Friday, January 11, 2019

Merinding Saat Pipis Lebih Sering Dialami Pria

sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita kelainan kaki pada balita arrow
Ads orthoshop info
sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita kelainan kaki pada balita arrow
Ads orthoshop info
AN Uyung Pramudiarja :
detikHealth

Sebagian besar pria pernah merasakan
sensasi merinding ketika buang
air kecil, terutama setelah agak
lama menahan kencing.
Perasaan lega yang disertai
fenomena bergidik juga dialami
beberapa wanita, meski
persentasenya tak sebanyak pria.
Dalam bahasa Inggris fenomena
bergidik ketika buang air kecil
disebut pee shivers atau pee
shakes. Gejalanya adalah rasa
merinding yang merambat lewat
tulang belakang, hingga seluruh
tubuh bergidik dan
menyebabkan beberapa bagian
tubuh ikut bergetar.
Kadang-kadang saking kuatnya
getaran, rasanya seperti
mengalami kejang dalam
intensitas ringan. Tak jarang pria
jadi agak sulit mengarahkan
penisnya ke urinoir (tempat pipis
untuk pria) sehingga sebagian air
kencingnya berceceran ke
mana-mana.
Rasa merinding saat buang air
kecil juga bisa menghadirkan
perasaan lega, terutama jika
terjadi setelah agak lama
menahan kencing. Bagi sebagian
orang, rasa puas ketika
merinding atau bergidik bisa
diibaratkan seperti miniatur
orgasme alias orgasme dalam
skala kecil.
Meski lebih banyak dialami oleh
pria, penelitian membuktikan
bahwa sebagian wanita juga
pernah mengalami fenomena
bergidik saat buang air kecil.
Dikutip dari Cracked.com,
Minggu (9/4/2011), sekitar 58
persen wanita pernah
mengalaminya sementara pada
pria persentasenya mencapai 83
persen.
Hingga kini belum ada
penjelasan ilmiah yang benar-
benar memuaskan terkait
fenomena ini. Penelitian tentang
hal itu juga tidak banyak
dilakukan, diduga karena tidak
berhubungan dengan gejala
atau faktor risiko penyakit
tertentu yang membahayakan.
Salah satu teorinya adalah,
fenomena ini terjadi akibat
perubahan pada sistem saraf
ketika kandung kemih
dikosongkan. Perubahan itu
merupakan akibat dari
keluarnya air kencing dalam
jumlah banyak sekaligus, yang
membawa suhu panas keluar
dari dalam tubuh.
Namun teori ini dinilai lemah,
karena tidak berlaku ketika
tubuh mengeluarkan cairan
tubuh lainnya. Misalnya saat
muntah-muntah atau
melakukan transfusi darah,
orang tetap tidak merinding
seperti ketika buang air kecil
meski sama-sama mengeluarkan
cairan dan panas tubuh.
sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita kelainan kaki pada balita arrow
Ads orthoshop info

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.