sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Yen sira kasinungan ngelmu kang marakake akeh wong seneng, aja sira malah rumangsa pinter, jalaran menawa Gusti mundhut bali ngelmu kang marakake sira kaloka iku, sira uga banjur kaya wong sejene, malah bisa aji godhong jati aking.(Bila anda mendapat anugrah ilmu yang membuat banyak orang senang, janganlah kamu merasa pintar, sebab apabila Tuhan mengambil lagi ilmu yang menyebabkan anda terkenal itu, anda akan menjadi orang biasa lagi, malah lebih bermanfaat daun yang kering)
Tuesday, January 8, 2019
Nama Raja-Raja Kerajaan Majapahit Mulai Dari Awal Berdiri Sampai Runtuh
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Nama Raja-Raja Kerajaan Majapahit Mulai Dari Awal Berdiri Sampai Runtuh - Kerajaan Majapahit adalah kerajaan dengan sejarah panjang yang begitu masyhur. Dalam perjalanannya, mulai dari masa berdirinya Kerajaan Majapahit, masa jaya sampai dengan masa runtuhnya, Kerajaan Majapahit dipimpin oleh beberapa raja yang berbeda-beda. Ada cukup banyak raja yang memerintah Kerajaan Majapahit sampai pada masa yang benar-benar runtuhnya. Kehidupan politik dari masing-masing raja ini berbeda-beda, tantangan dan rintangan yang dihadapi pun juga berbeda. Sebagai kerajaan besar dengan sejarah panjang, masing-masing raja memiliki cara memimpin dan mengendalikan pemerintahan yang tidak sama. Masing-masing raja biasanya juga meninggalkan peninggalan Kerajaan Majapahit yang bisa dijadikan sumber berita sejarah Kerajaan Majapahit.Lalu siapa saja nama-nama raja kerajaan Majapahit yang pernah memimpin tersebut, simak di sedikit ulasan di bawah ini.
Raja-Raja Kerajaan Majapahit |
1. Raden Wijaya (1293-1309)
Raden Wijaya adalah pendiri Kerajaan Majapahit sekaligus raja pertama Majapahit. Raden Wijaya naik tahta Kerajaan Majapahit dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Pada masa kepemimpinan Raden Wijaya ini adalah masa awal Kerajaan Majapahit. Raden Wijaya nampaknya lebih mengutamakan melakukan konsolidasi dan memperkuat pemerintahan. Ini perlu dilakukan karena pada masa awal tersebut adalah masa transisi dari kerajaan sebelumnya yaitu kerajaan Singhasari menuju kerajaan baru yaitu Kerajaan Majapahit. Beberapa strategi dilakukan Raden Wijaya (baca : Silsilah dan Biografi Raden Wijaya) untuk memperkuat pemerintahan, seperti dengan menjadikan Majapahit sebagai pusat pemerintahan. Kemudian memberikan posisi penting kepada para pengikut setianya, dan menikahi keempat putri Kertanegara (raja Singhasari). Raden Wijaya meninggal pada tahun 1309 dan dimakamkan di Candi Sumberjati atau Candi Simping.
2. Jayanegara (1309-1328)
Raja ke dua Kerajaan Majapahit adalah Jayanegara. Jayanegara adalah putra Raden Wijaya tapi dari selir. Karena Raden Wijaya tidak memiliki putra dari permaisuri, maka Jayanegara putra dari selir ini yang kemudian menjadi raja Majapahit. Jayanegara memerintah kerajaan Majapahit dalam usia yang masih sangat muda. Bahkan dikisahkan juga bahwa Jayanegara memiliki tabiat yang tidak bagus sebagai raja. Pemerintahan Jayanegara ini tidak kuat sehingga banyak muncul pemberontakan. Dan pemberontakan ini diinisiasi oleh orang-orang di lingkaran Istana Majapahit yang dulunya merupakan orang kepercayaan Raden Wijaya ayahnya. Diantara pemberontakan tersebut ada pemberontakan Ronggolawe, pemberontakan Lembu Sora, Nambi, dan ada beberapa pemberontakan lagi yang lainnya.
3. Tribhuwana Tungga Dewi (1328-1350)
Raja berikutnya adalah Tribhuwana Tunggadewi yang seorang wanita. Jayanegara wafat pada tahun 1328 dan tidak memiliki keturunan. Karena Jayanegara tidak memiliki keturunan, maka tahta diserahkan kepada Gayatri atau Rajapatni yang merupakan permaisuri Raden Wijaya. Namun karena Gayatri telah menjadi Bhiksuni, maka diwakilkan kepada putrinya yang bernama Tribhuwana Tunggadewi. Masa pemerintahan Tribhuwana Tunggadewi ini bisa dikatakan sebagai awal kejayaan Kerajaan Majapahit. Meski masih ada beberapa pemberontakan, namun secara umum berhasil ditumpas. Suami Tribhuwana Tunggadewi bernama Cakradhara dan menjabat Bhre Tumapel dengan gelar Kertawardana. Pemerintahan Tribhuwana Tunggadewi (baca : Silsilah dan Biografi Tribhuwana Tunggadewi) lebih kuat dengan adanya Mahapatih Gajah Mada. Pada masa pemerintahan Tribhuwana Tunggadewi, Majapahit mengadakan perluasan kekuasaan besar-besaran di berbagai daerah di Nusantara.
4. Hayam Wuruk (1350-1389)
Raja Majapahit selanjutnya adalah Prabhu Hayam Wuruk. Prabhu Hayam Wuruk ini adalah raja yang berhasil membawa masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Dengn dimulai dari Trubhuwana Tunggadewi dalam ekspansi ke berbagai daerah, kemudian Hayam Wuruk (baca : Silsilah dan Biografi Hayam Wuruk) menyempurnakan dengan tata kelola yang bagus. Gelar Hayam Wuruk adalah Rajasanegara. Salah satu faktor penunjang kesuksesan Hayam Wuruk dalam memerintah Majapahit adalah keberadaan para pembantunya yang sangat mumpuni. Sebut saja Mahapatih Gajah Mada, kemudian Adityawarman dan Mpu Nala. Orang-orang tersebut memiliki kapasitas yang sangat mumpuni dalam menjalankan sebuah negara untuk mencapai kemajuan. Mpu Nala sebagai pimpinan armada laut juga sangat piawai dalam menjalankan setrategi. Dengan kebesaran Kerajaan Majapahit, tak sulit bagi Majapahit untuk menjalin kerjasama dengan kerajaan-kerajaan tetangga yang disebut dengan Mitrekasatat.
5. Kusumawardani-Wikramawardhana (1389-1399)
Raja selanjutnya adalah Kusumawardhani atau lebih tepatnya ratu Majapahit. Kusumawardhani dijadikan ratu di pusat Majapahit sedangkan putra laki-laki dari selir Prabhu Hayam Wuruk yaitu Bhre Wirabumi (Minak Jingga) dijadikan sebagai raja kecil di Blambangan. Bhre Wirabumi atau Minak Jingga ini menjadi raja di Blambangan namun tetap berada di bawah kekuasaan Majapahit atau tunduk kepada Majapahit.
6. Suhita (1399-1429)
Setelah masa pemerintahan Kusumawardhani selesai, maka tahta kemudian jatuh kepada Suhita yang merupakan putra dari Wikramawardhana dengan seorang selir. Dari sinilah kemudian muncul konflik yang akan membawa kepada keruntuhan Kerajaan Majapahit. Bhre Wirabhumi alias Minak Jinggo merasa lebih berhak atas tahta Kerajaan Majapahit dari pada Suhita dan kemudian perang saudara yang disebut dengan Perang Paregreg pada tahun 1401-1406. Wirabhumi atau Minak Jinggo akhirnya berhasil dibunuh oleh Damar Wulan. Perang Paregreg ini kemudian membuat banyak daerah yang berada di bawah kekuasaan Majapahit memisahkan diri dan semakin membuat Majapahit terpuruk.
7. Bhre Tumapel (Kertawijaya)- (1447-1451)
8. Rajasawardhana (1451—1453)
9. Purwawisesa (1456-1466)
10. Kartabumi (1466-1478)
Itulah daftar nama raja-raja yang pernah memimpin Kerajaan Majapahit mulai dari masa berdirinya Majapahit sampai dengan masa berakhirnya Majapahit. Semoga ulasan mengenai nama-nama Raja Majapahit di atas bisa menambah pengetahuan kita semua dan wawasan kita mengenai sejarah Kerajaan Majapahit.
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
kelainan kaki pada balita
Ads orthoshop
Labels:
Biografi Raja Majapahit
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.