Sunday, June 16, 2019

Mitos Tes Keperawanan Di Candi Sukuh

sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita kelainan kaki pada balita arrow
Ads orthoshop info
sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita kelainan kaki pada balita arrow
Ads orthoshop info
Peninggalan Kerajaan Majapahit, Candi Sukuh dan Mitosnya - Salah satu kerajaan yang paling masyhur di Indonesia tentu saja adalah Kerajaan Majapahit. Tidak bisa dipungkiri bahwa Kerajaan Majapahit memang kerajaan dengan daerah kekuasaan yang sangat luas pada masa jayanya dengan pengaruh yang sangat besar. Bukan saja di nusantara, pengaruh Kerajaan Majapahit bahkan sampai ke luar negeri. Sebagai sebuah kerajaan yang besar, tentu Kerajaan Majapahit meninggalkan beberapa peninggalan kerajaan Majapahit yang banyak tersebar di berbagai daerah. Peninggalan Kerajaan Majapahit ini bisa ditemukan baik di daerah Jawa Timur maupun di Jawa Tengah.



Candi Sukuh

Salah satu dari sekian banyak peninggalan Kerajaan Majapahit yang populer adalah Candi Sukuh. Sebenarnya masih ada beberapa peninggalan Kerajaan Majapahit yang bisa kita bahas, namun untuk yang pertama kita akan sampaikan mengenai sejarah dan seluk beluk Candi Sukuh sebagai peninggalan Kerajaan Majapahit. Untuk peninggalan Kerajaan Majapahit yang lain, akan kami ulas pada kesempatan selanjutnya.


Sejarah Candi Sukuh

Candi Sukuh menurut wikipedia adalah sebuah candi yang memiliki corak Hindu dan secara administrasi terletak di wilayah Desa Berjo, Kecamatan Ngarogoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Candi Sukuh dikatakan sebagai candi yang bercorakkan Hindu karena memiliki objek pujaan lingga dan yoni. Candi Sukuh adalah candi yang dianggap kontroversial karena memiliki beberapa bentuk yang tidak lazim dan dianggap memiliki konten dewasa. Dikatakan memiliki konten dewasa karena banyak bentuk bagian Candi Sukuh yang memiliki bentuk penggambaran alat kelamin secara eksplitis pada beberapa figurnya.



Peninggalan Kerajaan Majapahit

Situs Candi Sukuh ini dilaporkan keberadaannya pada masa pemerintahan Britania Raya di tanah Jawa pada tahun 1815 oleh Johnson, Residen Surakarta. Kala itu Johnson ditugaskan oleh Raffles untuk mengumpulkan data untuk melengkapi tulisan bukunya The History of Java. Kemudian setelah pemerintahan Britania usai, maka kemudian pada tahun 1842, Van de Vlis seorang arkeolog dari Belanda melakukan penelitian yang lebih dalam. Candi Sukuh dilakukan pemugaran pertama pada tahun 1928. Lokasi candi Sukuh terletak di lereng kaki Gunung Lawu pada ketinggian kurang lebih 1.186 meter di atas permukaan laut pada koordinat 07o37, 38’ 85’’ Lintang Selatan dan 111o07,. 52’65’’ Bujur Barat.

Bangunan Candi Sukuh ini memiliki kesan yang sederhana kepada para pengunjung. Struktur Candi Sukuh ini tidak sama dengan kebanyakan candi yang ada di Jawa Tengah seperti Candi Prambanan atau Candi Borobudur. Candi Sukuh memiliki bentuk lebih mirip dengan bentuk peninggalan budaya suku Maya di Meksiko atau peninggalan budaya Inca di Peru. Ada juga yang berpendapat bahwa bentuk Candi Sukuh juga memiliki bentuk yang mirip dengan bentuk Piramida yang ada di Mesir. 

Seorang arkeolog dari Belanda W.F Stutterheim pada tahun 1930 mencoba memberikan penjelasan atas keberadaan Candi Sukuh ini. Ia memberikan tiga argumen terkait Candi Sukuh. Argumen pertama adalah bahwa ia menyebutkan bahwa Candi Sukuh ini dibuat bukan oleh tukang batu namun dibuat oleh tukang kayu dari desa dan bukan dari kalangan keraton. Argumen berikutnya adalah bahwa Candi Sukuh dibuat dengan tergesa-gesa sehingga bentuknya tidak rapi. Kenapa Candi Sukuh tidak begitu bedar, karena menurut argumen W.F. Stutterheim karena pada saat itu Kerajaan Majapahit berada pada keadaan menjelang keruntuhan sehingga tidak memungkinkan untuk membuat candi yang besar dan megah.


Mitos Tes Keperawanan Di Candi Sukuh

Sudah lazim kita ketahui bersama bahwasannya dalam setiap peninggalan kerajaan dalam bentuk apapun biasanya akan didampingi dengan beragam cerita mitos ataupun cerita unik yang dipercaya rakyat sampai sekarang. Demikian halnya dengan Candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang berupa Candi Sukuh ini, ada beberapa mitos yang terkandung di dalamnya. Mitos yang paling populer dan dipercaya oleh beberapa masyarakat adalah mitos tentang tes keperawanan di Candi Sukuh. Untuk mitos tes keperawanan di Candi Sukuh, seorang perempuan bisa dites keperawanannya dengan melewati patung lingga yoni. Jika wanita melewati lingga yoni dan ternyata kain yang dikenakan sobek maka ia dinyatakan sudah tidak perawan lagi. Bahkan ada yang percaya bahwa seorang yang sudah tidak perawan, maka ia juga akan meneteskan darah. 



Peninggalan Kerajaan Majapahit

Selain mitos tes keperawanan, juga ada mitos uji kesetiaan. Sama dengan tes keperawanan, maka seorang wanita atau istri yang ingin dites kesetiaannya maka harus berjalan melalui lingga yoni. Dan jika pakaian yang dipakai sobek, maka wanita tersebut selingkuh, jika tidak robek maka si istri tersebut setia. Ada juga mitos lain terkait Candi Sukuh yaitu mitos tentang uji keperjakaan. Tidak saja untuk wanita, ternyata Candi Sukuh mitos nya juga bisa digunakan untuk mengetes keperjakaan seorang pria. Caranya adalah, pria yang sedang dites juga harus melewati lingga yoni, dan jika pria tersebut mendadak ingin buang air kecil dan tidak bisa ditahan lagi, maka pria tersebut sudah tidak perjaka lagi.


Nah teman-teman, itulah sedikit informasi terkait peninggalan Kerajaan Majapahit yang berupa Candi Sukuh. Candi peninggalan Kerajaan Majapahit sebenarnya bukan Candi Sukuh saja, ada beberapa candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang bisa ditemukan. Insyaalloh di lain waktu dan kesempatan akan kami ulas lebih dalam lagi mengenai candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang lainnya.
sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita kelainan kaki pada balita arrow
Ads orthoshop info

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.