dikaitkan dengan berbagai kondisi seperti kelainan hormon, cedera testis, serta infeksi dan tumor.
Sumber-sumber :
https://www.jevuska.com/2007/04/12/sperma/
http://fungsi.web.id/2015/05/pengertian-sperma.html
http://www.softilmu.com/2015/12/pengertian-struktur-dan-proses-pembentukan-sperma.html
http://pelajarantentangmesin.blogspot.co.id/2014/02/struktur-sperma.html
http://hamilmudah.blogspot.co.id/2013/05/ciri-sperma-sehat-dan-subur-yang-siap.html
http://www.ladabra.com/macam-macam-kelainan-pada-sperma-pria-dan-mengatasinya/
Demikian materi Biologi tentang Sperma meliputi Pengertian sperma, struktur sperma, kriteria sperma yang sehat, gangguan pada sperma dan cara menjaga agar sperma tetap sehat. Semoga bermanfaat...
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.